Selamat Membaca*
#Author pov.
Keesokan paginya...
Perlahan kelopak mata yeoja itu terbuka, mengerjap beberapa kali hingga akhirnya menoleh ke sisinya saat merasa ada yang memperhatikannya dari samping.
Yeoja itu, Yeri. Spontan saja ia beranjak dari berbaringnya sesaat setelah mengetahui siapa seseorang yang tengah memandangi dirinya.
Siapa lagi kalau bukan sang suami, tak ada namja yang boleh masuk ke dalam kamar mereka selain Jeon Jungkook.
"Hei, jangan terkejut seperti itu. Maaf aku membuatmu takut." ujar Jungkook sembari menaiki ranjang untuk semakin mendekat pada istrinya yang kini sedikit ketakutan.
Jungkook menarik dagu Yeri agar ia mau menatapnya. "Aku sangat menyesal, hukum aku kalau kau mau. Asalkan setelah ini, kau tak marah kepadaku lagi." bujuknya tak melupakan nada lembut yang tidak dapat dipungkiri sangat di rindukan oleh Yeri.
"Aku memaafkanmu Jungkook." timpal Yeri tak lama kemudian, ia memang sangat kecewa kepada namja itu tapi mendengar suara lembutnya yang kembali cukup membuatnya luluh.
Kedua tangan Jungkook mulai merengkuh tubuh Yeri ke dalam pelukan hangatnya, mengelus surainya hingga mengecup puncak kepalanya.
Entah mengapa Yeri merasakan Jungkooknya telah kembali, ada banyak hal yang ia rindukan dari Jungkook dan berharap namja itu tak akan pernah berubah kasar lagi kepadanya.
"Kau lapar tidak?" tanya Yeri, ia berkata seperti itu karena cacing di perutnya mulai memprotes meminta asupan makanan dan sekarang sudah masuk waktunya sarapan.
Jungkook melepaskan pelukannya lalu tersenyum. "Ayo kita sarapan, aku yang akan memasak." jawabnya lalu meraih tangan Yeri untuk digenggamnya menuju ke dapur besar dan mewah di rumah tersebut.
"Biar kubantu." tawar Yeri yang tadinya hendak mengambil pisau tapi tangan Jungkook tiba-tiba malah menggenggamnya. "Tidak boleh?" tanyanya memprotes.
"Kau duduk manis saja." tegas Jungkook lalu mengangkat tubuh istrinya untuk duduk diatas pantry. "Tetap disini." pintanya lalu mengecup bibir Yeri sebelum melanjutkan aktivitas masaknya.
Yeri memperhatikan Jungkook yang kini sibuk sendiri, wajah tampannya berkeringat sehingga Yeri tak menghiraukan pesan Jungkook untuk tetap duduk di atas pantry.
Setelah turun, Yeri mengambil tisu dan mulai membersihkan keringat di wajah tampan sang suami. Sementara itu Jungkook menikmati apa yang tengah Yeri lakukan.
Senyuman manis terpantri di bibir Jungkook, ia lalu memeluk pinggang istrinya. "Hari ini aku akan mulai melamar pekerjaan lain." ungkapnya membuat Yeri mengernyit.
"Pekerjaan apa? Driver online atau fotografer?" tanya Yeri, ia tak tahu keahlian apa lagi yang di miliki suaminya selain sebagai seorang fotografer dan supir.
Jungkook menyatukan kening mereka sembari tersenyum. "Aku akan melamar pekerjaan di kantor tuan Jung, dia memiliki posisi yang cocok dengan ijasah kuliahku." ungkapnya membuat Yeri menatapnya tak percaya.
"Astaga, aku lupa kau sudah lulus kuliah. Kau benar-benar akan kerja kantoran?" tanya Yeri amat antusias, sementara itu Jungkook mengangguk membenarkan.
Yeri menepuk-nepuk pipi namja di hadapannya dengan sangat sumringah. "Keren sekali, kalau begitu aku akan siapkan kemeja dan dasi yang cocok untuk kau kenakan." ucapnya lalu berlari pergi meninggalkan Jungkook untuk mempersiapkan pakaian kerja sang suami.
"Ckkkk...Dasar, keren katanya?" gumamnya sendiri lalu mulai teringat akan masakannya yang sedari tadi dia acuhkan karena terlalu fokus pada istirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Innocent Husband
FanfictionStory ini berkisah tentang seorang pemuda miskin yang baik hati bernama Jeon Jungkook, kebaikan hatinya membawa dirinya bertemu dengan takdir yang cukup rumit. Dimana Jungkook terpaksa menikahi seorang putri dari konglomerat Korea, bernama Kim Yeri...