Sebelum berangkat kuliah, Keisya sedang melaksanakan tugasnya sebagai seorang istri. Ketika sedang membersihkan, tiba-tiba Andi datang mengejutkan Keisya.
Door
"Subhanallah, ihh kak Andi. Mau buat Kei serangan jantung kak?" ucap Keisya cemberut.Andi yang melihat wajah Keisya malah tertawa. Membuat Keisya semakin marah karena Andi justru menganggapnya hal yang lucu.
"Jangan marah dong sayang, kakak cuman bercanda," rayu Andi sambil menyolek dagu istrinya.
"Kei tidak mau bicara sama kak Andi titik," ucap Keisya pergi meninggalkan Andi.
"Nanti dosa lho kalau marah sama suami," ancam Andi namun Keisya hanya menghiraukannya.Masih dengan wajah yang cemberut, Keisya menyiapkan sarapan pagi untuknya dan Andi. Sebenarnya Keisya hanya ingin berpura-pura marah terhadap Andi, karena telah menertawakannya.
"Dek, jangan gitu dong sama suaminya. Kalau adek sikapnya gini, kakak tidak bakalan betah dirumah. Adek mau kalau kakak pergi dari rumah?" tanya Andi mengetes kemarahan Keisya.
"Pergi saja sama Nurul!" jawab Keisya ketus.
"Yah sudah kakak pergi. Padahal ada yang mau kakak bicarakan tapi karena adek marah jadi tidak usah deh,"Andi bangkit dari tempat duduk. Dia pikir, Keisya akan menahannya tapi Keisya hanya diam sambil menunduk.
"Dek kenapa nunduk? Adek nangis yah?" tanya Andi panik. "Jangan nangis dek, kakak cuma bercanda," lanjut Andi lalu memeluk istrinya.
Tangisan Keisya malah semakin keras membuat Andi benar-benar panik. Apa karena bawaan bayinya? Andi terus berpikir untuk menenagkan Keisya tapi gagal tangisan Keisya tidak mau berhenti.
"Jangan pernah bilang untuk mau pergi kak, Kei takut," pelukan Keisya semakin keras terhadap Andi.
Rasa takut kehilangan kembali memenuhi pikiran Keisya. Semenjak pernyataan Nurul dan kecelakaan itu, Keisya tidak bisa tenang. Perasaan cintanya terhadap Andi sudah terlalu besar apalagi ia sedang mengandung. Dia takut anaknya akan lahir tanpa seorang ayah.
"Dek lihat kakak! Kakak janji tidak akan pernah mengatakan untuk pergi lagi. Tapi adek berhenti nangis yah. Kakak cinta sama adek karena Allah dan In Syaa Allah kita akan selalu bersama hingga maut memisahkan," Andi berusaha meyakinkan Keisya agar tetap percaya akan cintanya.
Mendengar kata-kata Andi. Pikiran Keisya mulai tenang walaupun belum sepenuhnya karena dia tahu sifat Nurul. Apapun yang Nurul inginkan pasti akan ia dapat begitupula soal cinta.
"Kak Andi bilang mau mengatakan sesuatu. Memangnya ada hal apa kak?" tanya Keisya mengingat perkataan Andi tadik.
Andi menjelaskan semua percakapannya dengan abi Mahendra dikantor satu pekan yang lalu. Karena kecelakaan dia sempat melupakan hal itu.
"Jadi bagaimana pendapat adek kalau kakak minta cuti?"
"Semuanya ada ditangan kakak. In Syaa Allah adek akan selalu mendukung keputusan yang kakak ambil,"
"Baiklah kalau begitu. Nanti setelah sampai dikampus, kakak akan meminta cuti," ucap Andi yakin dengan keputusannya.Nurul yang mendengar kabar, bahwa Andi meminta cuti untuk satu bulan penasaran apa alasan Andi melakukan hal itu. Karena saudara ayahnya merupakan dosen di kampus, ia pun sudah mendapat informasi perihal cuti yang diambil oleh Andi.
"Paman kalau begitu, aku juga mau ambil cuti selama satu bulan. Karena kantor yang akan diurus oleh Andi merupakan kantor abinya Keisya. Nurul akan melamar pekerjaan disana dengan bantuan ayah," ucap Nurul setelah berpikir panjang.
"Segitu besarnyakah cintamu terhadap Andi, nak? Sehingga kamu rela memgambil cuti hanya untuk melihatnya setiap hari,"
"Aku akan tetap berusaha untuk bisa memiliki Andi, paman. Nurul pamit dulu yah," Nurulpun berlalu pergi meninggalkan pamannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Pilihan Ummi (Selesai)
RomanceMenceritakan kisah seorang gadis 15 tahun yang dijodohkan oleh umminya. Padahal dirinya mulai merasa nyaman dengan seseorang yang selalu saja Allah pertemukan dengannya. Usianya yang baru saja mengalami pubertas, harus berlapang dada menerima piliha...