13.maaf

1K 49 10
                                    

"jangan galau mulu ,jangan kek orang mati tak mau,hidup segan"



Icha berjalan melewati koridor yang sepi bahkan belum ada penghuninya karna sekarang masih pagi ,sudah tiga hari ia tak masuk dan mengurung diri dalam kamar ,ia tak mau bertemu siapa pun terutama dirga.

Icha memasuki kelasnya dan menengelamkan wajahnya di liapatan tangannya.

"cha...cha....icha!" teriak seseorang cowok.icha terlonjak dan melihat si ijal dengan tanpang panik .

"lho enggak papa kan ,lho sakit?,lho enggak masuk tiga hari tanpa keterangan cha ,lho kenapa gue nanya dirga dia enggak tau ,bahkan lho tau enggak dirga kek orang gila tiga hari ini."ucap ijal dengan cepat ,icha hanya menatapnya senduh .

"icha enggak papa ,tumben lho khawatirin gue biasanya lho ngejak gue mulu" ucap icha sembari terkekeh namun orang bodoh pun tau kalo dia tak sedang bahagia.

"apaan sih gue kan lagi kesambet aja ,haha .pagi banget lho datang mimpi apa lho"ucap ijal duduk di kursi samping icha.

"idih gue mimpi oppa jungkook nyuruh gue sekolah karna oppa taehyung kagen sama gue" ucap icha cengengesan ,namun ijal hanya mengelengkan kepalanya.ia memang pergi sekolah pagi karna dia ketos tapi kalo ada setan dia kadang telat dan buat rusuh satu sekolah ,ketos gila hahha.

"udah ah gue mau ke meja piket buat ngeliat siswa siswi melanggar kan hari ini hari rabu haha,gue bakal rajia semua dan bakal hukum yg ngelanggar aturan keknya mavin udah stay deh ,bye mbak kunti" ucap ijal dan langsung pergi.icah hanya tersenyum lalu ia menyederkan kepalanya karna ia duduk di samping dinding.

Tiba-tiba ada tiga gadis memasuki kelas sembari mengumpat.

"anjir ,bisa-bisanya rok gue digunting sama mavin gila tu"ucap lia menatap nanar roknya yg digunting mavin.

"iya gue kesel bat ,rok gue digunting ,apanya pendek jelas-jelas cuma lewat lutut dikit"ucap sumi merengut karna roknya bernasib sama.

"iya seenaknya aja ngatain cabe-cabean ,apa tadi katanya sengaja biar diliatin oleh kaum mesum ,lah dia sebelas dua belas sama tu kaum mesum"ucap sindy menekuk wajahnya sembari memegang roknya .

Icha hanya mengeleng kepalanya untung ia pergi pagi kalo tidak ia juga pasti kena karna ia memakai rok yg pendek ,ia lupa menyimpan roknya panjang.

"eh ,cha lu sekolah,omg gue kangen banget sama lho cha ,lho kenapa sih masa kami kerumah lho ,lho enggak mau ketemu sama kami "ucap sumi memeluk icha erat.

"iya ,lho tu enggak tau apa kalo kami tu pada khawatir ,tapi keknya lebih khawatir dirga dia kek orang gila cha ,tapi masih tetep ganteng ,hahha" ucap sindy seraya duduk di depan icha karna ia duduk didepan icha.

"tapi yah kalo gue perhatiin ada yg berubah cha ,pertama dirga kek orang gila terus tambah dingin lagi kerjaannya juga marah-marah gak jelas ,kedua si winda kek benci banget sama dirga terus biasanya dia kagak suka marah-marah sekrang marah aja kerjaannya dan ketiga lu sikap lu kek nyembunyiin sesuatu ."ucap lia menatap intens ke icha,icha hanya melongo tak percaya dirga,winda sifatnya merubah ,kenapa?

"umm ,icha gak papa kok ,suer dah .masa sih dirga sama winda kek gitu .icha tu gak masuk karna icha kena alergi bentol-bentol badan icha ,jadi mama nyuruh enggak usah masuk ,trs icha malu dan nggak mau nunjukin diri,maaf yah udah buat kalian khawatir"ucap icha tersenyum dan mengigit bibirnya lagi karna ,lagi dan lagi dia berbohong .

"icha ,lho enggak papa kan " ucap winda yg baru datang ,ia langsung menghampiri icha dan menatap senduh ke arah icha.

"icha enggak papa kok,"ucap icha ,winda tersenyum lalu ia memegang tangan icha lembut.

DIRCHA(Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang