Marah

6.1K 308 0
                                    

  Keisya pamit kepada teman-temannya untuk segera pulang. Hanya dia yang tidak menginap dirumah tantenya Andi karena semua temanya termasuk Nurul dan Mira akan menginap.

"Assalamu'alaikum," teriak Keisya berada diambang pintu rumahnya.

  Ada kunci cadangan yang dipegang oleh Keisya jadi ia bisa masuk kerumahnya tanpa membangunkan kedua orang tuanya. Tapi ia salah, ummi dan abinya ternyata belum tidur karena menunggunya.

"Wa'alaikumsalam warahmatullah, kenapa baru pulang. Izinnya cuman sebentar tapi pulangnya sampai pukul setengah tiga," ucap ummi Rani marah, begitulah sifat seorang ibu pasti khawatir akan keadaan anaknya apalagi Keisya adalah anak satu-satunya.

  Keisya yang mendengar ucapan umminya berusaha meminta pertolongan dari abinya. Wajahnya tampak imut tapi tidak akan mengubah sikap umminya.

"Abi, Keisya mohon tenangkan ummi. Kei mengaku salah karena lupa waktu pas lagi ngumpul sama teman tapi Kei tidak mau ummi marah sama Kei," ucap Keisya sedih.
"Kenapa malah ke abi bicaranya, kan ummi yang tanya," ucap ummi Rani semakin kesal.
"Ummi, abi tahu kalau ummi khawatir sama Kei. Tapi jangan marah-marah dong, Kei kan takut kalau ummi marah seperti ini," sahut abi Mahendra menenangkan istrinya.

  Sementara Keisya hanya mampu menunduk tidak berani menatap umminya. Sikap Keisya daridulu tidak pernah berubah. Jika sudah kumpul pasti lupa waktu. Ceroboh.

"Kei minta maaf ummi," terdengar suara Keisya gemetar menahan tangis.
"Ummi takut Kei, kamu ini anak tunggalnya ummi dan abi. Ummi ngak mau terjadi sesuatu terhadap kamu," ucap ummi Rani menarik badan Keisya kepelukannya.
"Maafkan Kei," ucap Keisya sesenggukan karena menangis.

  Abi Mahendra yang melihat istri dan anaknya berpelukan, tidak bisa berkata-kata lagi hanya mampu merapatkan badannya kepada kedua perempuan yang sangat ia sayangi.

"Kei langsung kekamar aja. Ini hampir pukul tiga dini hari, nanti bisa terlambat lagi kesekolahnya," ucap ummi Rani setelah melepaskan pelukannya.
"Iyyek ummi," ucap Keisya singkat kemudian berbalik tapi seketika tangannya digenggam oleh ummi Rani.
"Kei, sepulang sekolah kamu siap-siap yah. Karena laki-laki yang akan dijodohkan denganmu akan datang," ucap ummi Rani.
"Buat apa mereka datang?" tanya Keisya terkejut.
"Ummi dan abi sudah bicarakan ini sama tante Mirna adik dari sahabat ummi kalau kamu dan Andi akan segera melangsungkan pernikahan," sahut ummi Rani lagi-lagi membuat Keisya terkejut.

  Tanpa menjawab pernyataan umminya, Keisya langsung naik kekamarnya karena sangat lelah akan aktivitasnya malam ini. Bukan saja fisiknya namun juga pikirannya. Tiba-tiba saja Keisya mengingat perkataan umminya. "Andi, kok sama yah seperti nama teman aku. Apa benar dia?" batin Keisya bertanya-tanya.

Karina💕
12-September-2019

Kalau ada yang suka dengan ceritanya vote dan komen yah supaya aku bisa terus melanjutkan cerita ini. Terima kasih😊

Jodoh Pilihan Ummi (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang