Prolog

5.7K 536 158
                                    

Selamat Membaca*

Seorang namja tampan tengah fokus mengendarai sebuah mobil, menuju ke lokasi yang telah di tentukan oleh penumpangnya.

Ya, dia bekerja sebagai driver taksi online.

Setelah menurunkan penumpang, ia kembali melajukan kendaraan roda empat tersebut untuk bisa mendapatkan penumpang lain di sekitar.

Namun saat hendak melewati sebuah jalan, mobil di depannya berhenti karena kondisi jalan yang macet. Mungkin karena malam ini adalah malam tahun baru, jalanan jadi padat merayap.

Namja itu membuka kaca mobil untuk melihat kondisi kemacetan. "Apa tidak ada petugas yang bisa mengatur lalu lintas?" gumamnya kemudian memutuskan untuk keluar dari dalam mobil.

Tak lama ia mendapati sebuah kerumunan dijalanan tepat di depannya, sehingga ia bergegas kesana untuk melihat apa yang terjadi.

Ternyata ada sebuah kecelakaan tunggal yang melibatkan sebuah mobil pribadi, bergegas ia bertindak kala melihat ada korban yang masih terjebak di dalam mobil pribadinya.

"Mobil itu kemungkinan akan meledak, jadi lebih baik kita tunggu saja pihak kepolisian." cegah salah seorang yang juga ikut melihat kecelakaan tersebut tapi terlalu takut untuk membantu evakuasi korban.

Namja itu bertekad untuk tetap menyelamatkan korban tersebut dan tak menghiraukan semua orang yang mencegahnya.

Sesampainya di samping mobil pribadi tersebut, namja itu segera mengeluarkan korban dari dalam mobil dengan memecahkan kaca bagian depan mobil.

"CEPATTTT...."

"MOBILNYA AKAN MELEDAK..."

Teriakan demi teriakan terus bergema di sekitar.

Tak lama korban bisa dikeluarkan dari dalam mobil dan segera digendong menuju ke tempat yang lebih aman.
















Tak lama terdengar suara ledakan, bukan hanya ledakan dari mobil tapi juga dari kembang api yang menyambut pergantian tahun malam itu.

Namja itu sedikit terlempar bersama dengan korban yang baru ia selamatkan. Tubuhnya terjatuh di aspal jalan membuat namja itu meringis sakit namun kedua tangannya dengan spontan memeluk tubuh korban untuk melindunginya.

Setelah merasa cukup aman, ia melepaskan pelukannya untuk melihat kondisi seseorang yang baru ia selamatkan.

Tatapannya terpaku saat melihat yeoja itu, hatinya tiba-tiba saja menghangat dan ada rasa lega yang membuat dirinya nyaman.

Suasana yang tadinya mencekam, seketika saja berubah dengan langit yang bertabur kembang api.

Bergegas ia beranjak meski harus menahan perihnya luka yang ia dapatkan, pikirnya korban harus segera dibawa ke rumah sakit.

Namun melihat kondisi jalanan yang sangat padat, ia pikir kalau ambulan akan sulit lewat. Jadi ia memutuskan untuk membawa korban tersebut ke rumah sakit dengan menggendongnya.

Meskipun kakinya terasa lemas karena terbanting akibat ledakan tadi, namja itu tetap berupaya berlari sebisanya untuk segera sampai di rumah sakit yang jaraknya cukup jauh.

Tak lama ia sampai di rumah sakit agar pihak medis bisa segera menanganginya, ia tak bisa pergi begitu saja karena belum ada satupun keluarga korban yang datang.

Butuh waktu yang cukup lama dokter menyelesaikan proses pemeriksaan sekaligus pengobatan pada korban, barulah setelah 35 menit menunggu dokter keluar dari ruang UGD.

The Innocent HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang