#delapan belas.

432 36 0
                                    

Mereka berempat sampai di rumah sakit,flore dan Zara berlari menuju ruang ICU tempat Yura berada.setelah memarkirkan mobil Frans dan zi langsung menuju ruang ICU.

" dok gimana keadaan pasien yang tadi di tabrak mobil." Tanya flore saat seorang dokter keluar dari ruangan itu.

" Dengan siapa nya pasien." Tanya dokter itu.

" Kakak pasien." Jawab flore.

" Pasien tidak mengalami luka yang berakibat fatal,hanya saja kaki bagian kanannya mengalami keretakan pada tulang betis,diperkirakan pasien akan mengalami kesusahan dalam berjalan,tapi jika pasien rajin melakukan pengobatan serta terapu,makan dalam 6 bulan mudah mudahan kakinya akan kembali  seperti biasa,selain itu kepala pasien yang terbentur keras akan menimbulkan efek pusing yang lumayan,namun selain itu,hanya luka luka kecil dan memar saja." Jelas dokter itu,semua terdiam hingga zi memecahkan keheningan.

" Apa kami bisa mengunjungi pasien dok." Tanya zi.

" Pasien baru bisa di jenguk saat sudah di pindahkan ke ruang rawat inap,silahkan urus bagian administrasi agar pasien bisa dipindahkan." Jelas dokter itu dengan ramah.

" Baiklah terimakasih dok kami akan segera mengurusnya." Ramah zi balik,lalu dokter itu pergi meninggalkan mereka.

" Yaudah kalian tunggu di sini,biar gue yang ngurus." Pamit zi sambil berbalik dan melangkahkan kakinya menuju tempat administrasi.

" Aku ikut." Pinta Zara sambil berlari mengejar zi.

" Jangan lari lari Ra,nanti jatuh gimana." Nasehat zi.

" Maaf."

" Udah gak papa akan cuma takut kamu jatuh." Jawab Zi sambil tersenyum dan merangkul Zara.

***
Sedangkan di depan ruang ICU flore masih terdiam dalam pelukan Frans.

"Kenapa bisa gini?." Lirih flore.

" Udah sayang,jangan sedih terus nanti Yura ikutan sedih." Tenang Frans.

" Dia selalu menutupi masalahnya sendiri,aku tau dia,saat dia berkata tidak apa-apa....." Jeda flore.

" She lie." Lanjut flore lemah.

" Itu karna dia sayang sama kamu dan zara,dia gak mau nambah beban kalian." Tenang Frans.

" Tapi aku ingin ia terbuka pada kami."

" believe me,ia akan cerita saat ia siap." Ujar Frans.

" I wish its really happen." Lirih flore.

Mereka terdiam cukup lama sampai kembalinya Zara dan zi.

" Hei administrasi nya udah di urus sama zi,sebentar lagi Yura bakal di pindahkan ke ruang rawat inap." Jelas Zara yang baru datang.

" Ada yang sudah memberitahu Hafi" Tanya Frans.

" Belum." Jawab Zi.

" Yaudah biar gue yang kasih tau." Jawab flore lalu pergi dari sana,flore duduk di bangku taman rumah sakit.ia meraba isi tasnya mencari handphone nya,setelah ketemu flore langsung menghubungi Hafi.

' nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan,silahkan tinggalkan pesan.' flore berdecih saat handphone Hafi tidak aktif.

" Yura sakit dan dia sibuk dengan pekerjaannya." Gumam flore kesal.ia kembali mencoba menelfon Hafi,tapi tetap saja tak diangkat oleh pria itu.dengan kesal flore mengetikan sebuah pesan lalu mengirimnya pada Hafi,flore pergi meninggalkan taman menuju ruan rawat inap Yura,karna tadi Zara mengirimkan pesan bahwa Yura sudah di pindahkan.

The Element (Selesai.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang