SPD-23| Cemburu

16.2K 600 4
                                    

"Radit!"

"Ya, ini aku sayang."

Icha mencoba melepaskan tangan Radit yang merangkul bahunya erat. "Lepasin!" Desis Icha marah.

"Tidak semudah itu, sayang. Aku bakalan lepasin kamu kalo kita balikan." Ucap Radit seraya mencengkram erat bahu Icha.

"Balikan?" Icha menatap Radit seraya terkekeh pelan. "Mimpi lo ya? Lebih baik, sekarang lo lepasin gue!" Cetus  Icha.

"Kamu makin cantik kalo lagi marah kaya gini."

Icha berdecih, "Apa mau lo hah?!"

"Kita pacaran."

"Jangan mimpi. Sampai kapanpun gue gak sudi balikan sama elo. LEPASIN GUE BRENGSEK!!"

"O'ow... selow baby. Kali ini aku lepasin kamu. Tunggu aku, aku akan kembali." Radit meninggalkan Icha yang terpaku ditempat dengan napas tercekat.

"ICHAAA!" Pekikan nyaring itu membuat Icha tersentak kaget, lalu ia berjalan kearah Dewi.

"Yo ke kelas." Icha menarik tangan Dewi, berusaha bersikap biasa saja.

"Elo dari mana aja sih? lama banget." Ucap Dewi.

"Gue kebelet, jadi ke toilet dulu." Ucap Icha berbohong.

Sesampainya dikelas. Konsentrasi Icha buyar, pikirannya terus tertuju pada kejadian tadi, dimana Radit-seseorang dimasa lalunya-kembali datang ke kehidupannya.

Drrrt.. Drrrtt...

Handphone bergetar membuyarkan lamunan Icha, ia merogoh saku celananya untuk mengambil benda pipih itu. Satu pesan muncul dilayar persegi panjang itu.

From: Mas Arkan
Sebelum pulang, keruangan Mas dulu!

Icha mengernyitkan alisnya lalu menatap kearah depan dimana Arkan tengah duduk dimeja Dosen, menatapnya datar tanpa ekspresi. Kenapa?

💼💼💼

"Siapa lelaki tadi?"

"Maksudnya?"

"Siapa lelaki tadi?"

"Mas, Ich-"

"Siapa lelaki tadi?"

Icha mengerucutkan bibirnya kesal mendengar ucapan Arkan yang diulang-ulang dengan kalimat yang sama.

Melihat wajah cemberut Icha, rasa kesal Arkan sirna seketika. Ia mencubit kedua pipi Icha dengan kedua tangannya karena gemas.

"Iiih... Maaas, sakit tau!" Ucap Icha seraya mengusap pipinya yang memerah.

"Kamu tahu gak sih? Mas itu lagi kesel sama kamu. Tapi liat wajah sok imut kamu, Mas jadi gemes." Ujar Arkan.

"Icha memang imut dan menggemaskan."

"Siapa lelaki tadi?"

Icha menghembuskan napasnya pelan lalu menatap Arkan sebentar, setelah itu ia menyandar-kan tubuhnya pada sofa seraya menatap langit-langit.

"Dia mantan Icha Mas, waktu Icha masih SMA. Icha gak tahu kenapa dia tiba-tiba ada dikampus ini dan ngajak Icha balikan."

"Terus, kamu mau balikan sama dia?"

"Ya enggaklah! Icha kan udah nikah, udah punya Mas. Lagian ya, meskipun Icha belum nikah, Icha gak mau sama cowok brengsek kaya Radit."

"Icha juga menyesal karena terlena dengan mulut sok manisnya itu, eh tau-taunya dia selingkuh." Ucap Icha dengan nada menggebu-gebu.

"Jadi namanya Radit? Dan kalian putus karena dia selingkuh?" Tanya Arkan.

"Yups! Kenapa? Mas cemburu ya?" Tebak Icha.

"Enggak!" Arkan mengalihkan tatapannya kearah lain.

"Alah, ngaku aja. Mas cemburu kan?" Ucap Icha seraya menaik turunkan alisnya.

Arkan mendekatkan wajahnya membuat Icha bersingkut mundur. "Kalo Mas cemburu memangnya kenapa? Ada yang salah? Mas kan suami kamu."

"I-iya Mas, maafin Icha."

"Kamu harus dapat hukuman karena beraninya pelukan sama cowok lain."

"Loh, kok gitu, kan Radit yang meluk Icha paksa. Icha juga tadi berontak."

"Tidak terima alasan apapun."

"Maafin Icha, Mas."

"Permintaan maaf diterima. Tapi hukuman tetap berjalan. Dan ini.... hukuman buat kamu."

Setelah Arkan membisikan kalimat itu, Icha merasakan sesuatu yang lembab menyentuh pipinya. Jantungnya berdetak cepat dengan tubuh merasa lemas seketika. Ia terdiam ditempat dengan pandangan kosong, bahkan ia tidak tahu kalo Arkan sudah keluar ruangan meninggalkannya sendiri.

Icha memegang pipinya. Dan seketika wajahnya memerah sampai ke telinga-telinga.

Arkan mencium pipi Icha!
OMGGG! BAE SUZY MELELEH WOY!!

Tbc.

Saranghae, Pak Dosen!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang