#dua

936 60 3
                                    

"Maaf baginda saya mendapat surat dari kerajaan rose black." ucap sang pengawal kepada sang raja.

" pesan?." tanya sang raja.

" iya baginda,mereka ingin kita memulai peperangan,jika kita kalah seluruh warga pemilik element akan jatuh pada kekuasaan kerajaan penyihir itu." jelas sang pengawal kepada rajanya itu.

" baiklah,kumpulkan semua orang di aula perkumpulan,jangan lupa untuk memberitahukan pada seluruh sekutu kita dari berbagai negri." perintah sang raja.

" baik baginda." patuh sang pengawal lalu pergi untuk melaksanakan perintah dari sang raja.

sedangkan sang raja berdiri dari singgah sananya,berjalan menuju balkon ruangannya yang sangat besar itu,menghirup udara dalam dalam.

" ayah rasa ayah sudah bisa mempercayakan masa depan negri ini dan seluruh penduduknya pada kalian." Lirih sang raja saat melihat ketiga putrinya berjalan melewati taman yang berhadapan dengan balkon kamarnya menuju ruangan mereka.

***

Tok tok tok

"Masuk." perintah dari dalam.

" Ampun tuan putri saya diperintahkan untuk mengumpulkan semua orang di aula perkumpulan." ucap sang pengawal sambil sedikit membungkukan tubuhnya sebagai tanda penghormatan kepada sang putri dan dibalas senyuman oleh ketiganya.

" baiklah kami akan segera ke sana." ucap flore kepada pengawal itu.

" kira kira ada apaan ya?." tanya zara saat pengawal itu keluar.

" tauk."jawab flore cuek.

" is." desis zara.

" yaudah mending kita kesana aj biar tau." ajak yura.

" kuy." Setuju Zara dan flore.

Mereka pun pergi menuju aula perkumpulan,tanpa mereka sadari ada yang memata matai mereka,seseorang yang bersembunyi di balik bayangan,dan memunculkan aura....negatif.

" mate."

Sedetik kemudian orang itu sudah menghilang dari sana,bagai hanya sebuah angin lalu.

***

Rapat sudah berjalan setengah jam namun belum ada titik terang untuk masalah ini,itu dikarenakan peperangan ini adalah peperangan antar kerajaan terkuat dari dua klan.penyihir melawan element.

" baiklah karna waktu yang di berikan cukup singkat,saya akan memutuskan bahwa perang kali ini ketiga putri saya lah yang akan memimpin peperangan." putus sang raja.

" ampun raja,tapi bagaimana putri yura yang tidak memiliki element mampu ikut bertarung." protes salah satu rakyat.

Setelah salah satu rakyat itu mengemukakan pendapatnya terdengar gimaman setuju juga berbagai protesan mengenai yura yang akan turun berperang,seketika aula perkumpulan menjadi riuh ketika semua orang berbicara serempak.

" meskipun putri yura tidak memiliki element,dia pandai memanah." penjelasan sang raja membuat semua orang diam,sedangkan yura sendiri hanya bisa menunduk.

" udah gak usah di dengar." ucap flore menenangkan kembarannya itu.

" senyum,ntar gue beliin nextar coklat." bujuk zara.

The Element (Selesai.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang