Epilog

1K 79 11
                                    

*3 tahun kemudian*

"Hati-hati di jalan anak-anak semua!"

"Ne ssaem!"

Dua anak laki-laki dari kelas itu segera berlari turun ke bawah, mereka tidak memedulikan sekitarnya dan melanjutkan perdebatan yang tertunda.

"APPA!"

"DADDY!"

Dua anak itu memeluk ayah mereka masing-masing dan menatap satu dengan yang lain dengan tatapan tajam.

"Appa lebih hebat!" ucap anak berambut hitam pekat itu.

"Daddy lebih hebat!" balas anak berambut cokelat pada anak berambut hitam itu.

"Sudah Im Hyunjin, kenapa kalian memerdebatkan hal yang tidak penting?" tanya Im Jaebum kepada anak angkatnya Im Hyunjin.

"Lagian Daddy berteman dengan appa Hyunjin. Tapi kenapa kalian tidak pernah akur, Seungmin Tuan?" tanya Mark Tuan gemas pada anak angkatnya juga.

Mark mencubit pipi Seungmin yang membuat Seungmin ikut mencubit pipi Mark.

"Ayo kita pulang, Jackson ahjussi sudah memasakkan makanan kesukaan kalian," ucap Jaebum sembari menggandeng tangan Hyunjin.

"Karena itu papi tidak datang menjemput Seungmin hari ini?" tanya Seungmin.

Mark menggendong Seungmin dan menganggukkan kepalanya.

"Kalau papa?" tanya Hyunjin.

"Ah... Jinyoung ya..."

- - - -

Tangan Jinyoung sedang memegang erat satu buket bunga mawar yang baru saja dia beli. Dia melontarkan pandangannya dan terlihatlah seorang wanita dengan anak yang lebih kecil dari Hyunjin sedang berada pada makam sang ayah.

"Ah... Tahun ini dia datang...," gumam Jinyoung.

Tahun pertama kematian ayahnya, Jinyoung melihat wanita itu juga. Tahun kedua dia tidak melihatnya, lalu tahun ini wanita itu sudah kembali dengan seorang anak yang dia genggam erat tangannya.

Jinyoung tidak pernah mengajak wanita itu berbicara. Karena di tahun pertamanya, wanita itu terus menangis dan menangis. Dia hanya menaruh bunga dan memberikan wanita itu waktu. Jinyoung kembali pada makam ayahnya ketika wanita itu sudah pergi.

Kali ini Jinyoung mendekati wanita tersebut dan tersenyum, Jinyoung menaruh buket bunga itu di atas pemakaman sang ayah dan menatap makam tersebut.

"Appa, apa kabarmu."

Wanita tersebut menatap Jinyoung dengan tatapan tidak percaya, sedangkan anak kecil tersebut menatap Jinyoung dengan wajah polosnya.

"Sudah tiga tahun. Nyoungie tidak menyangka ada begitu banyak orang yang memberikan appa bunga," monolog Jinyoung.

Pemakaman Jinsung memang dipenuhi oleh bunga dari tahun ke tahun. Setiap kali Jinyoung datang, pemakamannya sudah penuh dengan bunga yang segar dan indah.

"Jaebumie menjaga anak kami dengan baik. Andai saja appa dapat melihatnya," ucap Jinyoung dengan mata yang berkaca-kaca.

"Papa!"

Hyunjin kecil berlari dan memeluk Jinyoung dengan erat. Jinyoung mengusap rambut anak tersebut sembari menatap Jaebum.

My Wolf My Dog || JJP [TAMAT] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang