Jaehyun mengusap helaian rambut putri kecilnya yang telah berlabuh ke alam mimpi. Padahal masih jam delapan malam, namun Naeun sudah tertidur setelah sampai di rumah sepuluh menit yang lalu.
"Naeun belum makan malam, apa dia akan baik-baik saja?" Tanya Jaehyun lalu menoleh pada Taeyong yang duduk pada sisi kosong tempat tidur Naeun, tepat disebelahnya.
Si submissive terdiam sedari tadi, namun Jaehyun sudah menganggapnya sebagai hal yang lumrah tanpa sedikitpun rasa curiga. Emosi Taeyong bisa menjadi sangat labil saat sedang hamil seperti sekarang ini, pikirnya.
"Naeun memakan banyak eomuk kkochi dan dalgoni," jawab Taeyong tanpa membalas tatapan sang suami. "Dia mungkin sudah kekenyangan."
"Benar juga," balas Jaehyun. "Ditambah lagi dia mungkin kelelahan karena kembali mengikuti kelas olahraga hari ini."
Sang dominan beranjak dari tempat tidur Naeun lalu mengusap surai suami kecilnya yang masih terduduk. "Mandilah, aku akan menyiapkan makan malam untukmu."
Taeyong mendongak, menatap Jaehyun lamat-lamat, namun pria dihadapannya itu justru menaik turunkan alis sembari mengukir senyum lebar dibibirnya.
"Aku ingin membicarakan sesuatu denganmu," ucap Taeyong.
"Kita bisa membicarakannya saat makan nanti, mandilah." Jaehyun mencengkeram bahu Taeyong lalu membalikkan tubuh lelaki manis itu. Ia menuntunㅡlebih tepatnya mendorongㅡsi submissive keluar dari kamar Naeun sembari menyanyikan lagu khas anak-anak saat sedang bermain kereta api.
Langkah Jaehyun lantas terhenti ketika merasa tubuh Taeyong terlalu sulit untuk ia dorong. "Sayang, apa kakimu dan lantai memiliki ikatan magnet?" Tanyanya lalu menunduk, memerhatikan kaki Taeyong.
Melepaskan cengkeraman suaminya, Taeyong kemudian berbalik hingga ia dan Jaehyun kini berdiri saling berhadapan didepan kamar Naeun. Tanpa pikir panjang lelaki manis itu berkata, "Kenapa kau tidak memberitahuku jika orang yang sebenarnya menjebakmu adalah Sehun?"
Jaehyun lantas terdiam dalam keterkejutan, namun sebiasa mungkin ia tak menunjukkannya melalui raut wajah. Darimana Taeyong mengetahuinya? Ia membantin.
"Jawab aku, Jung Jaehyun. Kenapa?" Taeyong mencengkeram pinggang suaminya. "Apa kau takut jika ternyata aku juga terlibat, huh?"
"Apa yang kau katakan? Ck," Jaehyun mendorong kening Taeyong dengan telunjuknya. "Siapa lagi yang memberitahumu? Apa kau mendengarnya dari mantanmu yang tepos itu, huh?"
Menghembuskan napasnya kasar, Taeyong beralih mencengkeram kerah kemeja sang suami sembari menatap pria berlesung pipi itu berang. "Aku tidak suka berbasa-basi, Jaehyun."
"Aku tahu," Jaehyun mengecup sekilas bibir Taeyong dengan secepat kilat lalu tersenyum sumringah. "Karena kau hanya suka kecupanku kan?" Ucapnya lalu kembali menaik turunkan alis.
"Baru kali ini aku berpikir untuk menendang suamiku hingga lumpuh," Taeyong bergumam kesal.
"Ah, aku akan lebih bahagia. Itu artinya kau yang akan bekerja dan tugasku hanya tinggal di rumah lalu dimanjakan oleh honey ceker sweety ku tercinta," balas Jaehyun lalu kembali mempertemukan bibirnya dengan milik si submissive. Namun, Taeyong dengan sigap mendorong dadanya.
Taeyong menjatuhkan bahunya sembari menatap Jaehyun jengah. Ia benar-benar ingin memukuli pria didepannya, namun melihat Jaehyun kesakitan hanya akan membuatnya menangis lalu menyesal kemudian.
"Kita harus membawa Sehun ke penjara," ucap Taeyong pada akhirnya.
Jaehyun mendesis. "Kita?" Ia menyeringai tipis. "Kenapa harus kita?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hilarious | Jaeyong ✓
Фанфик❝I love being married. It's so great to find one special person you want to annoy for the rest of your life❞ M/M | GENFIC | M-PREG | MATURE | BOOK 2 a sequelㅡread 'Secret Romance' first Kehidupan pernikahan Jaehyun dan Taeyong nyatanya tidak semulus...