Icha mengerjapkan matanya saat mendengar suara - suara berisik yang mengganggu tidurnya. Ia mencoba duduk seraya mengucek kedua matanya.
Sesaat ia tertegun, melihat Arkan yang tengah membereskan bajunya lalu dimasukan kedalam koper. Tunggu, koper?
"Mas, mau kemana?" Tanya Icha.
Arkan tak menjawab, bahkan untuk menoleh padanya pun tidak.
"Mas!" Panggil Icha sekali lagi.
Bukannya menjawab, Arkan malah melenggang pergi seraya membawa kopernya. Tentu Icha panik. "Mas, tunggu!" Teriaknya
Saat ingin melangkah, tiba-tiba kakinya terasa berat. Sulit untuk digerakan. "Ada apa ini? Kenapa kaki Icha sulit digerakkan." Gumamnya pelan.
Brukk!
Suara pintu ditutup dengan keras membuat Icha tersentak kaget. Ia menggelengkan kepalanya panik. "Enggak! Mas Arkan gak boleh pergi. Mas!!! Hiks!"
Dengan sekuat tenaga Icha melangkahkan kakinya menuju balkon kamar. Matanya terbelalak saat melihat Arkan menggandeng seorang perempuan menuju mobilnya.
"Mas!!" Teriak Icha.
Seakan tuli. Arkan tak menyahut ataupun mendongak untuk menatapnya. Air mata sudah membasahi pipi mulus Icha, hatinya sakit. Tiba-tiba ada suara yang masuk kegendang telinganya.
"Itu semua karena ulahmu sendiri. Dia pergi meninggalkanmu karena bosan dengan gadis manja sepertimu."
"Dia meninggalkanmu karena kamu tidak mau tidur dengannya."
"Dia bosan denganmu dan tertarik dengan wanita lain."
"TIDAK! MAS ARKAN TIDAK SEPERTI ITU!!" teriak Icha seraya menutup kedua telinganya.
Bukannya menghilang, suara itu semakin keras terdengar.
"Hahaha! Dia akan meninggalkanmu selamanya."
"Meninggalkanmu selamanya."
"Selamanya."
"TIDAAAAAK!!!"
💼💼💼
"Icha!"
Icha membuka matanya dengan lebar, napasnya tersenggal, keringat membasahi tubuhnya.
"Icha, ada apa? Kenapa kamu teriak-teriak?" Tanya Gina cemas.
"Kak Gina, hiks!" Icha menangis dan menghambur ke pelukan Gina.
Gina pun membalas pelukannya tanpa bertanya apa-apa. Membiarkan Icha menumpahkan tangisannya hingga merasa tenang.
Setelah mereda, Gina melepaskan pelukannya seraya menghapus lelehan air mata Icha. Dan mengalirlah cerita Icha tentang mimpi buruk tadi.
"Ssst.. udah ya, itu cuma mimpi."
"Tapi berasa nyata."
"Yaudah, terus kamu maunya gimana?"
"Mau tidur sama Mas Arkan."
"Yaudah gih sana."
"Anterin, takuuut..."
Melihat Icha merengek membuat Gina terkekeh. Ia pun mengantar Icha sampai depan pintu kamar tamu.
Setelah mengucapkan terima kasih. Icha membuka pintu kamar itu perlahan. Berjalan mengendap-endap menuju ranjang.
Dipandangnya wajah suaminya itu yang terlihat damai. Icha tersenyum miris, matanya berkaca-kaca kala mengingat mimpi tadi. Terasa sangat nyata.
Menggelengkan kepalanya berusaha membuang pikiran buruknya. Ia yakin Arkan setia padanya. Arkan tidak mungkin tega meninggalkannya sendirian. Karena ia tahu, Arkan sangat mencintainya.
Dengan sangat perlahan Icha menaiki ranjang, berusaha agar Arkan tidak terbangun. Menarik selimut hingga menutupi keduanya.
Icha merapatkan diri pada tubuh Arkan lalu melingkarkan tangannya pada tubuh tegap itu dengan perlahan. Mencoba memejamkan mata menyusul Arkan ke alam mimpi.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saranghae, Pak Dosen!
RomanceHighest Rank 🏅 #1 Dosen (25/10/19) #1 Cinta Beda Usia (28/10/19) #5 Dosen (20/07/23) #2 Romancomedy (15/07/24) Kepincut Dosen ganteng? Udah biasa. . Dijodohin Dosen ganteng? Itu luar biasa. . Tapi bagi gadis yang biasa disapa Icha, itu adalah sebua...