Icha membuka matanya saat merasakan sakit diperutnya. Diliriknya jam yang menunjukkan pukul dua dini hari. Menoleh ke samping, mendapati Arkan yang tidur terkurap dengan sebelah tangan melingkari perut Icha.
"Mas,"
Arkan bergumam seraya merubah posisi tidurnya, menyamping lalu membenamkan wajahnya dilekukan leher Icha.
"Mas, iiih... Bangun."
"Apa sayang? Ini masih malam."
"Iya, tau. Tapi perut Icha sakit."
Arkan membuka lebar matanya dan langsung terduduk membuat Icha tersentak dengan pergerakannya yang tiba-tiba.
"Apa!? Sakit? Mana yang sakit? Kamu mau lahiran sekarang?" Panik Arkan.
"Bukan! Icha tuh sakit perut, emm... Pengen pup." Cicit Icha merasa malu.
Arkan yang asalnya tegang kini menghela napas lega, ia terkekeh seraya mengacak rambut Icha gemas.
"Issh, gak usah ketawa. Anterin..."
"Ya ampun, sayang. Kamar mandi disana, ngapain harus dianter. Mas liatin dari sini." Ucap Arkan seraya duduk dipinggir ranjang.
"Gak mau, Mas nungguin nya depan pintu. Ayok Mas, Icha gak kuat."
Arkan menggelengkan kepalanya seraya berjalan mengikuti Icha yang menarik tangannya.
"Mas, tungguin di sini. Jangan kemana-mana."
"Iya, iya."
Icha memasuki kamar mandi tanpa menutup rapat pintunya.
"Mas,"
Tak ada sahutan.
"Mas, iiih!"
"Iya sayang. Mas disini."
"Awas aja kalo pergi."
Icha memejamkan matanya saat merasakan sakit diperutnya. Hingga suara buang angin terdengar lumayan keras.
Tawa Arkan yang menggema membuat wajah Icha memerah karena malu. Perutnya kembali terasa bergejolak dan suara itu kembali terdengar membuat Icha membekap mulutnya.
Sialan. Suaranya kan keluar dari bawah kenapa yang ditutup malah mulut, seolah-olah itu akan meredam suaranya.
"Mas, gak lucu!" Pekik Icha saat mendengar tawa Arkan mengencang.
💼💼💼
Elusan dipipi membuat tidur Icha terusik. Matanya mengerjap dan wajah Arkan yang menjadi pemandangan pertamanya.
"Bangun sayang, udah siang."
Icha bergumam seraya berusaha untuk duduk, dibantu Arkan yang menarik tangannya.
"Gimana perutnya, udah enakan?"
Icha menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
"Makanya, kalo makan seblak itu jangan pedes-pedes." Nasihat Arkan.
"Seblak kalo gak pedes, ya gak enak."
"Iya, tapi kan kamu harus inget kalo kamu itu lagi hamil."
"Iya, maaf." Ucap Icha dengan wajah cemberut.
"Yaudah, sana mandi. Mas mau masak, kamu mau makan apa?"
"Apa aja, yang penting enak."
Arkan mengangkat jempolnya seraya menunduk mengecup kening Icha.
Setelah Icha masuk kamar mandi barulah Arkan turun ke bawah menuju dapur. Membuka kulkas dan menyiapkan beberapa bahan makanan.
Saat berkutat dengan kompor, Arkan merasakan tangan mungil memeluknya dari belakang. Bau sabun dan shampo merasuki Indra penciumannya.
"Udah selesai mandinya?" Tanya Arkan.
"Udah," sahut icha.
"Kenapa, hem?" Arkan mematikan kompornya lalu membalikkan tubuhnya ke arah Icha.
Icha menggelengkan kepalanya lalu menjatuhkan dahinya didada Arsyil. Memeluk erat tubuh tegap itu.
"Hey, manja ya sekarang. Jadi makin gemes." Ucap Arkan seraya menarik dagu Icha untuk mendongak lalu dihujani kecupan-kecupan lembut disekitar wajahnya.
Icha terkekeh karena geli. Lalu menatap Arkan dengan mata berbinar. "Gendong..."
Arkan menatap Icha dengan sebelah alis terangkat lalu menunduk menatap perut Icha yang buncit.
"Enggak, kamu hamil besar sayang. Entar kasian debaynya."
"Tapi Icha pengen digendong."
"Ya udah," alih-alih menggendongnya dipunggung, Arkan mengangkat Icha ala bridal style menuju meja makan.
Didudukannya dikursi, lalu kembali menuju dapur setelah meninggalkan kecupan didahi Icha.
Makanannya ia bawa menggunakan nampan lalu diletakan tepat didepan Icha. Diambilkannya nasi beserta lauk pauknya.
"Suapin,"
Arkan menatap Icha yang kini juga tengah menatapnya dengan puppy eyes nya. Membuat Arkan tak bisa menolak itu.
Dengan senyum hangatnya Arkan menyuapi Icha telaten. Ia tertawa mendengar celotehan Icha yang semangat bercerita dengan makanan penuh dimulutnya, hingga Arkan sesekali menegurnya.
TBC...
Halo readers. Minal aidzin wal faidzin yaa, mohon maaf lahir dan batin 🙏❤️.
Makasih yang udah setia dengan cerita ini. Maaf kalo aku jarang update :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Saranghae, Pak Dosen!
RomanceHighest Rank 🏅 #1 Dosen (25/10/19) #1 Cinta Beda Usia (28/10/19) #5 Dosen (20/07/23) #2 Romancomedy (15/07/24) Kepincut Dosen ganteng? Udah biasa. . Dijodohin Dosen ganteng? Itu luar biasa. . Tapi bagi gadis yang biasa disapa Icha, itu adalah sebua...