Jawaban Sikap Manja Andi

6.3K 271 0
                                    

  Beberapa hari kemudian, berakhirlah masa-masa menyedihkan bagi mahasiswa dan mahasisiwi baru di kampus yang cukup terkenal di Jakarta.

"Dek, buatkan rujak mangga yah buat kakak." ucap Andi manja.
"Tapi ini masih pagi lho kak, takutnya nanti sakit perut lagi," tolak Keisya secara halus.
"Tapi kakak pengen makan rujak mangga, please  yah dek," ucap Andi layaknya seperti anak kecil yang mau dibelikan es krim.
"Ya sudah, tapi kakak makan nasi dulu yah. Walaupun sedikit yang penting ada nutrisi yang masuk diperut kakak," ucap Keisya setelah berpikir lama.

  Andi memakan rujak mangga dengan lahap sedangkan Keisya dibuat heran dengan sikapnya. Apa yang sebenarnya terjadi dengan suaminya?

"Kak pelan-pelan dong makannya, nanti kesedak lho?" ucap Keisya mengingatkan.
"Tapi ini enak dek. Adek mau coba?" tawar Andi kepada Keisya.
"Tidak deh kak, mangganya asem banget." tolak Keisya.

  Setelah menghabiskan sepiring rujak mangga, Andi semakin meminta hal yang aneh-aneh kepada Keisya.

"Dek, kakak mau makan gado-gado tapi harus adek yang buatkan," pinta Andi kembali merengek seperti anak kecil.
"Adek tidak bisa buat kak, pesan aja yah?" ucap Keisya sedih karena tidak bisa menuruti permintaan Andi.
"Tidak mau kalau dipesan, maunya adek yang buatkan," tolak Andi kesal.
"Kak ganti yang lain aja yah. Nasi goreng atau mie goreng, adek buatkan deh," rayu Keisya.
"Kalau adek tidak bisa buatkan gado-gado, peluk kakak sekarang. Kakak mau lanjut tidur aja," ucap Andi kemudian menarik badan Keisya.
"Iyyek, adek peluk kakak saja." jawab Keisya tersenyum.

  Setelah Andi tertidur, Keisya terus memikirkan sikap perubahan Andi selama dua pekan terakhir.

"Ada apa sih dengan kak Andi? Kok jadi minta aneh-aneh dan manja banget, tidak biasanya seperti ini!" batin Keisya.

  Mereka akhirnya sama-sama tertidur dengan nyenyak. Beberapa menit kemudian Andi terbangun dan berniat membangunkan Keisya, tapi karena melihat Keisya tertidur pulas ia mengurungkan niatnya.

"Kenapa sih dengan aku? Tidak biasanya aku manja gini sama Keisya, baru minta yang aneh-aneh lagi. Pasti Keisya capek dengan sikapku ini," batin Andi.

  Karena bosan tinggal dirumah, Andi memutuskan untuk pergi jalan-jalan dekat rumahnya. Setelah mendapatkan tempat yang cukul nyaman untuk bersantai Andi duduk dibangku taman.

"Assalamu'alaikum, kamu Andi kan?" ucap seseorang dibelakang Andi.
"Wa'alaikumsalam warahmatullah, iya aku Andi. Ada apa yah?" jawab Andi karena orang itu mengenalnya.
"Aku Nurul, masih ingat kan!" ucap perempuan itu yang tak lain adalah Nurul sahabat Keisya.
"Oh iya, Nurul Hikmah yah. Aku ingat, kita satu kelas waktu SMP kan?" ucap Andi setelah mengingatnya.
"Iyyek, kamu kesini ngapain?" tanya Nurul kemudian duduk disamping Andi.
"Cuman jalan-jalan aja, kamu sendiri ngapain ada disini?" tanya balik Andi.
"Sama kok dengan kamu, lagian rumah aku dekat dari tempat ini," jawab Nurul tersenyum.

  Karena asik mengobrol, Andi lupa ada Keisya yang akan mencarinya jika tahu ia tidak ada dirumah.

"Maaf, sepertinya aku harus pulang sekarang!" pamit Andi sopan.
"Apa aku bisa meminta nomor kamu?" tanya Nurul.
"Iya, catat aja. 082190******, assalamu'alaikum!" ucap Andi kemudian meninggalkan Nurul.

  Sementara Keisya sedang kebingungan mencari keberadaan suaminya. Sudah ia coba untuk menelpon Andi tapi tidak ada jawaban.

"Dek, maaf yah aku pergi tidak pamit dulu," ucap Andi setelah memasuki rumah.
"Memangnya kakak dari mana?" tanya Keisya kesal.
"Dari taman. Dek buatkan kakak jeruk peras dong, haus nih!" perintah Andi kemudian duduk disofa.
"Iya, tunggu sebentar," jawab Keisya singkat.

  Setelah beberapa detik, datanglah Keisya dengan membawa satu gelas jeruk peras.

"Makasih yah dek," ucap Andi tersenyum bahagia.
"Sama-sama kak," jawab Keisya tiba-tiba ia mengingat seauatu. "Kak sudah beberapa pekan ini aku lambat datang bulan, kenapa yah?" lanjut Keisya heran.
"Hah, beneran dek? Mungkin adek hamil!" ucap Andi menduga-duga tapi terlihat dari wajahnya yang bahagia.
"Tapi adek tidak pernah merasakan hal-hal yang aneh kak?" ucap Keisya sedih.

  Keisya berharap ia hamil tapi tidak ada tanda-tanda yang muncul darinya.

"Kita ke dokter aja yah?" ajak Andi tersenyum.
"Yah sudah, tapi kalau adek tidak hamil. Kakak jangan kecewa yah!" jawab Keisya kemudian pergi kekamarnya untuk mengambil tas.

  Setelah sampai dirumah sakit, Andi dan Keisya langsung menuju ruang khusus kehamilan.

"Jadi bagaimana dok dengan istri saya?" tanya Andi penasaran.
"Selamat yah pak, istrinya positif hamil. Usia kehamilannya udah empat belas hari," jawab dokter tersenyum.
"Serius dok?" tanya Keisya tidak percaya.
"Iyyek bu, memangnya tidak ada tanda-tanda yah?" tanya dokter.
"Tidak ada bu," jawab Keisya lalu menunduk.
"Kalau bapak, apa ada tanda-tanda yang muncul?" tanya dokter kepada Andi, membuat Andi heran.
"Dua pekan ini saya sangat manja dan makan makanan yang asam, kenapa yah dok?" ucap Andi mengingat sikapnya.
"Sepertinya calon bayi bapak dan ibu ingin memberitahukan kepada ayahnya dulu, makanya bapak yang merasakan gejala kehamilan," ucap dokter memberi penjelasan.
"Memangnya bisa yah dok seperti itu?" tanya Keisya heran.
"Bisa bu, banyak pasangan didunia ini yang saya temui mengalami hal serupa seperti ibu dan bapak," jawab dokter.
"Terima kasih kalau begitu dok, kami permisi dulu," pamit Andi dari raut wajahnya sangat bahagia.

  Senyuman tidak pernah lepas dari raut wajah sepasang suami istri yang baru saja mendengar kabar bahagia itu. Sebentar lagi mereka akan memiliki buah hati.

"Dek, sekarang jangan terlalu banyak aktivitas yah. Sepulang kuliah langsung istirahat saja, soal rumah biar kakak yang urus," ucap Andi setelah sampai dikamar rumahnya.
"Tapi tidak bisa gitu dong kak, sudah kewajiban istri yang mengurus suami termasuk rumah ini. Lagian usia calon bayi kita masih sangat mudah dan yang aku ketahui masih berbentuk gumpalan darah," tolak Keisya dengan permintaan Andi.

  Setelah melalui perdebatan akhirnya Keisya mengalah, ia tidak ingin dicap sebagai istri yang tidak menurut dengan suaminya.

Karina💕
16-September-2019

Jangan bosan yah sama cerita ini, vote dam komen. Ada salam buat kalian pembaca setia dari sang author hehehehe.

Jodoh Pilihan Ummi (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang