You & Me // HwangMini✨

Cupid👼

Double update yeay~

Enjoy~

.

.

.

.

.

"Kamu mau jadi pacar aku?"

"Iya, aku mau."

Lelaki itu tersenyum lalu memeluk gadis manis yang baru saja resmi menjadi kekasihnya.

"Ah... Manisnya~"

Minhee memainkan panahan kecil berhiaskan tali berwarna pink ditangannya. Ia menggoyang-goyangkan kakinya dan menatap taman sekolah yang cukup luas itu.

Sekarang dia sedang berada di atap sekolah, berusaha mencari target selanjutnya untuk dijodohkan.

Dijodohkan?

Jangan bingung. Itu memang sudah tugas Minhee sebagai cupid untuk memasangkan dua orang yang memang memiliki garis masa depan yang sama.

Sejujurnya Minhee senang dengan tugasnya sekarang, hanya menembakan panah cintanya dan melihat dua orang bersatu dan bahagia.

Hanya saja, dia juga ingin merasakan yang namanya cinta.

Minhee mengerucutkan bibirnya lalu terjun ke bawah.

Dia tidak bunuh diri kok, lagipula sayap kecilnya juga masih berfungsi menjaganya turun dengan selamat sampai ke atas tanah.

"Chaewon tunggu!!"

"Hiks-- pergi!!"

Minhee menolehkan kepalanya dan melihat seorang gadis yang sedang menangis dikejar oleh lelaki yang terlihat panik.

Lelaki itu menarik tangan si gadis dan memeluknya, "Jangan nangis, please. Gue kan udah bilang dia emang jahat--"

"Aku udah ngejar dia sejak SMP, Lix! Kenapa sih dia gk pernah mau buka hatinya buat aku?!"

Lelaki itu mendengus kecil lalu melonggarkan pelukannya. Dilihatnya wajah manis si gadis dan mengusap air mata yang membasahi pipinya,

"Kenapa sih harus maksa sama dia kalo ternyata ada yang bisa cintain kamu lebih dari kamu mencintai dia?"

Gadis itu sedikit sesenggukan dan menatap lelaki dihadapannya sedih.

Minhee menyaksikan semuanya.

Ah... cinta bertepuk sebelah tangan?

Minhee mengangguk kecil dan melihat benang tipis yang terlilit di tangan lelaki itu tapi ujungnya masih samar-samar.

Yang seperti ini yang menyebalkan karena adalah tugas seorang cupid untuk melerai benang yang kusut dan menyambungkannya pada si pasangan terpilih.

"Lix..."

"Iya gue tau, emang gk semudah itu membalik perasaan."

"Ya... dan gk semudah itu melerai benang yang kusut. Dasar manusia, nyusahin aja kerjaannya," Minhee mendengus sebal lalu berniat mendekati lelaki itu ketika tiba-tiba bahunya tersenggol ke depan.