Keisya Anastasya, seorang gadis remaja yang berumur lima belas tahun yang akan dijodohkan oleh Umminya. Dimana laki-laki yang dijodohkannya sama sekali tidak dikenalnya.
"Kei, bangun! Kamu tidak takut terlambat apa?" teriak ummi Keisya bernama Rani.
"Lima menit lagi yah ummi,"jawab Keisya kemudian memperbaiki posisi tidurnya.
"Kalau kamu tidak bangun sekarang, ummi potong uang jajannya lho". ancam ummi Rani.
"Iya-iya ummi". jawab Keisya akhirnyaUang jajannya saja hanya sepuluh ribu, masa mau dipotong lagi. Zaman sekarang tidak ada yang murah di kantin sekolahnya kecuali di Tenda Biru.
Beberapa menit kemudian Keisya sudah siap dengan seragam putih birunya dengan perpaduan khimar yang melewati lututnya.
Semenjak kelas delapan, ia sudah mulai berhijrah karena dapat hidayah dari Allah melalui gurunya. Tapi saat itu shalatnya masih sering ia tunda. Namun, saat dia naik dikelas 9 ia memutuskan untuk jauh lebih baik dari tahun kemarin. Ada satu hal yang belum bisa Keisya ubah yaitu setelah shalat subuh ia kembali tertidur dan berakhir akan dapat ancaman dari ummi Rani.
"Ummi, abi! Kei berangkat yah. Assalamu'alaikum," pamit Keisya kemudian mencium punggung tangan orang tuanya bergantian.
"Wa'alaikumsalam warahmatullah", jawab ummi Rani dan abi Mahendra bersamaan.Sekitar lima belas menit kemudian, Keisya telah sampai di SMP Nusa Bangsa.
Sebelum masuk kelingkungan sekolah, pak satpam tampak ingin menutup pintu gerbang karena jam pelajaran akan segera dimulai. Namun, Keisya masih berada diluar walaupun jaraknya sudah tidak jauh lagi dengan gerbang sekolah. Dia berlari dengan sangat kencang dan tidak sengaja menyentuh tangan orang dihadapannya tapi karena tidak mau terlambat ia tidak bisa berbalik untuk melihat siapa yang ia tabrak dan meminta maaf.
Karina💕
11- Desember-2019Maaf yah dichapter ini belum jelas arah ceritanya tapi dichapter selanjutnya insya allah bagus kok.
Jangan lupa vote dan komen
Terima kasih/ syukron
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Pilihan Ummi (Selesai)
RomanceMenceritakan kisah seorang gadis 15 tahun yang dijodohkan oleh umminya. Padahal dirinya mulai merasa nyaman dengan seseorang yang selalu saja Allah pertemukan dengannya. Usianya yang baru saja mengalami pubertas, harus berlapang dada menerima piliha...