Seorang pria sedang duduk dengan tatapan kosong ia berada dikamarnya dengan keadaan berantakan ,wajahnya pucat rambutnya berantakan air matanya terus jatuh serta bekas sayatan berada di telapak tangannya ,ia memeluk erat bingkai dengan gambar seorang gadis dengan senyum lebarnya.
"cha ,hehe liat nih kamar aku berantakan yah hehe,itu bukan salah aku kok itu salah dirga , esa gak salah apa-apa ,dirga gamuk mulu cha esa takut " ucap dirga ke foto icha .
Tuk
Tuk
"dirga sayang keluar gih makan yah ,mama udah masak makanan kesukaan kamu" rahma membuka kamar dirga,ia tercengang melihat keadaan kamar dirga yang lagi dan lagi seperti ini sejak satu minggu yang lalu kamar dirga tak pernah rapih dan dirga selalu memanggil diri nya esa.
"dirga gak ada ma, dirga udah mati dia ikut icha katanya " dirga memeluk erat foto icha lalu menangis ,rahma menghela nafasnya anaknya kembali seperti dulu pribadi gandanya muncul ini yang ia takutkan,kepribadian ini yang dapat merusak jiwa dan tubuh dirga ,sebutkan saja dirga anak yang tempramental ,ia telah menderita kepribadian itu sejak kecil.
"umm dirga belum mati sayang ,liat nih dirga disini didepan mama" rahma memeluk dirga erat ia mengusap surai gelap dirga ,ia menahan tangisnya sejak ia mengetahui kalo icha telah tiada ia sempat syok sampai tekanan darahnya turun drastis ,ditambah lagi anaknya ngamuk seperti orang kesurupan bahkan membutuh lima orang untuk memengangi dirga dan dua botol obat bius untuk menenangkan dirga .
"mama ,icha udah kembali kemarin dia nemui esa dan dia nyeramahi esa kek mama ,mirip banget ,katanya dia gak suka kamar esa berantakan" lirih dirga dan menangis dipelukkan ibunya.
"iya sayang icha juga sempat bantuin mama buat kue loh " bohong rahma ,lebih baik ia berbohong dari pada terus memberi tahukan bahwa icha sudah pergi.
"beneran ma,wah dirga mo makan kue ,mah" girang dirga seperti anak kecil.
"oh dirga mo makan kue ,tapi tadi icha pesen dirga harus makan nasi dulu ,makan yah sayang" dirga menaikkan alisnya sebelah lalu mengangguk atuntias dan memakan nasi yang dibawakan mamanya dengan lahap.
Disisi lain rumah sakit adiwijaya.
"dokter kapan aku harus pulang aku bosen dok" rengek seorang gadis dengan mulut dimajukan beberapa senti.
"entar minggu depan "
"yah dokter mah minggu depan mulu ,kan aku bosen aelah"
Dokter fikri menghela nafasnya dan melepaskan kaca matanya ,ia menatap gadis yang bertampang pucat .
"icha yang manis ,kamu belum sepenuhnya sembuh kamu harus sembuh yah"
"aish dokter manggil nama orang salah mulu nama aku tu risa bukan icha"ketus icha .
"heh,iya risa " dokter fikri keluar dari ruangan icha dan menuju keruangannya,ia bernafas lega dengan kondisi icha yang kian membaik.
Flassback on
Seminggu sebelum nya
"dokter terima kasih telah merawat anak saya " lirih ari disamping dokter fikri,dokter fikri menoleh dan mengangguk.
"anda mempunyai anak baik ,cantik dan manis tapi tuhan mengambil dia ,dan maaf karna keponakan saya mengamuk tadi dan sempat melukai tangan anda"
"aih ,tak masalah ,dirga sudah saya anggap seperti putra saya,saya dapat memakluminya ,jika saya menjadi dirga saya tak bisa menerimanya saya bakalan ngamuk juga ,tapi yah namanya takdir tuhan yang menghendaki kita hanya menerimanya" pasrah ari ia memandangi pintu kamar icha.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIRCHA(Selesai)
Teen Fiction•Belum direvisi maaf jika chapter gak jelas, tanda baca kurang pas, dan banyak typo. Pertemuan yang bisa dibilang biasa aja dan umm singkat, namun terkesan luar biasa menurut dirga ,seorang cowok yang bisa dibilang memiliki paras bak dewa yunani bah...