Chapter 23

851 95 0
                                    

Jaebum menatap tn. Park dengan tatapan tidak percaya. Itu ahjussi yang selalu menjaganya dan Youngjae sejak kecil.

"A-apa yang terjadi setelah itu?" tanya Jaebum dengan suara yang bergetar.

"Aku menemukanmu dalam keadaan pingsan dengan Youngjae yang kamu peluk dengan erat. Aku berusaha kembali ke kawanan werewolf itu tetapi mereka sudah dibunuh oleh para vampir. Karena itu hanya kamu, Youngjae, dan aku yang keluar hidup-hidup."

"Jangan lupakan Ryan," ucap Jaebum dengan nada yang dingin.

"Anak itu masih hidup?" tanya tn. Park dengan nada tidak percaya.

Jaebum hanya mengangguk dan kembali menatap bulan yang hampir purnama. Tn. Park hanya menghembuskan nafas kasar dan ekspresinya tidak dapat dijelaskan.

Dia merangkul Jaebum dan menepuk-nepuk pundaknya.

"Istirahatlah Jaebum, jangan terlalu dipikirkan."

Jaebum menangangguk pelan dan tersenyum pada tn. Park.

"Sebenarnya ada hal yang ingin ku bahas, tapi..."

Tn. Park beranjak dari tempat duduknya dan menoleh ke arah pohon kemudian tersenyum. Jaebum yang kebingungan segera memerhatikan tn. Park.

"...turunlah dari pohon itu," ucap tn. Park.

Jaebum beranjak dari tempat duduknya dan mengambil posisi siaga, dia tidak tau apakah mereka akan diserang atau tidak.

Jaebum sempat kebingungan karena dia tidak melihat siapapun yang turun dari pohon selama beberapa menit.

"Lama tidak berjumpa ssaem."

Suara yeoja--yang cukup familiar--memasuki telinga Jaebum dan langsung saja Jaebum menoleh ke arah yeoja yang baru saja turun dari pohon.

"Kamu sudah bertambah kuat ya, dapat menyelinap sampai sedekat ini. Kerja bagus Liz."

Jaebum membelalakkan matanya.

"Wanita sialan waktu itu!?"

- - - -

"Itu Jooheon," bisik Jackson kepada werewolf yang bernama Sean itu.

"Ya, berjalanlah ke sana dan usahakan tidak mengeluarkan suara yang dapat menarik perhatian para vampir di sana," ucap Sean sembari menunjuk ke arah para vampir yang sedang berpatroli.

Jackson mengangguk dan berusaha berjalan se-lambat dan se-tenang mungkin agar para vampir tidak menyadari keberadaan mereka.

Bagaimana dengan aroma mereka? Tenang saja, mereka sudah menggunakan beberapa tanaman yang aromanya cukup kuat untuk menutupi aroma mereka.

"Jooheoney!" bisik Jackson dengan keras.

Beberapa vampir langsung menoleh ke arah Jackson dan mulai berjalan ke arahnya.

Sean berusaha menarik Jackson tetapi Jooheon sudah menarik Jackson terlebih dahulu dan menutup mulut Jackson dengan tangannya.

'Kamu yang di seberang, carilah tempat untuk bersembunyi dan kita akan pikirkan suatu rencana,' ucap Jooheon dalam pikiran Sean dan dia segera mendapat anggukkan dari Sean.

Mereka berpencar untuk sementara waktu agar para vampir tidak menemukan mereka. Ketika Jooheon merasa mereka sudah cukup jauh, barulah dia melepas Jackson.

"Kenapa kamu di sini!? Aku sudah bilang kamu diam di rumah saja!"

"Aku hanya ingin membantu! Kenapa kamu harus marah seperti ini?!"

My Wolf My Dog || JJP [TAMAT] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang