#duapuluh

435 34 0
                                    

Mentari pagi sudah menampakan sinarnya,Hafi masuk kedalam ruangan Yura dengan baju serba hitamnya,di tangannya terdapat sebuah jubah dan topeng berwarna biru.tado flore dan Frans izin pulang sebentar untuk bersih bersih,sedangkan Zara dan zi sedang berada di kantin RS.

Hafi duduk di kursi sebelah tempat tidur Yura.menggenggam tangan gadis itu,sesekali juga mengecupnya,Hafi memandang wajah tidur Yura yang damai,seakan sangat tenang.hafi mendekatkan kepalanya ke wajah yura.

" Aku pergi dulu,maaf karna harus meninggalkanmu dalam keadaan seperti ini,tapi ini tanggung jawabku sebagai penerus kerajaan icesky,mungkin aku akan pergi cukup lama,sembuhkan dirimu,jika aku gugur maafkan semua kesalahanku." bisik hafi di telinga Yura.lalu matanya melirik ke arah leher gadis itu,kedua kalung kerajaannya masih terpasang rapi di sana.

" Terimakasih telah menjaga kalung ini dengan baik,gunakan ini untuk mengingat ku jika suatu terjadi padaku." Lanjut Hafi lalu mengambil sebuah cincin dari kantong celananya,menyematkqn itu pada jari manis Yura.

" Sebenarnya aku ingin melamarmu hari ini,aku membeli cincin ini sepulang dari kantor kemarin,ini cincin hanya sementara,jika nanti aku selamat dan kamu sudah memaafkan ku,aku sudah menyiapkan cincin dan langsung menikahi mu." Ucap Hafi sambil memandang Yura yang masih tertidur,lalu ia mencium bibir Yura,lalu pipinya,dan terakhir keningnya.

" I hope,I can see you again,my mate." Lalu Hafi pergi meninggalkan ruangan,pintu tertutup.

Tess.... setetes air mata jatuh membasahi pipi Yura,ia sudah terbangun sebelum Hafi memasuki ruangan,ia mendengar semua ucapan Hafi,ia memandang jari manisnya yang sudah terpasang sebuah cincin,lalu mengecupnya lama.

"Me too,I hope,I can see you again,my mate."lirih Yura.

Yura segera menghapus air mata nya ketika melihat pintu terbuka,Zara dan zi,serta flore dan Frans masuk kedalam.

" Kalian udah datang." Senyum Yura.

" Iya,Ra ada yang ingin kami bahas." Ucap Zara.

" Gue udah tau." Jawab Yura lirih.

" Maaf gak ngasih tau Lo dari awal." Sesal flore.

" Udah gak papa,gue tau kalian khawatir sama gue." Senyum Yura.

" Kami memutuskan yang akan pergi hanya Frans dan zi." Sedih Zara.

" Lah kok sedih lagi sih yang,aku janji bakal balik dengan selamat sentosa kok." Bujuk zi.

" You lie." Sedih Zara.

" Hey sini tatap aku." Ujar zi,namun Zara tidak mendengarkan.zi akhirnya menangkap kedua pipi Zara agar melihatnya.

" Demi kamu,aku janji bakal Balik dengan keadaan bernyawa."yakin zi.

" Promise?."

" Promise."jawab Zi sambil mencium bibir Zara,ciuman yang sangat dalam.

'ya ampun,otak author mulai tercemari flore.'(author)

' lah kok gue.'(flore.)

'emang Lo yang ngajarin'(author).

Back to topik.

" Akhem." Dengan frans.zi menjauhkan wajahnya dan tertawa melihat Zara yang sudah seperti kepiting rebus,zi menarik Zara kedalam dekapannya dan menenggelamkan wajahnya di dada bidang zi.

" Sembunyi aja sampai malu nya hilang." Kekeh zi sambil memeluk Zara,Zara hanya mengangguk sebagai jawaban.

"HALO BUNDA,INI ZARA ABIS DI CI-" ucapan flore terputus kala Zara zi langsung membekap mulut flore dengan tangan yang tidak memeluk Zara,lalu merampas handphone flore.

The Element (Selesai.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang