Hari ini adalah pesta ulang tahunnya Abel.di umurnya yang masih muda ia sudah menjadi dokter.ia merayakan pesta nya di sebuah restoran mewah,tamu tamu sedari tadi berdatangan.
Di sisi lain keempat orang sedang berdiskusi.
" Kita datang gak nih." Tanya zi.
Ya...Abel mengundang mereka berempat.
" Gue males pasti dia mau pamer." Dumel flore.
" Tapi nanti dia ngira kita penakut lagi,dih dilema." Sungut Zara.
" Nah itu masalahnya." Setuju zi.
" Yaudah kita datang aja,dari pada kita di bilang gak menghargai."saran Frans.
" Yaudah kita datang,sekarang siap siap." Perintah flore.
***
Seorang gadis berada di sebuah mobil sport mewah milik nya,menatap ke sebuah restoran yang didekorasi dengan sangat indah.gafis itu tersenyum menampilkan smirk nya." Kita lihat siapa yang akan menang tuan dan nyonya." Desis gadis itu lalu turun dari mobilnya sambil mengenakan masker.
Di lain sisi flore dan yang lainnya memasuki restoran tempat acaranya Abel,terlihat sekali raut malas di wajah keempatnya.
" Eh udah datang toh,gue kira kalian pengecut,ya kan sayang." Ucap Abel yang datang sambil bermanja-manja dengan Hafi.
" Pengecut Lo bilang,gak salah." Sinis Zara.
Mereka berlalu meninggalkan Abel dengan raut wajah sebalnya,tak lama acara di mulai,mulai dari pemotongan kue dilanjutkan dengan adegan suap suapan Abel dan Hafi yang hampir membuat Zara dan flore muntah,sedangkan Frans dan zi menampilkan raut datar.
" Yang aduh aku jijik liatnya." Adu Zara.
" Sini sini aku peluk." Ucap zi sambil memeluk Zara,Zara menenggelamkan wajahnya di dada bidang zi.
" Flo ." Panggil Frans.
" Apa?." Tanya flore.
" Sini liat gue dari pada muntah tuh liat si cabe." Saran frans.akhirnya flore mengalihkan perhatian pada candaan Frans,sesekali ia menimpali candaan dari frans.
" Baiklah jika ada yang ingin menyumbang lagu bisa langsung naik ke atas panggung." Ucap sang pembawa acara di depan sana.
Seorang gadis menaiki panggung dengan menggunakan dress hitam,semua mata tertuju padangan,bahkan Abel dan Hafi juga ikut terkejut.
" Flo....." Panggil Frans kaku.
" Kenapa?kok raut wajahnya gitu." Bingung flore yang posisinya membelakangi panggung.
" Yu....Yura." ucap Frans sambil menunjuk panggung,Zara dan zi yang mendengar ucapan Frans reflek Megat ke arah panggung.
Di sana sudah ada Yura yang duduk sambil memegang gitar,tersenyum lembut ke arah mereka,Yura mulai memetik gitarnya di ikuti nyanyiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Element (Selesai.)
FantasiDi negri kami orang orang memiliki elemen tersendiri,api,bumi,air,cahaya,es,udara,bahkan masih banyak lagi,keberadaan kami yang di sembunyikan dari banyak orang membuat kami hidup dengan damai bersama manusia bumi. Namun bagaimana jika kehadiran kam...