# tujuh

595 51 0
                                    

Kami menempuh perjalanan yang sangat jauh,sudah terhitung 3 hari mereka berjalan menuju kawasan dark teritori.kini sepertinya mereka sedang berada di hutan monster.

" Berhenti." Perintah flore.

" Kenapa?." Tanya Zara.

" Hati hati." Peringatan flore lalu memberi isyarat melalui matanya,ya sepertinya sesuatu sedang mengawasi kami.

" Siaga." Ucap Zara lalu flore mengeluarkan api dari tangannya,Yura memasang anak panah pada busurnya,sedangkan Zara memanjangkan tongkat air nya.mereka membentuk segitiga dengan saling membelakangin.lalu seseorang berjubah hitam berpaduan hijau dengan sebuah tongkat keluar dari balik semak semak.

" Sedang apa kalian di sini." Tanya pria itu.

" Apa urusanmu." Ucap flore lalu melemparkan bola api yang sangat besar ke pria itu.

Namun di luar dugaan pria itu membaca mantra dan keluarlah perisai dari tanaman tanaman yang merambat.

" Kamu mencoba melawan mate mu sendiri flore." Tanya pria itu sembilan tersenyum.

" Mate?apa maksud Lo,bahkan gue gak kenal sama lo." Tanya flore kesal karena merasa namanya di sebut.

" Kamu tidak tau?biar aku jelaskan." Ucap pria itu santai.

" Semua para pengendali element maupun penyihir sudah memiliki mate tersendiri bahkan sejak mereka lahir,mate adalah pasangan seumur hidup kita yang sudah saling terhubung,jadi setiap salah satu dari mereka terluka maka yang lain juga akan merasakan sakit yang sama." Jelas pria itu panjang lebar.

" Siapa sih Lo sebenarnya." Tanya Yura karena pria itu memakai topeng penyamaran seperti mereka.dan tinggu dia tau siapa flore?

" Apa aku harus memberi tahunya." Tanya pria itu.

" Iyaaaaa." Jawab mereka bertiga serempak.

" Huff kalian keras kepala." Ucap nya sambil membuka topengnya perlahan lahan,hingga saat topeng itu terbuka sepenuhnya.....

Deg...

Tidak mungkin....

Jadi selama ini dugaan kami benar...

" Frans." Kaget flore.

" Hadir." Ucap nya cengengesan.

" Lo wizard." Tanya Zara.

" Yups." Jawab Frans santai.

" Gue gak peduli siapa Lo,dan apa kata Lo mate?ga usah ngaco deh,Yura Zara ayo kita lanjut." Ucap flore.

Yura dan Zara hanya mengikuti perintah flore karena tau flore sedang dalam kondisi tidak ramah saat ini.

" Tunggu." Teriak Frans dari belakang,tapi mampu membuat flore menghentikan langkahnya.

" Kalo Lo gak percaya sama gue gak papa,tapi biarin gue ikut buat ngejaga Lo." Ucap Frans.

" Terserah." Cuek flore lalu kembali melangkah.

Sebenarnya flore memang pernah diberitahu ayahnya tentang ' mate' setiap pengendali element dan para wizard.tapi dia sudah ada Rangga,dan...kenapa harus Frans?laki laki yang slalu di anggap nya menyebalkan.

Saat sedang asik melamun sesuatu yang besar menghadang mereka dan langsung menyerang mereka dengan bola api raksasa,tapi ini bukan bola api biasa,ini bola api biru,bahkan flore belum terlalu menguasainya.

Dengan cepat flore mengeluarkan pedangnya lalu menangkis serangan itu,Yura dan Zara juga tak tinggal diam,Yura melesatkan anak anak panah beracun pada monster itu,sedangkan Zara menghentikan tongkatnya ketanah,seketika air panas yang mampu melelehkan daging apapun bermunculan di udara,lalu Zara mengarahkan tongkatnya ke arah monster itu,sementara Frans juga ikut membantu mengikat monster itu menggunakan tanaman merambah yang sudah untuk di lepas,Frans mengayunkan tongkat sihirnya dan sebuah cahaya hijau mengelilingi monster itu,cahaya nya begitu terang hingga flore dan lainnya harus memejamkan mata,lama kelamaan cahaya itu meredup dan..monster itu menghilang.yura membuka matanya dan menatap Frans.

The Element (Selesai.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang