You & Me // HwangMini✨

Tugas Membawa Berkah

Hai Hello Annyeong~~~

Jangan lupa voment zheyenk~

Enjoy~

.

.

.

.

.

"Ini masih harus direvisi, masih banyak kesalahan. Saya gk mau terima," lelaki paruh baya dengan wajah tegas itu melemparkan kertas bertumpuk yang sudah dijilid ke hadapan Yunseong.

Dapat dilihatnya coretan pena merah ada dimana-mana.

Yunseong hanya bisa meringis. Mau bagaimana lagi? Dia kan juga sibuk dengan kegiatan BEM nya.

"Tapi Pak... Deadlinenya kan hari ini--"

"Kamu mau saya kasih nilai seadanya?"

Yunseong langsung menggeleng, "Jangan Pak, nanti saya ngulang lagi dong semester ini,"

"Makanya, kerjain tugas tuh yang serius, BEM mulu diurusin,"

"Kasih keringananlah, Pak,"

"Kamu udah yang paling telat ngumpulin, masih minta keringanan?"

"Plis Pak~" Yunseong memandang dosennya itu harap-harap cemas. Bisa mati dia ditangan bapaknya kalo semester ini ngulang.

Dosen itu menggeleng dan mengambil kertas notes di mejanya.

Ditulisnya sesuatu di kertas itu lalu diserahkan kepada Yunseong, "Besok pagi tugas ini sudah harus selesai. Antarkan ke rumah saya kalo kamu memang masih mau dapet nilai,"

Lalu lelaki berbadan kekar itu mengusir Yunseong keluar ruangannya.

Yunseong membungkuk kecil lalu berjalan keluar ruangan angker itu. Sial, kalo bukan karena tugasnya yang terabaikan, dia tidak akan masuk ke ruangan paling menyeramkan itu.

"Pak Dongho sialan--" umpat Yunseong di perjalanan menuju kantin.

Kang Dongho.

Siapa sih yang gk kenal dosen killer yang selalu meminta semuanya harus sempurna, benar-benar sempurna.

Tidak ada cacat dan cela.

Bahkan typo sedikit saja dia akan meminta dibuatkan ulang sampai benar-benar tidak ada kesalahan.

Yunseong menggerutu sendiri, kenapa juga di mata kuliah ini dia harus diajar oleh dosen menyebalkan itu?

Padahal masih ada yang lain yang lebih manusiawi.

Yunseong menghela nafasnya yang berat,

Yah semoga aja dosen pembimbing gue nanti bukan dia - Batin Yunseong.

"Woi ma bro~ Gimana tugas lo? Diterima gk?" tanya Yuvin dengan wajah menahan tawa yang sangat menyebalkan.

"Bacod anjir... Lo tau sendiri Pak Dongok gimana,"