Kini Yura sedang berada di taman sekolahan,memikirkan hasil diskusi mereka kemarin.bagaimana jika itu benar,bgaimana jika keempat anak baru itu memang memiliki niat jahat lada mereka,tau tang lebih buruk adalah mereka mata mata musuh. Namun saat tengah sibuk melamun sesuatu dilemparkan kearah Yura.
Tong sampah,beserta sampahnya.ya.... itulah yang dilemparkan pada Yura,siapa lagi pelakunya jika bukan Dila,dini,dan Amel.
"Buset dah gak cape capenya gangguin gue,gue aja capek." Batin yura sambil menatap jengah pada tiga gadis yang suka menggangunya yang kini berdiri di hadapannya.
" UPS tangan gue licin." Ucap Dila sinis sambil mengibas ngibaskan tangannya.
" Eh ada orang ya kirain SAMPAH." Ucap dini dengan tidak tau dirinya,tak lopa dengan nada sombong yang terkandung dalam kalimatnya.
" Eh bukannya dia memang sampah,UPS." Sahut Amel sambil menutup mulutnya pura pura keceplosan.
" kalian ada masalah apa sih sama gue." Kesal Yura yang akhirnya angkat suara.
" Eh udah berani ngelawan nih." Enteng Dila.
" Kalo berani kenapa." Ancam Yura.
" Berani Lo sama Dila." Teriak Amel.
" Kenapa gue harus takut,sama sama makan nasi kan." Kesal Yura,sudah cukup ia harus melawan kali ini.
" Berani beraninya Lo." Ucap Dila sambil menunjuk kearah Yura.
" Apa...kalo gue berani emang kalian mau apa hah."tantang Yura.
Tanpa Yura sadari dari arah belakang Amel ingin menyiram Yura dengan air yang biasa digunakan untuk menyiram bunga juga tanaman di taman itu.yura yang baru menyadarinya langsung menoleh kebelakang dan dengan refleks menutup kedua matanya,juga melindungi kepalanya dengan kedua tangannya.
namun........
Satu detik......
Dua detik......
Tiga detik.....
Yura yang merasa air tak kunjung mengenainya langsung membuka matanya,di depannya berdiri seorang laki laki yang melindunginya dari siraman air,bahkan kini baju pria itu sudah basah terkena air akibat melindungi dirinya.
" Pergi kalian,atau gue bisa aja ngelaporin kalian pada guru BK karna melakukan pembulian." Ucap laki laki itu dingin.dan tentu saja mampu membuat ketiga cewek di depannya takut dan langsung pergi.
" Lo gak papa." Tanya hafi.
Ya orang yang baru saja melindungi Yura adalah hafizo,lagi dan lagi,ntah itu kebetulan atau......ntahla.
Terlalu banyak yang harus difikirkannya,dana terlalu malas rasanya untuk berburuk sangka pada anak baru itu.
" Gak papa thenks." Ucap Yura lalu pergi meninggalkan kan hafi untuk mengganti pakaian.
Ia masih ingat betul perintah flore yang mengatakan agar mereka bertiga menjaga jarak dengan keempat murid baru itu sampai semua jelas,ya....walaupun mereka ragu bahwa semua akan jelas dengan cepat.
Di sisi lain.....
Kini flore dan Rangga sedang asik di dalam kelasnya.saat ini sedang sepi karena semua murid pergi ke kantin dikarenakan sedang ada rapat guru dadakan.di kelas hanya ada flore,rangga,dan Hamzah.
Hamzah bermain gitar sedangkan flore bernyanyi.rangga? Ia duduk di samping flore sambil merangkul nya tak lupa memainkan jepit rambut flore.
' untung sayang.' dumel flore dalam hati sambil mengelus ngelus dadanya mencoba untuk sabar.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Element (Selesai.)
FantasyDi negri kami orang orang memiliki elemen tersendiri,api,bumi,air,cahaya,es,udara,bahkan masih banyak lagi,keberadaan kami yang di sembunyikan dari banyak orang membuat kami hidup dengan damai bersama manusia bumi. Namun bagaimana jika kehadiran kam...