Keisya terbangun seperti biasanya, melakukan ritual mandinya sekitar dua puluh menit kemudian memakai seragam batiknya dengan rok biru dan khimar besar.
"Kei, kamu sudah bangun belum?" teriak ummi Rani didepan pintu kamar Keisya.
"Sudah ummi, ini sudah mau turun sarapan kok!" jawab Keisya yang sudah siap.Setelah Keisya sarapan, dia segera pamit kepada orang tuanya dan mencium punggung tangan mereka secara bergantian.
Ketika dalam perjalanan, motor Keisya mogok dan membuat Keisya kebingungan untuk mencari bantuan, apalagi saat ini sudah menunjukkan pukul tujuh pagi.
"Permisi! Motornya mogok yah?" Sahut seorang laki-laki tidak lain adalah Andi.
"Hah! Iya-iya motornya mogok, nggak tau kenapa nih?" jawab Keisya gelagapan karena terkejut.
"Kamu mau kesekolah kan, kalau boleh tahu dimana sekolahnya?" tanya Andi sopan.
"Sekolahnya dijalan Kartini disamping kantor polisi," jawab Keisya menunduk.
"Kamu perempuan yang menolong sepupuku kemarin kan?" tanya Andi mengingat kejadian di taman.
"Iya, kamu andi yah?" ucap Keisya.
"Kok kamu bisa tahu sih namaku?" tanya Andi heran.
"Kemarin aku dengar nama kamu disebut sama sepupu kamu!" jawab Keisya.
"Oh iya, nama kamu sendiri siapa?" tanya Andi mungkin penasaran dengan Keisya.
"Keisya," jawab Keisya singkat.Ketika sedang mengobrol, Keisya tidak sengaja melihat arlojinya yang berwarna coklat dan langsung panik.
"Aduh, tinggal lima menit lagi appel pagi akan dimulai. Bagaimana caranya bisa sampai kesekolah kalau begini?" ucap Keisya dengan nada suara yang kecil tapi Andi masih masih bisa mendengarnya.
"Kita barengan saja, lagi pula aku bawah motor kok!" tawar Andi kepada Keisya sambil menunjuk motornya yang diletakkan dipinggir jalan.
"Tapi kita jaga jarak yah," jawab Keisya ragu-ragu.Akhirnya Keisya dan Andi berangkat bersama. Tepat dengan bunyinya bel masuk Keisya dan Andi sudah berada dipekarangan sekolah.
"Terima kasih!" ucap Keisya kemudian berlari meninggalkan Andi.
Setelah sampai dikelas 9.A Keisya segera duduk untuk mengatur nafasnya yang tidak teratur. Beberapa detik kemudian datanglah seorang guru yang biasa dipanggil ibu Hafsah.
"Assalamu'alaikum anak-anak," ucap ibu Hafsah berdiri didepan seluruh siswa.
"Wa'alaikumsalam warahmatullah," jawab siswa serentak.
"Anak-anak hari ini kita akan kedatangan siswa baru, silahkan masuk nak!" perintah ibu Hafsah kepada laki-laki yang berada diambang pintu." Perkenalkan dirimu kepada teman-teman barumu!" lanjut ibu Hafsah.Di sisi lain Keisya sangat terkejut melihat siswa baru dikelasnya. Beberapa hari selalu saja ada kesempatan yang mempertemukan mereka berdua.
"Perkenalkan nama saya Andi Saputra Azis biasa dipanggil Andi, saya pindahan dari Makassar. Semoga kita semua bisa menjadi teman baik," ucap Andi memperkenalkan diri.
"Andi silahkan kamu duduk disamping Raihan yah," perintah ibu Hafsah.
"Baik bu," jawab Andi sopan.Keisya belum mampu mengubah ekspresi terkejutnya ditambah lagi posisi duduknya yang berada didepan Andi.
"Perkenalkan, namaku Raihan!" ucap Raihan menjulurkan tangannya.
"Andi. Kamu nggak keberatankan kalau aku duduk disini?" ucap Andi menunjuk kursi disamping Raihan.
"Nggak lah, aku malah senang akhirnya aku punya teman sebangku," jawab Raihan menampilkan deretan giginya yang putih.Karina💕
12-September-2019Jangan lupa vote dan komen yah, terima kasih😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Pilihan Ummi (Selesai)
RomantikMenceritakan kisah seorang gadis 15 tahun yang dijodohkan oleh umminya. Padahal dirinya mulai merasa nyaman dengan seseorang yang selalu saja Allah pertemukan dengannya. Usianya yang baru saja mengalami pubertas, harus berlapang dada menerima piliha...