SPD-20| Trending Topic

16.9K 594 3
                                    

Arkan memakirkan mobilnya dipekarangan rumah. Ia berjalan menuju pintu rumah seraya menenteng kresek berwarna putih.

"Assalamualaikum!" Seru Arkan seraya membuka pintu.

"Waalaikumsalam." Suara melengking itu terdengar dari arah dapur.

Arkan bergegas berjalan ke dapur dan mendapati istrinya yang tengah berdiri didepan kompor menyala dengan tangan memegang spatula.

"Mas udah pulang? Ayah mana?" Tanya Icha seraya mengambil piring lalu menuangkan masakannya dari wajan.

"Iya, Ayah masih di Bogor. Besok baru pulang." Jawab Arkan seraya duduk di meja makan. "Kamu masak apa?" Tanyanya setelah meneguk segelas air putih.

"Nasi goreng. Maaf ya, Mas, Icha gak sempet masak. Soalnya baru selesai beresin rumah, itu juga dibantuin sama Dewi." Ucap Icha seraya membawa dua piring nasi goreng ke meja.

"Iya gakpapa, Cha. Kalo capek harusnya jangan dipaksain." Arkan menatap nasi goreng itu dengan mata berbinar, aroma dan kepulan asap diatasnya memandakan nasi goreng itu masih panas membuatnya tak tahan untuk melahapnya. "Enak gak nih nasi gorengnya, jangan-jangan keasinan lagi." Arkan berkomentar seraya mengaduk nasinya.

"Idiiih, ngeremehin Icha. Gini-gini juga Icha jago masak loh."

"Mas coba ya?" Satu sendok ia suapkan pada mulutnya, lidahnya menari-nari merasakan nasi goreng itu. Ia tertegun sebentar, lalu senyum merekah terbit dari bibirnya.

"Gimana enak kan?" Icha menunggu pendapat Arkan dengan was-was.

"Enggak,"

Icha cemberut seketika.

"Enggak salah lagi, rasanya enak banget." Ucap Arkan seraya kembali memakan nasi goreng itu dengan lahap.

Icha tersenyum senang. Tubuhnya bergetar, ingin sekali ia memekik dan menari melompat-lompat ria. Tapi, ia tahan karena tidak mungkin kan ia melakukan itu dihadapan suaminya sendiri?

Setelah selesai makan, Icha mencuci piringnya sedangkan Arkan bergegas untuk mandi. Keduanya kini duduk santai diruang tamu seraya menonton televisi, memakan martabak manis yang Arkan bawa tadi di dalam kresek putih.

💼💼💼

"Eh ternyata, selama dua hari Pak Arkan gak masuk itu karena dia nikah di Bali."

"Iya gue juga dengernya gitu."

"Huaaa sumpah gue gak rela."

"Siapa sih ceweknya?"

"Paling juga cantikkan gue kemana-mana."

"Kalo gue tahu ceweknya siapa, gue bejek-bejek mukanya."

"Gue dapat kabar terbaru. Ternyata istrinya itu mahasiswi dikampus kita."

Deg!

Icha menghentikkan langkahnya saat melewati segerombolan gadis remaja yang tengah bergosip. Jantungnya berdetak dua kali lebih cepat. Dengan keringat mulai menghiasi pelipisnya.

"Elo kenapa, Cha?" Tanya salah seorang penggosip itu saat melihat Icha hanya mematung ditempat.

Icha tersentak, lalu dengan cepat mengubah mimik mukanya. "Eh, eng-ggak. Gue cuma gak sengaja aja denger pembicaraan kalian."

"Emang elo tahu, siapa istrinya Pak Arkan?" Tanya gadis lain.

Icha menggelengkan kepalanya. "Gue gak tahu, gue ke kelas dulu ya? Bye."

Icha berniat untuk melanjutkan langkahnya, tapi seseorang menahan tangannya membuat Icha menegang.

"Beneran elo gak tahu? Terus selama dua hari ini elo kenapa gak masuk? Bisa samaan sama Pak Arkan lagi."

Icha membuka mulutnya hendak berbicara, namun seseorang menariknya keras hingga membuat Icha mengatupkan kembali bibirnya.

"Eh, gue belum selesai ngomong sama Icha. Main tarik aja lo, Dew."

"Sorry, Win. Gue harus ke lelas sama Icha. Oh ya, kemarin Icha gak masuk itu karena dia harus ke bandung, sepupunya tunangan." Dewi menarik Icha menuju kelas meninggalkan Winda dan kawan-kawannya.

Icha menghempaskan tubuhnya pada kursi, ia bernapas lega karena Dewi menolongnya.

"Thanks ya Dew,"

"Iya, selow aja beb."

"Sumpah ya, gue kaget banget kalo ternyata orang - orang udah pada tahu soal pernikahan Pak Arkan."

"Gue juga kaget. Elo tahu gak? Pas gue masuk parkiran, cewek-cewek pada nangis alay semua. Bahkan liat nih, sampe viral di sosmed. Bikin hastag #HariPatahHatiNasionalSeason2. Gila kan? Inimah ngalahin Hamis Daud sama Raisa." Ujar Dewi seraya menyodorkan handphone pada Icha, memperlihat -kan bahwa hastag itu masuk trending topic No. 1.

Mata Icha terbelalak seketika dengan mulut terbuka.

What the....!

Tbc.

Saranghae, Pak Dosen!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang