Hari berlalu begitu cepat, ujian sekolah pada kelas 9 SMP tinggal menghitung hari. Keisya bersama kedua sahabatnya sedang belajar bersama.
"Kei, tumben kamu mau belajar bersama bukan dirumah kamu," tanya Mira sambil membuka lembaran-lembaran bukunya.
"Sekarang aku tidak tinggal dirumahku tapi tinggal dirumah tante dari suamiku," jawab Keisya santai.
"Hah, kamu sudah nikah. Kok nggak undang kita sih?" heboh Nurul.
"Pernikahan aku sudah berjalan beberapa bulan. Maaf yah tidak undang kalian," sahut Keisya merasa tidak enak kepada sahabatnya.
"Ihh kamu jahat Kei," ucap Nurul cemberut.
"Bukannya jahat Nurul, tapi Keisya cuman mau pernikahannya disembunyikan. Kamu tahukan resikonya kalau pihak sekolah tahu tentang pernikahan siswanya," ucap Mira mengerti akan keadaan Keisya.
"Iya-iya aku tahu kok. Tapi siapa nama suamimu Kei?" jawab Nurul kemudian memberikan pertanyaan kepada Keisya.
"Maaf yah Nurul, mungkin belum saatnya kamu tahu," ucap Keisya lagi-lagi membuat Nurul cemberut.
"Yah sudah ngobrolnya. Kita lanjut belajarnya saja, ujian sebentar lagi lho," ucap Mira mengingatkan kedua sahabatnya.
"Siap bu bos," ucap Keisya bercanda.Sore hari telah tiba, matahari akan digantikan oleh bulan. Keisya pamit kepada kedua sahabatnya.
"Aku pulang duluan yah, takutnya orang dirumah nyariin," pamit Keisya kemudian mengendarai motor maticnya.
Beberapa menit kemudian sampailah Keisya dirumah yang selama beberapa bulan ini ia tempati.
"Assalamu'alaikum," teriak Keisya berada diambang pintu rumah tante Mirna.
"Wa'alaikumsalam warahmatullah," jawab tante Mirna dan Andi bersamaan diruang tamu.Dengan berjalan santai Keisya menghampiri tante Mirna dan Andi diruang tamu. Kemudian mencium punggung tangan tante Mirna dan duduk disebelah Andi.
"Kei, kamu mandi dulu yah baru turun makan malam," ucap tante Mirna.
"Baik tante, saya permisi dulu," jawab Keisya kemudian berdiri.
"Andi kamu temani Keisya yah," perintah tante Mirna terhadap Andi.Keisya dan Andi berjalan menaiki tangga menuju kamarnya. Mereka sama sekali tidam saling menyapa.
"Kei, setelah mandi kita shalat berjamaah dulu yah," ucap Andi setelah berada dikamar.
"Baiklah," jawab Keisya singkat kemudian melangkah memasuki kamar mandi.Keisya yang melupakan pakaiannya diatas kasur kebingungan. Apakah dia akan meminta tolong pada Andi?
"Kei, kok lama banget dikamar mandinya. Kamu tidak apa-apa kan?" teriak Andi setelah lama menunggu Keisya.
"Andi, aku lupa bawa pakaian kekamar mandi," jawab Keisya dengan perasaan malu.
"Apa perlu aku bawakan kekamar mandi?" tanya Andi ragu-ragu.
"Kamu simpan saja didepan pintu kamar mandi lalu tutup mata kamu," jawab Keisya setelah menimbang-nimbang pertanyaan Andi.
"Baiklah, aku sudah menyimpan pakaian kamu didepan pintu. Sekarang kamu keluar yah untuk mengambilnya," ucap Andi dan berbalik menuju tempat tidurnya.Setelah melakukan ritual mandinya dan berpakaian seperti biasanya, Keisya menyiapkan alat shalat untuknya dan Andi.
"Andi, semuanya sudah siap. Yuk kita shalat," ajak Keisya tapi tidak ada respon dari Andi. "Kok nggak dijawab sih," batin Keisya.
Karena tidak mendapat respon, Keisya berjalan mendekati Andi dan Keisya seketika terkejut karena mendapati Andi yang tertidur.
"Bagaimana cara ngebanguninnya?" tanya Keisya kepada dirinya sendiri.
Akhirnya Keisya memutuskan untuk membangunkan Andi dengan cara menggoyang-goyangkan badan Andi.
"Andi bangun," ucap Keisya sedikit berteriak.
Andi yang merasa tidurnya diganggu seketika mengambil badan Keisya kepelukannya. Keisya tidak bisa melakukan apapun atas tindakan Andi karena jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.
"Kok jantungku begini?" ucap Keisya heran kepada dirinya sendiri.
Beberapa menit dalam posisi Andi yang memeluk Keisya. Akhirnya Andi terbangun.
"Kei, apa yang kamu lakukan," ucap Andi terkejut melihat Keisya berada dipelukannya.
"Maaf, tadi aku ngebangunin kamu tapi tiba-tiba kamu memeluk aku," jawab Keisya menundukkan kepalanya.
"Hah, aku yang harusnya minta maaf Kei. Aku tidak sengaja," ucap Andi gelagapan karena tidak sadar akan tindakannya.Setelah melepaskan tangannya yang berada dipinggang Keisya, Andi memukul jidatnya karena belum melaksanakan shalat magrib.
"Kei, kamu sudah shalat magrib?" tanya Andi panik.
"Belum, karena aku nunggu kamu!" jawab Keisya apa adanya.
"Yah sudah, ayo shalat berjamaah," ajak Andi menarik tangan Keisya.Shalat tiga rakaatpun sudah selesai, Keisya mencium punggung tangan Andi.
"Kei, apa aku boleh cium kening kamu?" tanya Andi meminta izin kepada Keisya.
"Bo....leh kok," jawab Keisya terbata-bata.Andi mencium kening Keisya cukup lama, sepertinya akan menjadi kebiasaan barunya.
Hari berlalu begitu cepat, kini Andi dan Keisya sedang siap-siap untuk kesekolah melaksanakan ujian terakhir yang akan menentukan kelulusan mereka.
"Kei, sebelum berangkat kita berdoa dulu yah!" ucap Andi memecahkan keheningan dipagi hari.
"Iyye, kamu pimpin doanya," timpal Keisya.Setelah berdoa mereka akhirnya naik kendaraan umum menuju sekolahnya.
"Aku berharap kita bisa lulus dengan nilai yang baik," ucap Andi ketika berada didalam angkot.
"Aku juga," ucap Keisya kemudian tersenyum.Beberapa jam kemudian ujian bagi kelas 9 SMP telah selesai, semua peserta didik mengucapkan hamdalah.
"Alhamdulillah, akhirnya selesai juga," ucap Nurul kepada kedua sahabatnya.
"Iya, tapi masih ada yang mengganggu pikiranku," sahut Mira yang membuat kedua sahabatnya heran.
"Ada apa Mira?" tanya Keisya dan Nurul bersamaan.
"Apa kita akan tetap bersama saat SMA nanti?" jawab Mira sedih.
"In Syaa Allah Mira kita akan selalu bersama," jawa Keisya mantap.Karina💕
13-September-2019Mulai baper nggak sih sama ceritanya, kalau aku berharapnya sih iya hehehe😅
Vote dan komen yah👌
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Pilihan Ummi (Selesai)
RomanceMenceritakan kisah seorang gadis 15 tahun yang dijodohkan oleh umminya. Padahal dirinya mulai merasa nyaman dengan seseorang yang selalu saja Allah pertemukan dengannya. Usianya yang baru saja mengalami pubertas, harus berlapang dada menerima piliha...