Part 11

1.4K 251 55
                                    

Selamat Membaca*

#Yeri pov.

Seminggu kemudian...

Aku merasa Jungkook makin hari makin aneh, ia membuatku jadi teringat pada Hanbin oppa dari mulai penampilan hingga sikap yang ia tunjukkan padaku.

Mungkinkah ini hanya sebuah kebetulan?

Seperti kali ini, sepulang kuliah tanpa memberitahuku terlebih dahulu ia mengajakku pergi ke sebuah taman bermain.

Anehnya, ia menggunakan kamera pemberiannya untuk memotret apapun yang tengah kulakukan sama seperti yang dilakukan oleh Hanbin oppa setiap kali kita pergi bersama.

Aku mengarahkan tanganku agar menghentikannya mengambil gambarku. "Hentikan! Mengapa kau terus memotretku?" tanyaku mengomelinya seperti biasa, tapi ia malah senyum-senyum sembari melihat hasil potretnya.

"Karena kau cantik." jawabnya lalu tak lama kemudian terkejut sendiri. "M-maksudku, kalau kau yang menjadi model fotonya akan selalu bagus." lanjutnya dengan gugup dan salah tingkah.

Tak lama beberapa anak datang untuk bermain, aku benar-benar sangat menyukai anak kecil jadi aku ingin ikut bermain bersama dengan mereka.

Setelah cukup lelah bermain, aku menggendong salah satu anak yang baru bisa berjalan. Untung ibunya mau memberiku izin untuk menggendongnya.

Aku menoleh pada Jungkook, dari tadi yang dia lakukan hanyalah memotretku saja. "Jungkook-ah, bagaimana menurutmu? Anak ini manis kan?" tanyaku agar dia tak hanya diam-diam saja.

"Ne?" terkejutnya yang kemudian menjauhkan kamera dari wajahnya. "Tentu saja anak kecil itu manis, kau mau?" tanyanya yang sukses saja membuatku langsung mengernyit.

Mau?

Maksudnya mau anak kecil?

Aku menyerahkan anak kecil yang berada dalam gendonganku padanya lalu gantian aku yang akan memegang kamera. "Ayo Jungkook, aku akan mengambil gambar."

Jungkook tersenyum ke kamera sembari mengajak anak kecil itu ikut tersenyum, mereka sangat lucu ketika bersama dan senyum Jungkook benar-benar tanpa ada beban.

"Apppaaa..." panggil anak kecil itu pada Jungkook membuatku mulai terkekeh. Sementara Jungkook malah terlihat gemas, aku jadi tak bisa melewatkannya karena bermain bersama anak kecil itu sangat menyenangkan.

Aku memukul bahu Jungkook. "Kau dikira appanya, pasti karena kau sudah terlihat tua." ejekku menggodanya.

Jungkook mengarahkan tangan anak itu padaku, menepuk-nepuk pipiku dengan tangan mungilnya. "Panggil eomma." pintanya pada anak itu, dia mempengaruhinya.

"Eommaaa..." panggil anak itu padaku membuat Jungkook kini tertawa terbahak-bahak, dasar licik dan menyebalkan.

Aku mencubit hidung besarnya agar ia tak bisa bernafas. "Kau mempengaruhi anak kecil yang polos ini, Dasar Licik!" eluhku tapi malah membuatnya semakin gencar meledekku.

"Kau di panggil eomma karena terlihat sudah tua." ejek Jungkook terus-menerus mengatakan itu, kan malu didengar oleh orangtua anak-anak itu.

The Innocent HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang