1

32.1K 2.1K 102
                                    

[ m o t i o n s ]

Pernah merasa sedih? Tapi tidak tahu alasannya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pernah merasa sedih? Tapi tidak tahu alasannya?

Alana, sedang merasakannya.

Ia menatap butiran air hujan yang turun perlahan diatas gedung perkantoran.

Hari - harinya terasa hampa. Di ulangtahunnya yang ke 28 ini, ia merasa kalau ada sesuatu yang kurang dalam hidupnya.

Selama ini, waktunya hanya dihabiskan untuk bekerja, bekerja, bekerja dan bekerja. Memenuhi kebutuhan ayah dan adiknya. Mengorbankan masa remajanya untuk mengejar beasiswa dan belajar. Ketika dewasa, ia masih saja menghabiskan waktunya untuk bekerja.

Entah kenapa ia merasa bosan, dan merasa perlu untuk sekali saja bersikap egois. Mengabaikan orang disekitar, demi kebahagiaannya.

Lagipula, adiknya sudah selesai sekolah. Ini saatnya ia terlepas dari kewajiban - kewajiban yang sebenarnya bukan tanggung jawabnya.

Lana, begitu perempuan itu kerap disapa, merasa kalau untuk kali ini ia perlu bersikap egois.

Untuk sekali ini saja, ia ingin bahagia.

[ m o t i o n s ]

Diujung gang - gang gelap kota, di tempat yang seharusnya tidak dikunjungi anak - anak SMP berseragam, seorang anak merasakan kaki teman sekolahnya menapak diatas dada. Mengotori seragam putihnya.

Ia hanya pasrah, terdiam menatap langit gelap yang menurunkan butiran - butiran air yang menyentuh wajahnya.

Ia memejamkan matanya. Menikmati rasa sesak yang diciptakan oleh teman sekolahnya, yang entah kenapa membencinya. Mungkin karena ia berbeda.

Karena ia aneh.

Itu yang selalu ia dengar dari teman - temannya.

Ia menyadari dirinya berbeda. Kata - kata yang keluar dari mulutnya akan mengundang cemoohan. Atau terdengar aneh. Ia pernah menjadi orang yang banyak bicara, tapi entah kenapa semua itu malah membuat orang membencinya.

Jadi ketika masuk SMP. Ia memutuskan untuk menenggelamkan dirinya dari dunia. Menarik diri. Membiarkan dirinya jadi tidak terlihat.

Menikmati kesendiriannya.

Mengikuti alur hidup begitu saja.

Tapi ketenangannya terusik. Ketika teman lamanya memutuskan untuk membongkar semuanya.

Memberitahu pada dunia, bahwa dirinya berbeda.

Jadi disini ia sekarang, berada di bawah kaki seseorang. Yang lebih sempurna dari dirinya.

"Apa - apaan kalian?! Mau saya lapor polisi?!"

Suara perempuan terdengar melengking di telinga.

Yang anak itu tahu, kaki itu kini sudah tidak menginjak dadanya. Mereka berlarian entah kemana. Meninggalkan dirinya yang terlentang dijalanan, menantang hujan.

I. MOTIONS [COMPLETED.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang