Permintaan Maaf

4.4K 200 5
                                    

   Tidak bisa bertemu lagi dikantor, Nurul memikirkan cara untuk tetap dapat melihat Andi setiap hari.

Kei, bisa ketemu hari ini sepulang kuliah di cafe biasa?

   Pesan singkat terkirim sang penerima mengernyitkan dahi, bingung mengapa Nurul mengajaknya bertemu.

In Syaa Allah

   Mereka akhirnya bertemu pada pukul 14:15 menit ditempat yang dulu biasa mereka tempati berkumpul.

"Ada hal penting apa yang ingin kamu sampaikan?" tanya Keisya setelah duduk di depan Nurul.
"Aku ingin minta maaf atas kejadian dikantor, aku benar-benar menyesal telah melakukannya. Kamu maukan memaafkanku?" ucap Nurul penuh penyesalan.
"Aku sudah melupakan kejadian itu dan lagipula jika kamu tidak meminta maaf, aku sudah memaafkanmu," jawab Keisya tersenyum.

   Pertemuan mereka akhirnya selesai sebelum Azar. Nurul menawarkan tumpangan bagi Keisya.

"Aku bisa pesan taksi online Nurul. Aku tidak mau merepotkanmu," ucap Keisya halus.
"Sama sekali tidak merepotkan Kei. Kita samaan saja pulangnya apalagi rumah kita searah," Nurul tetap kekeh dengan permintaannya.

   Akhirnya Keisya memutuskan untuk menerima tawaran Nurul. Dalam hati Keisya, masih ada perasaan ragu dengan perubahan Nurul yang sangat cepat.

Braak
"Nurul, kamu kenapa?" tanya Keisya panik melihat Nurul pingsan didepan rumahnya.

   Keisya meminta tolong pada seseorang yang kebetulan lewat didepan rumahnya untuk memapah Nurul. Minyak kayu putih kini menjadi sasaran Keisya, tapi dia tidak tahu dimana terakhir kali dia menyimpannya.

"Alhamdulillah ketemu juga," ucap syukur Keisya.

    Perlahan demi perlahan mata Nurul terbuka akibat menyium aroma minyak kayu putih yang diusap Keisya dihidungnya.

"Kamu kenapa tiba-tiba pingsan? Kamu masih sakit akibat kecelakaan itu?" tanya Keisya khawatir.
"Aku juga tidak tahu Kei. Tiba-tiba saja kepala aku pusing," jawab Nurul dengan suara pelan.

    Terdengar suara mesin mobil dari luar rumah Keisya, sepertinya Andi sudah pulang bekerja. Keisya segera bergegas membukakan pintu bagi suaminya.

"Aku siapkan makan malam yah kak," ucap Keisya mencium punggung tangan suaminya.
"Iyyek dek. Tapi kakak pergi mandi dulu yah habis itu siap-siap shalat magrib," Andi berlalu pergi kekamar mandi.

    Hati Nurul berbunga-bunga ketika mendengar suara Andi. Sepertinya perasaan cintanya tidak mau hilang.

"Dek ambilkan kakak handuk dong. Kakak lupa bawah kesini," teriak Andi dari dalam kamar mandi ketika mendengar suara langkah kaki.

     Perempuan cantik itupun mengambil handuk dilemari lalu memberikannya kepada Andi.

"Astagfirullah, apa yang kamu lakukan dikamar aku Nurul?" tanya Andi terkejut ketika selesai mandi.
"Aku tadi mau keruang tamu tapi karena kamu berteriak meminta handuk, aku langsung kesini,"

     Setelah memasak makanan, Keisya pergi kekamarnya dan terkejut melihat Nurul juga ada disitu. Rasa cemburu menggebu dihati Keisya tapi ia segera menepisnya karena tidak mau terjadi kesalahpahaman lagi.

"Kak, shalat magribnya ke masjid Baitullah yah biar aku dan Nurul shalatnya dirumah," ucap Keisya di ambang pintu.
"Dek jangan salah paham, kakak juga tidak tahu kenapa Nurul ada dirumah kita,"
"Kei tidak akan mengulangi kesalahan yang sama kak,"
"Kei Andi, aku minta maaf karena lancang masuk kamar kalian. Tapi aku benar-benar hanya ingin membantu Andi," sahut Nurul merasa bersalah.
"Tidak apa-apa Nurul. Ayo kita shalat magrib!"

Jodoh Pilihan Ummi (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang