I don't want to succumb to defeat anymore. — Kayonna Thaw
Yonna menatap takjub pemandangan indah Kota Queenstown yang menjadi kota terbesar di Central Otago, Selandia Baru.
Seperti saat ini, bersama tunangannya — Kyven. Yonna tengah menikmati pemandangan Danau Moke — membuat Yonna enggan berkedip.
Ini kali pertama Yonna menikmati penampakan alam seindah ini. Benar ternyata jika New Zealand adalah potongan surga kecil yang jatuh ke Bumi.
"Sayang... Kita harus segera kembali ke villa. Besok kan kita ada pemotretan, aku ingatkan lagi kalau kamu lupa.", Yonna berdecak — ia masih ingin menganggumi satu dari banyaknya tempat ini di tanah Selandia Baru itu.
"Ayo... Besok kau akan melihat hal yang lebih indah juga." ucap Kyven.
"Baiklah, Kak. Tapi...",
"Apa?" tanya Kyven.
Yonna tersenyum dan mengulur kedua tangannya, Kyven tersenyum dan mengangguk. Kyven segera berjongkok membelakangi Yonna, gadis itu lalu memeluk leher Kyven. Kyven menggendong Yonna hingga mereka sampai di mobil.
"Kak..." gumam Yonna seraya mengeratkan pelukannya pada Kyven.
Di dalam mobil itu Yonna duduk dalam pangkuan Kyven. Tak ada yang tahu jika Yonna merasakan kecemasan dalam hatinya yang ia simpan sendiri. Tinggal beberapa hari lagi, acara pernikahan mereka akan digelar.
Kyven menatap Yonna yang terlihat gelisah itu. "Ada apa, Sayang? Something bothering you?"
Pertanyaan Kyven hanya mendapat gelengan dari Yonna. Tapi, Yonna melupakan poin jika Kyven selalu tahu kapan Yonna jujur dan berbohong.
"Sayang... Whatever makes you nervous, remember... Kamu memiliku. Aku akan selalu berada disisimu." ucapan Kyven mengundang butir air mata Yonna untuk menampakan diri.
"Aku takut jika nanti akan kehilanganmu lagi, Kak... Aku takut jika kau akan pergi meninggal—"
"Ssshh... Kayonna, Kakak tidak akan meninggalkanmu lagi. Menikahimu adalah hal terakhir yang mampu kulakukan untuk melindungimu, dan aku akan selalu disisimu. Sudah kukatakan dengan jelas 'kan?" ujar Kyven.
Yonna mengangguk, ia menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Kyven.
"I love you so much, Kayonna. I love you morethan everything..." bisik Kyven dengan lembut sembari mengeratkan pelukannya pada Yonna sepanjang perjalanan menuju ke Commonage Villas.
***
Musim gugur di New Zealand terasa hangat apalagi bagi Kyven saat menghabiskan banyak waktu bersama Yonna. Pagi setelah sarapan, mereka bersiap menuju ke tempat yang telah ditentukan untuk melakukan sesi foto pre-wedding yaitu di Queenstown Hill dan Ben Lomond.
Yonna dan Kyven benar-benar menyalurkan rasa bahagianya lewat jepretan kamera sang fotografer profesional yang telah ditunjuk untuk mengabadikan momen indah keduanya. Pose demi pose telah dilakukan hingga waktu istirahat dari aktivitas itu akhirnya digunakan keduanya untuk makan siang."Kamu lelah?" tanya Kyven seraya mengusap pipi Yonna.
"Enggak kok. Apa Kakak nggak liat wajah excited Yonna sama tempat ini? Ah andai saja Rose ikut pasti deh dia bakal bikin IG Tv."
Kyven terkekeh, ia memeluk Yonna dan mencium dahi gadisnya itu. Astro yang datang menghampiri keduanya mengatakan jika sudah waktunya berpindah lokasi. Kyven dan Yonna pun berjalan beriringan dengan tangan yang saling menggenggam erat.
***
"Mami!", Yonna langsung menghambur ke pelukan Kyla ketika ia dan Kyven baru kembali ke villa setelah seharian berburu momen untuk foto pre-wedding mereka.
"Capek ya, Sayang?", Kyla mengusap rambut putri kesayangannya yang sekaligus merupakan calon menantunya itu. Yonna mengangguk, ia memang merasa lelah hari ini.
Kyven mendudukkan dirinya pada wing chair sembari menikmati Teh Kawakawa khas New Zealand.
Yonna dan Kyla lalu ikut menikmati teh yang telah tersaji diatas meja. Ibu dan anak itu saling mengobrol hingga terhenti kegiatan itu saat Alan Thaw muncul setelah membersihkan diri.
"Setelah menikah, kalian mau tinggal dimana?", pertanyaan Alan membuat Yonna dan Kyven saling berpandangan.
Alan menoleh ke arah Yonna, gadis itu menggeleng seolah meminta Alan menanyakan jawaban dari Kyven saja.
"Gimana, Kyv?" tanya Alan pada Kyven.
"Kyven belum mikirin itu, Pa. Tapi, mungkin bakal stay di Manhattan dulu lebih banyak. Kan Yonna juga masih kuliah." jawab Kyven.
Alan manggut-manggut. Yonna pamit ingin membersihkan diri dulu sebelum waktu makan malam. Dan kini tinggalah Kyven dan kedua orangtuanya.
"Kyv... Mami harap kamu akan selalu menjaga Yonna. Setelah menikah, jadilah suami yang lebih sabar untuk Yonna. Jangan membuatnya sedih, sayangi dia..." gumam Kyla dengan tatapan sendunya.
Kyven beranjak dari kursinya dan berpindah duduk disebelah Kyla. "Mi, Kyven pasti akan selalu jagain Yonna. Yonna sangat berharga untuk Kyven. Ngga akan Kyven nyakitin Yonna."
Kyla mengusap kepala Kyven, "Mami akan percaya dengan ucapanmu, Nak. Mami dan Papa sangat sayang kalian berdua, kalian berdua adalah harta paling berharga dan nggak bisa ternilai dengan apapun. Setelah menikah, itu berarti kalian harus bersama saling menguatkan...". Kyla menggenggam tangan Kyven, "jangan pernah menyerah meski muncul di benak kalian rasa lelah."
"Papa juga ingin kamu menjadi suami yang bijak dalam mengambil keputusan. Bimbing Yonna dengan baik, jangan mementingkan ego masing-masing." pungkas Alan.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
CAN U COME THROUGH?✔️
Novela Juvenil#ThawFamilySeries The sequel of KAKAK! JANGAN POSESIF... by, N I X H A A Y "Aku takut jika nanti akan kehilanganmu lagi, Kak... Aku takut jika kau akan pergi meninggal-" "Ssshh... Kayonna, Kakak tidak akan meninggalkanmu lagi. Menikahimu adalah hal...