"apanya drama korea?"Eh!
•
•
•Eh!
"eh! Eh! Apaan sih gue nanya apanya yang drama korea, lo pada nelpon gue ngajak nobar drakor."ucap seorang gadis yang tak lain adalah winda, semua menghela nafasnya lega entahlah kenapa mereka melakukan hal itu.
"gak, entar aja ngedrakor. Sekarang kita mau buat hal seru wk haha ..."tawa rey pecah winda menatap datar rey yang tengah tertawa besar, padahal tak ada yang lucu.
"yah ketawa aja masih ku pantau."ketus winda dan menarik kursih untuk ia duduki.
"hehe, adoh bunda ratu, maaf kan hamba lancang dan selera humor saya yang receh."ucap rey dan bergaya seolah berbicara dengan seorang ratu yang sedang duduk disingah sananya dengan menekuk kakinya dan tangan yang disatukan, sindy melihat kelakuan kekasihnya hanya bisa menepuk jidat karna kelakuan rey mendapat sorotan dari para pengunjung.
"sin, pacar lo."panggil lia, sindy menoleh dan langsung bergidik lalu menggelengkan kepalanya lalu bersikap seolah tak kenal dengan rey.
"rey lo gabut yah, gini aja saran gue dari pada lo ngelakuiin hal yang gak guna mending lo kerumah gue dan bantuin bik rum dan mang jejen kasihan mereka gak ada yang bantu, sok atuh lo masih inget kan rumah gue."ucap mavin sambil terkekeh, rey berdecak lalu ia berdiri dan duduk di sofa.
"maaf kerjaan gue banyak, secara lah gue ini anak bos." ucap rey sombong dan mendapatkan bogeman dari sindy yang disampingnya.
"rey mending lo mingkem, jan ngebacot pusing pala gue ngeliat tingkah lo."dengus sindy dan rey mengerucutkan bibirnya.
"udah, gue juga banyak kerjaan dan ngapain nyuruh gue kesini." ucap winda menatap semua orang.
"jad-"
"telat, gak papa kan."ucap dirga santai dan duduk di samping rey. Rey menoleh dan menepuk bahunya dirga.
"santai aja kawan gak papa."ucap rey sembari menaik turun kan alisnya.
"oke gue lanjutin omongan gue, gue maunya to the poit yah dan jan potong apapun yang gue omongin ngerti."ucap lia semua mengangguk.
Lia menarik nafas lalu menghembuskan nya kembali.
"Oke, bentar lagi icha akan ulang tahun,jad-""whats, seriusan lo dia mo ulta njir gue belom nyari kado."seru winda dan membuka ponselnya mencari benda-benda yang menarik yang dapat ia beli dan diberikan ke icha sebagai kado. Lia mendengus sebal dan mengusap dadanya supaya ia bersabar.
"oke, jadi kita mau buat suatu hal yang berkesan gitu, ke icha. Kan biasanya kita cuma ngasih suprise ke dia yah contohnya ngedatengi rumahnya tengah malem dan itu udah biasa aja gak ada yang berkesan. Oke jadi intinya kita itu buat hal yang bekesan buat icha karna yah taun depan mungkin gak bisa soalnya kan kita kelas 12 dan kalian tau icha ulang tahun di semester 2 dan itu adalah momen saat sibuk-sibuknya kita nyiapin un lah dan sejenisnya."
"tunggu katanya to the point kenapa ngarah ke kelas 12."ucap ijal sementara dirga diotaknya hanya memikirkan kejutan ulang tahun yang akan ia berikan ke icha dan tak terlalu memperhatikan penjelasan lia.
"Ck, dengerin dulu makhluk pluto. So mulai hari ini sampai ke hari ulta icha kita harus ngedrama didepan icha dan satu hal jan peduliin icha ini adalah sebuah prank yang akan dipastikan buat icha nangis. Haha."seringai lia, dirga membulatkan matanya dan menatap tajam lia.
"apaan buat icha nangis, gak ada."ucap dirga masih menatap tajam lia.
"ini kan prank, kalo gak ada main emosi gak seru."ketus lia yang tak memperdulikan tatapan elang dirga.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIRCHA(Selesai)
Teen Fiction•Belum direvisi maaf jika chapter gak jelas, tanda baca kurang pas, dan banyak typo. Pertemuan yang bisa dibilang biasa aja dan umm singkat, namun terkesan luar biasa menurut dirga ,seorang cowok yang bisa dibilang memiliki paras bak dewa yunani bah...