Part 15

1.4K 306 188
                                    

Selamat Membaca*

#Yeri pov.

Beberapa hari kemudian...

Sudah beberapa hari ini aku tak berbicara dengan Jeon Jungkook setelah kejadian dimana ia secara tiba-tiba menciumku, mencium leherku tapi sampai sekarang dia yang justru marah kepadaku.

Suhyun mengantarkanku pulang, semenjak Jungkook marah. Namja itu tak mau menjemputku lagi, untung saja sahabatku ini masih perduli padaku dan mengantarku pulang.

"Yerim-ah." panggil Suhyun sesaat setelah kami sampai didepan rumahku, ia terlihat ragu untuk berbicara. Seperti ada yang saat ini tengah ia pendam.

Suhyun tersenyum. "Kau tau? Suamimu itu tak bisa marah kepadamu, perlu kau tau kalau aku diminta olehnya untuk berangkat dan pulang kuliah bersama denganmu." ungkapnya membuat terdiam.

Aku mengangguk mengerti. "Eum, kau tak perlu memberitahuku karena aku sudah tahu." timpalku sembari tersenyum pada Suhyun.

"Maaf karena aku tak bisa mampir kali ini, kalau begitu aku pamit sekarang. Annyeong." pamit Suhyun sembari melambaikan tangannya padaku sebelum akhirnya melangkah pergi, membuat senyumanku memudar mengingat apa yang di katakan oleh Suhyun.

Aku memasuki rumah, keheningan menyapaku karena namja itu tak berada di rumah saat ini. "Huh, lebih baik kutemui Hanbin oppa saja." dia kan sudah pulang dari Jepang.

Kuputuskan untuk kembali keluar dari rumah dan pergi menuju ke halte bus.

Ketika aku hendak sampai di halte, kudapati seorang namja yang sangat kukenal. Siapa lagi kalau bukan Jeon Jungkook, dia tengah bersama dengan yeoja yang sama.

Lee Mijoo.

Bergegas aku bersembunyi di celah bangunan toko di dekat gang yang menuju ke rumah, aku memfokuskan pandanganku pada Jungkook dan Mijoo.

Mereka tengah bersenda gurau, seperti tidak ada masalah apapun. Membuatku jadi teringat pada masalahku dengan Jungkook saat ini.

Bagaimana bisa dia kini tengah tertawa dengan yeoja yang pernah menjadi biang masalah kami waktu itu?

Dia bilang kalau mereka hanya berteman, tapi sekarang mereka terlihat seperti sepasang kekasih yang tampak nyaman satu sama lain.

Huh, mengapa menyebalkan sekali rasanya?

Berhenti memikirkan mereka Kim Yerim! Kau harus pergi temui Hanbin oppa sekarang, kau akan jauh lebih tenang jika bersama dengannya.

Aku melanjutkan perjalananku, sampai ke apartemen Hanbin oppa dan seperti biasa ia akan menyambutku dengan senyuman ramah. "Oppa, aku merindukan dirimu."

"Nado." timpal Hanbin oppa lalu merengkuh tubuhku ke dalam pelukan penuh kerinduan, tapi kurasa kali ini dia tak terlalu lama pergi ke Jepang seperti sebelum-sebelumnya.

Hanbin oppa kini membuatkanku coklat hangat dan aku berinisiatif untuk membantunya. "Kurasa ada yang berbeda darimu, Yerim-ah." ucapnya membuatku mengernyit.

Memangnya apa yang berbeda? Apa aku jauh lebih kurus atau jadi terlihat tak terurus? Tentu saja, karena Jeon Jungkook sudah tak mau mengurusku lagi dan lebih memilih untuk mengurus yeoja lain.

"Kau tak seceria biasanya, apa kau memiliki masalah?" tanya Hanbin oppa yang selalu saja bisa membuatku merasa nyaman, merasa lebih diperhatikan dan dipedulikan olehnya.

The Innocent HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang