Jaebum melihat pekerjaan Youngjae, dia tersenyum bangga karena adiknya dapat mengidentifikasi siapa Jinyoung sebenarnya.
"Kerja bagus, jae."
"Terimakasih hyung, apakah itu alasan hyung untuk tidak membunuh Jinyoung-hyung?"
"Tidak juga, aku hanya ingin menyelamatkannya. Aku juga tidak yakin apakah mate-ku adalah dia..."
"Benarkah!? Apakah hyung yakin?" tanya Youngjae terkejut.
"Entahlah, tetapi perasaan bahwa dia adalah mate-ku sempat timbul. Aku tidak tau kalau Jinyoung merasakan hal yang sama atau tidak," jelas Jaebum.
Youngjae mengacak-acak rambutnya, dia tidak mengerti mengapa hal ini dapat terjadi. Apa yang membuat Jinyoung dapat menjadi makhluk seperti ini masih menjadi sebuah misteri.
Youngjae tidak dapat menemukan informasi mengenai ayah ataupun ibunya, itu membuatnya semakin kebingungan.
"Youngjae, aku berikan kamu satu kesempatan untuk menguji coba Jinyoung, asalkan kamu tidak menyakitinya."
Youngjae segera menatap Jaebum, "Benarkah? Aku boleh lakukan apa saja?"
Jaebum mengangguk, "Asal kamu tidak melakukan hal yang aneh-aneh dan melukainya."
"Baiklah hyung, terima kasih banyak!" sahut Youngjae dengan senyuman lebar yang terlukis pada wajahnya.
"Oh ya, Aku dengar-dengar malam ini Jackson akan mengadakan pesta di rumahnya. Kamu bisa pakai kesempatan itu," usul Jaebum.
Youngjae mengangguk-angguk menyetujui rencana Jaebum.
- - - -
Jinyoung bertemu dengan Mark dan mereka memutuskan untuk duduk di dapur Bambam. Seperti biasa, Jinyoung memesan air dan Mark memesan americano hangat.
Mereka terdiam selama beberapa menit sebelum akhirnya Jinyoung memberanikan diri untuk menatap Mark dan memulai pembicaraannya.
"H-hyung baik-baik saja 'kan?" tanya Jinyoung dengan suara yang sedikit bergetar.
"Aku baik-baik saja. Bagaimana dengan kamu, Jinyoung?" tanya Mark sambil menatap Jinyoung dengan senyuman tipis di wajahnya.
"A-aku baik-baik saja... Maaf soal kejadian kemarin, aku tidak tau kenapa aku bertindak seperti itu."
"Tidak apa-apa, aku sudah pernah melihat sesuatu yang jauh lebih mengerikan."
Jinyoung ingat dengan kalimat itu, Mark pernah mengatakannya ketika mereka baru kenal tidak lama. Karena penasaran, Jinyoung pun menanyakan 'sesuatu' yang Mark maksud.
"Maksud hyung itu adalah Jaebum-hyung?" tanya Jinyoung penasaran.
Mark terdiam sejenak, dia menghela nafas kasar dan menganggukkan kepalanya.
Jinyoung tidak begitu terkejut karena dia sendiri sangat ketakutan melihat Jaebum yang tidak mengenal belas kasihan dan membunuh lawannya dengan begitu kejam.
"Apakah Jaebum sudah memberitau jati dirinya kepadamu, nyoung?"
Jinyoung menggelengkan kepalanya, "Belum, tetapi aku tau bahwa dia itu serigala. Lebih tepatnya serigala alpha."
"Maafkan aku karena tidak memberitaumu dari awal..."
"Tidak apa-apa hyung, karena hyung sendiri harus menjaga jati diri hyung," ucap Jinyoung
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wolf My Dog || JJP [TAMAT] ✔
Fanfic"Berikan aku satu alasan untuk tidak membunuh anjing ini." "Aku berjuang mempertaruhkan nyawaku demi dia! Dan dia hanyalah anjing kecil yang tidak bersalah!" - Park Jinyoung, ditemukan dalam kondisi terluka parah dan terlantar di dalam hutan. - Mark...