DCKD 45

3.8K 211 34
                                    

Apappun itu, lakukanlah karena Allah.

____
Selamat membaca ☺
____

Apakah salah satu tanda dari sepasang manusia yang berjodoh adalah timbul desiran aneh di antara dua bilik dan serambi?

Jika benar begitu adanya, aku memilih tidak memiliki keduanya. Sebab aku tidak pernah merasakannya.

_____

Tatapan Salsa nanar kepada sepasang suami istri itu. Dimana dengan lembut masih Irfan kecupi tangan Fifah yang terbaring lemah di ruang ICU sambil sesekali ia tempelkan di pipinya. Terasa hangat dan sampai akhir hayat memang harus hangat selama dirinya masih ada.

Irfan tampak menghela napas. Sedetik saja ia telat meneriaki suster di lorong Rumah Sakit, nyawa gadis itu tidak tertolong.

Beruntung ia bisa sedikit cekatan membopong tubuh mungil itu.

Dan ...

Salsa, butiran kristal beningnya siap meluncur, kuku-kuku bercat birunya mulai mencakar kaca pembatas ruang ICU. Kepalan kedua tangannya ia banting ke kaca, raungan demi raungan mulai menggema seantero koridor.

"Bawa aja keluar, Pak." Telinganya menangkap sebuah suara. Ia pun menoleh ke belakang.

Gadis berpasmina biru dongker? Batin Salsa. Ia seperti pernah melihatnya. Tapi ... sebentar. Hmmm di mana, ya?

Ah ya! Salsa ingat.

"Kau ...!!! Sialan!" Ia mengepalkan tangannya kuat-kuat, hendak menyerang lawan bicaranya. Namun, dua security berhasil menahannya. Salsa benar-benar tidak terkendali. Semua orang dibuat tertegun atas sikapnya yang mirip orang kerasukan.

"Bawa dia keluar, pak!" perintah gadis itu.

"Hei nona Zafa!" akhirnya Salsa ingat juga. "Akan aku hancurkan butikmu! Akan aku hancurkan keluarga kalian! Semuanya aku bunuh! Aka aku hancurkan semuanya!!"

Zafa bergeming tak berpengaruh. Toh ia tidak mau menghabiskan banyak energi jadi ia biarkan Salsa berteriak-teriak meski semakin lama suaranya mengecil dan tubuhnya menghilang bersama dua security di balik tembok.

***

"Lo emang keterlaluan, Fan."

Sejak tadi kalimat itu terus terngiang di telinganya. Meski pelakunya sudah berbicara sejak beberapa jam yang lalu, hal itu memang benar. Irfan merasa benar-benar keterlaluan.

"Gue tau lo orangnya care. Nggak tegaan. Tapi penempatan sikap lo itu salah!"

Telinga Irfan berdengung. Acap kali makian demi makian yang mewakili perasaan seorang perempuan terwakilkan oleh Zafa. Bukan Fifah yang mengatakan. Melainkan Zafa, sepupunya.

Ya, Zafa. Waktu itu tatapan Irfan tak lepas dari Fifah yang masih belum sadarkan diri sementara ia dijejali omelan demi omelan dari Zafa. Gila.

"Harusnya lo nggak usah kasih celah sedikitpun buat Salsa meluk lo dari belakang. Apapun alasannya!" Zafa menghela napas. "Mungkin ini yang dinamakan luluhnya seorang lelaki ketika melihat air mata perempuan. Nggak tegaan dan sayangnya si Salsa emang jago ekting. Gue rasa lo ketipu."

Irfan menggaruk kepalanya kasar. Sang Ibu kantin Rumah Sakit yang sejak tadi melayani beberapa pembeli kini menatapnya heran.

"Coba kamu antarkan segelas air putih hangat untuknya," perintahnya pada seorang gadis bercelemek coklat tua itu.

Yang diperintah pun manut saja.

"Minumlah!" ujarnya.

Irfan terperangah seraya menyelidik gelas berukuran besar yang mengepulkan asap tipis dan di belakang gelas tersebut duduklah seorang gadis bercelemek coklat. "Gue nggak pesen."

"Saat ini yang kau butuhkan adalah ketenangan. Minumlah!" perintahnya, lagi.

Irfan bergeming. Satu, dua, tiga detik berlalu, gadis itu menghela napas.

"Biar aku yang minum."

Glek. Glek. Glek. Kali ini Irfan dibuat melongo.

Ya! Bagaimana bisa? Dia kata segelas air hangat itu untuknya. Lalu, kenapa dia sendiri yang meminum.

"Dasar aneh!" gumam Irfan.

Gadis itu terusik. "Apa katamu?"

"Lo aneh."

Ia menghela napas. Menyadari sosok perempuan familiar yang muncul di belakang laki-laki itu, ia pun berubah ekspresi.

"Keknya dia mempannya sama elo deh, Fa."

Irfan menoleh. Zafa di sana. Kebingungan pun tercipta. Bergantian, ia menoleh ke sisi yang berlainan.

"Kalian ... saling kenal?"

***

20 September 2019
💜

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh!

Holaaaa kawan-kawan .... Apa kabar kalian?? Semoga selalu sehat yaa ...

Adakah yang rindu dengan Fifah dan Irfan??

Hmmm ...
Aku minta maaf nih!! DCKD vacumnya lama bangett yaa 🙈

Buat yang kangen dan udah nunggu ... makasih telah setia. 😭

Dan maafkan kali ini upnya tidak sepanjang biasanya.

Aku lagi kurang konsen 😭

Mohon doanya kawan ...

Dengan Cinta-Nya Kucintai DirimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang