#duapuluh delapan

416 34 0
                                    

" hoammmm." Seorang gadis terbangun dari tidurnya,dirasanya badannya yang sakit sakit semua,efek tidur di lantai mungkin.yura duduk dengan masih memeluk bantal gulingnya,mengambil handphone nya yang berada di atas meja,terdapat banyak pesan dari seseorang cowok yang bernama dwika.

Dwika Wardana.

Eh anying kemana Lo?.

Sukses gak ngebongkar kebusukan Abel.

Woi.

Dasar kebo.

Raraaaaa.

Kebangetan Lo ya.

Awas aja Lo.

Gue di bandara woi.

Mata Yura terbelalak kala melihat pesan yang dikirimkan satu jam lalu,Yura langsung melihat jam,astagaaaa Sekarang sudah jam 11.45,dia sudah janji menjemput dwika.

Dengan tergesa Gesa Yura berlari mengambil kunci mobilnya dan melesat menuju bandara.

***
Seorang laki laki sedang sebal dengan tingkah sahabatnya itu,ia sudah menunggu hampir 2 jam,dan dengan santainya....

" Aelahhh gitu doang marah,gue ngantuk tau." Santai Yura,dwika hanya mendengus sebal.

" Masih marah ka?." Tanya Yura.

" Lo mah enak Ra,gue capek nih." Sungut dwika.

" Ya maap." Cengir Yura.

Dwika memiliki panggilan khusus untuk Yura yaitu Rara.

" Gini deh kita makan gimana?." Saran Yura.

" Hmmm." Kini gantian Yura yang sebal karena di cuekin.

***

" Sayang yang ini tuh bagus." Ucap Frans.

" Gak gak ini tuh terlalu mencolok,aku mau yang simpel aja." Bantah flore.

" Jadi kamu mau yang mana?." Tanya Frans.

Kini mereka sedang memilih desain untuk dekorasi pernikahan mereka,yang akan diadakan sebentar lagi.

" Gak itu terlalu sederhana." Tolak Frans kala flore menunjuk salah satu pilihan yang di sukainya.

" Is tapi aku suka,desainnya itu bagus." Kesal flore.

" Tapi-"

" Yaudah kalo gak mau gak usah nikah." Ketus flore yang mampu membuat Frans melongo dan langsung pasrah atas ancaman flore.

" Yah jangan gitu dong yang,iya deh yang ini." Pasrah Frans.

" Nah gitu dong,maacih sayang." Senang flore.

Sepertinya mereka lupa kalau ini tempat umum,bahkan petugas dekorasi di depan mereka di buat ngiri dan ingin cepat cepat menikah.

" Yaudah deh pak kami pilih yang ini." Ucap Frans pada petugas dekorasi itu.

" Baiklah jadi kapan acaranya biar kami bisa mulai bekerja?." Tanya petugas itu.

" Acaranya sekitar satu bulan lagi,dan saya mau tidak ada kesalahan dalam dekorasinya nanti." Jelas Frans.

" Beres pak." Sahut petugas itu.

Setelah selesai dengan urusan dekorasi kini Frans dan flore pergi ke mall untuk sekedar refreshing.

Kini mereka sedang berada di miniso tentu saja dengan paksaan flore.

" Kamu mau beli apa sih." Tanya Frans.

The Element (Selesai.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang