Jinyoung dan Jaebum merebahkan diri dan menikmati rumput-rumput kecil yang menyentuh kulit mereka. Mereka menatap langit yang penuh dengan bintang dan cahaya kunang-kunang yang menghiasi langit malam itu.
"Masih sakit Jie?" tanya Jaebum.
Jinyoung menggelengkan kepalanya dan menatap Jaebum, "Kamu?"
Jaebum juga menggelengkan kepalanya dan menatap Jinyoung.
Mereka hanya bertatap-tatapan selama beberapa menit, tidak ada kata yang keluar dari mulut mereka. Sesekali mereka tertawa kecil tanpa alasan, hanya rasa bahagia yang mereka rasakan ketika mereka sedang bersama.
Jaebum mendekati Jinyoung dan memeluknya dengan erat, Jaebum merasakan kehangatan yang tidak dapat dijelaskan ketika dia bersama dengan Jinyoung.
Dia menutup matanya dan menenggelamkan kepalanya pada leher Jinyoung, sesekali dia menghembuskan nafasnya pada leher Jinyoung yang membuat Jinyoung merasa geli.
Tangannya memeluk pinggang Jinyoung dengan erat dan sebuah senyuman yang terlihat begitu bahagia menghiasi wajah Jaebum.
"Jinyoung..."
"Hm?"
"Kenapa kamu harum sekali..."
Kali ini Jinyoung menatap Jaebum dengan wajah kebingungan dan sedikit menjauhkan lehernya dari kepala Jaebum, tetapi Jaebum berhasil meletakkan kembali kepalanya pada leher Jinyoung.
"Bummie..."
"Hm...?"
Jinyoung terdiam sejenak kemudian menggelengkan kepalanya, dia membelai rambut Jaebum dan sesekali merapikan rambut Jaebum yang berantakan.
Jaebum kembali tersenyum dan mengubah posisinya, kini dia berada di atas Jinyoung dan pemandangan langit malam yang dipenuhi dengan bintang itu berganti menjadi wajah Jaebum yang terlihat begitu bahagia.
Jinyoung dapat melihat mata Jaebum yang berwarna merah menatapnya dan sesuatu dalam dirinya bergejolak
"Kamu berubah banyak Jie..."
Tanpa Jinyoung sadari, matanya berubah menjadi warna biru dan dia berusaha menatap hal yang lain selain mata Jaebum.
"Jinyoung..."
"Y-ya...?"
Jaebum memegang dagu Jinyoung yang membuat Jinyoung mau tidak mau menatap Jaebum.
Mereka hanya bertatap-tatapan selama beberapa menit. Jaebum menikmati perasaan aneh yang terus mengalir di seluruh tubuhnya, sesekali dia merasa dadanya begitu hangat.
Tetapi Jinyoung dapat merasakan dirinya yang tidak tenang dan panas mulai mengalir ke kedua belah pipinya yang membuat pipinya merah padam.
Jaebum mendekati Jinyoung dan...
"Ehm, Im Jaebum."
GUBRAK!
Wajah Jaebum mencium tanah dan rumput di samping Jinyoung sedangkan Jinyoung berhasil menahan tubuh Jaebum yang hampir menimpanya.
"J-Jaebum? Kamu tidak apa-apa kan?" tanya Jinyoung ragu dan khawatir.
Jaebum beranjak dari tempatnya dan memegang hidungnya yang sedikit sakit.
"Aku tidak apa-apa," ucap Jaebum sembari mencari sumber suara tadi.
Ayah Jinyoung sedang melipat kedua tangannya di depan dadanya sembari menatap Jinyoung dan Jaebum bergantian.
"Ikut aku, Im."
Jaebum menelan ludahnya kasar dan membantu Jinyoung berdiri, mata mereka kembali bertemu tetapi tidak mengeluarkan warna biru ataupun merah.
![](https://img.wattpad.com/cover/197769317-288-k178172.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wolf My Dog || JJP [TAMAT] ✔
Fanfic"Berikan aku satu alasan untuk tidak membunuh anjing ini." "Aku berjuang mempertaruhkan nyawaku demi dia! Dan dia hanyalah anjing kecil yang tidak bersalah!" - Park Jinyoung, ditemukan dalam kondisi terluka parah dan terlantar di dalam hutan. - Mark...