Part 23

1.4K 271 230
                                    

Selamat Membaca*

#Yeri pov.

Seminggu Kemudian...

Sejak hari itu aku kembali dalam kehidupan pernikahan bersama dengan Jeon Jungkook, hanya saja sekarang aku merasa dia berubah seperti bukan Jeon Jungkook.

Setiap malam, lebih tepatnya tiap dini hari Jungkook akan pulang dan memintaku untuk melayani dirinya. Lalu pagi harinya, aku akan terbangun dengan tubuh yang terasa remuk redam.

Jelas aku merasa lelah setiap hari harus melayaninya, beberapa kali aku terus menolak dan berontak tapi seperti yang kukatakan kalau Jungkook sudah berubah.

Jungkook bukan lagi namja yang polos dan bersikap lembut seperti dulu, dia sekarang berani padaku bahkan terkadang bersikap kasar dalam memperlakukanku.

Hari ini aku harus bersiap-siap untuk pergi menghadiri wisuda Jungkook yang tertunda karena masalah biaya, sekarang ia akan benar-benar dinyatakan lulus dari perkuliahan.

Aku memandang diriku sendiri yang kini tengah mengenakan dress cantik yang harganya ku yakini pasti sangatlah mahal, tapi aku merasa tidak senang sama sekali.

Tubuhku masih sakit, bahkan ada memar yang Jungkook buat pada pipiku untung saja bisa tertutupi oleh make up di wajahku.

Tubuhku spontan saja menegan kala merasakan sepasang tangan seseorang melingkari pinggangku dan sudah pasti ini Jungkook.

"Maafkan aku Yerim, seharusnya aku tak menamparmu." sesalnya yang selalu ia lontakan kepadaku setiap dia melakukan kesalahan yang entah sengaja ataupun tidak disengaja.

Aku perlahan melepaskan kedua tangan Jungkook dari pinggangku karena merasa tidak aman. "Kita akan terlambat." ujarku tapi tak lama kemudian ia kembali memelukku dengan lebih erat.

"Kau tahu kan mengapa aku menamparmu?" tanyanya yang benar-benar membuatku takut sekarang, nada bicaranya mulai terdengar tak suka. "Karena kau melawanku, Yerim." lanjutnya.

"Aku melawanmu karena kau tega memaksaku. Jungkook." timpalku, tak mau berakhir mengalah.

Jungkook melepaskan pelukannya pada tubuhku lalu menarikku untuk berbalik menghadapnya. "Kalau kau tak berontak, aku tak akan memaksamu. Jika kau mau menuruti apa yang ku mau, pasti aku akan memperlakukanmu dengan lembut." jelasnya namun aku tak bisa menerimanya, tetap saja sikap kasar tak seharusnya di benarkan apapun alasannya.

"Kau berubah Jungkook, kau bukan seperti dirimu sendiri." bentakku lalu meninggalkan Jungkook, memutuskan untuk menunggunya di mobil.

Tak lama ia datang sembari tengah berbicara pada seseorang lewat telepon.

Jungkook masuk ke dalam mobil lalu mulai menuju ke sebuah tempat tapi bukan gedung untuk wisudanya melainkan ke sebuah apartemen. "Tunggu disini."

Dia keluar dari dalam mobil setelah kami sampai di bassemen gedung apartemen ini, aku menunggu Jungkook hingga ia keluar bersama seseorang.

Dia datang bersama Lee Mijoo.

Aku tak menyangka kalau mereka masih berhubungan, bahkan aku melihat mereka semakin akrab lebih dekat dari sekedar teman biasa.

"Annyeong haseo, Yerim-ssi." sapa Mijoo setelah masuk ke dalam mobil, aku hanya membungkuk sembari tersenyum ramah. Meski sebenarnya aku benar-benar muak.

Aku menatap Jungkook yang kini mulai melajukan mobilnya kembali, kini kami benar-benar menuju ke gedung tempat wisudanya. Tapi saat aku hendak keluar, aku lihat Jungkook lebih dulu membukakan pintu mobil untuk Mijoo.

The Innocent HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang