Hari senin sore, pukul 15.00 atau jam 3 sore. Ada seorang gadis yg tengah berjalan dengan keringat bercucuran karna hari begitu panas dan matahari terus menyorotnya.
Ia terus mengusap pelipisnya yg dipenuhi keringat. serta berjalan cepat agar sampai kerumah dan mandi karna tubuhnya udah dipenuhi keringat dan bau matahari, intinya baunya nggak enak baginya, ia terus berjalan.
Dan akhirnya sampai rumah, tiba-tiba ia menaikkan sebelah alisny karna ada sebuah mobil berwarna hitam di depan rumahnya. Ia memasuki rumahnya tidak lupa memberi salam .
"assalamualaikum," ucap icha, iya gadis yg tadi berjalan adalah marisa cantika putri atau bisa dipanggil icha. Icha memasuki rumahnya dan melihat ada dua laki-laki dan satu perempuan yg tidak ia kenali .
'siapa ya mereka? Dan ngapain kerumah ku.' batin icha sembari melihat ketiga orang asing itu.
Lalu icha menyalimin kedua orang tuanya dan dua orang asing yg tidak ia kenali tapi ia merasa kalo mereka berdua seumuran dengan kedua orang tuanya. Tapi, saat ia mau pergi karna sudah menyalimi empat orang tua itu, seorang laki - laki menyodorkan tangan nya dan icha hanya menaikkan sebelah alisnya sembari menatap laki-laki itu.
"lo nggak salim dengan gue apa gini - gini gue lebih tua dari lo," ucap laki-laki yang tak icha kenal.
Icha menatap laki-laki itu dan ia menyalimin laki-laki itu, lalu ia beranjak pergi karna ia harus cepat karna ia mau ngerjakan tugas bersama dafa .
"Eh, kamu kenapa mau nurut aja sih, dia itu masih seangkatan sama kamu seharusnya sih nggak usah, tapi kalo lah terlanjur nggak papa mau gimana lagi " ucap pria paruh baya itu yang bisa icha yakini adalah ayah dari laki-laki itu.
Semua tertawa tapi icha menatap laki - laki itu dengan tatapan sinis dan dibalas oleh laki-laki itu dengan tatapan seringai yg membuat icha begidik ngeri dan langsung menuju kekamar .
Tapi langkah icha terhenti ketika si laki - laki yg menyebalkan bagi icha berkata ke icha, "gue dirga "ucap nya dengan senyum evilnya.
Icha tak mengubris perkataan laki-laki yang katanya memiliki nama dirga itu, ia memilih ke kamar dan langsung ke kamar mandi.
Ia tidak tau apa tujuan mereka kesini dan yang pasti mereka adalah tamu kedua orang tuanya tapi kenapa tamu kedua orang tuanya itu membawa putra mereka, ato jangan-jangan ia dan tu cowok yang namanya dirga-dirga itu mau dijodohikan, seriously!. Icha menggelengkan kepalanya lalu ia menatap kosong pintu kamarnya yang berwarna unggu dengan tulisan 'I'M ARMY' sambil memikirkan emang beneran ia dijodohi kan biasanya kalo... Akh! Sudah lah, sepertinya ia kebanyakan baca wattpad jadi kek gini lah. Ia memasuki kamarnya dan kemudian mandi .
15 menit kemudian, ia sudah siap dengan jaket hitam yg kebesaran karna ia sengaja membeli jaket tersebut dengan ukuran besar karna alasan ia takut gemuk dan jaketnya tidak bisa dipakai ,lalu trening hitam serta rambut yg dikuncir kuda. Ia berdandan cuek apa adanya karna ia memang sosok gadis yang gak terlalu suka berpakaian rempong dan ia menderita penyakit mageran, jadi apa yang menurutnya bagus pakai, intinya hidup itu jangan dibuat susah santuy aja.
♡♡♡
Ich duduk di kasurnya sembari memainkan ponselnya dan soal tamu kedua orang tuanya ia ta peduli, sekarang ia sedang menunggu temannya yang membuatnya menunggu, sudah banyak pesan ia kirimkan tapi tak ada pun dari pesan-pesan yang dikirim icha ia balas.
Icha pov'
"Aish!, kenapa lama amat sih. Ini udah sore lagi, kemana tu bocah. Janjinya jam tiga lewat lima belas menit lah ini sekarang udah hampir jam setengah empat." decak ku karna takut kalo si dafa nggak nepati janji lagi, karna manusia itu suka sekali ingkar janji dan alasanya banyak banget kalo di tulis udah tebuat satu buku. Aku mendengus kesal, lalu aku mendengar ada seorang laki-laki mengucap kan salam dan aku menyakini kalo iya adalah si dafa.
"Assalamualaikum, icha nya ada tante." aku memutar bola matanya malas mendengar nada bicara dafa yang sangat lembut ke orang tua ku.
"wa'alaikumussalam, eh dafa. Ada kok icha nya tante panggilin dulu yah, ayo masuk"ucap mama ku menyuruh dafa masuk.
"cha...icha ada dafa noh cepet samperin jangan buat anak orang nunggu cha." teriak mamaku yg membuat gendang telinga ku sakit.
"iya ma." lalu aku merapikan sedikit rambut ku dan mengambil tas dan hp. Lalu aku berjalan keluar kamar dan ku lihat dafa dan sicowok yang namanya dirga itu duduk bersampingan tapi aku melihat si dirga melirik sinis ke dafa seakan-akan dafa adalah musuhnya, aku berdecak bisa kupastikan mereka berdua baru bertemu tapi kenapa dirga seperti menganggap dafa musuhnya sementara dafa ia duduk tenang dan tak memperdulikan sosok laki-laki disampingnya. Lalu aku berdehem dan mengalihkan perhatian semua orang, lalu aku berjalan ke arah mama ku dan meminta izin karna mau ngerjain tugas kelompok sama dafa dan mama ku mengangguk sebagai tanda mengizinkan aku mengajak dafa.
Mamaku merhatiin aku dari atas kebawah aku menaikkan sebelah alisku karna aku bingung dan beberapa saat kemudian mama memasang wajah galaknya dan aku sudah menebaknya apa yang akan ia katakan, aku menghela nafas ku dan pasrah sebebarnya aku tidak mau mendengarnya tapi yah mau gimana lagi aku harus mendengarnya. Mamaku menggelengkan kepalanya,
"Ck, astaga icha~ masak makai sendal jepit sih ini ngapain berpenampilan kek cowok genti kek tu baju agak anggun dikit napa, sepatu kek dipakai itu rabut kek nggak ada model lain apa, bosen juga mama liatnya kamu selalu kuncir kek gitu. Hemmm dasar anak ini. Kamu mau jalan sama cowok gak malu apa liat tuh si dafa udah rapih kek mau ajak kamu ke pelaminan lah kamunya kek mau kek mau ke pemakaman semuanya serba item." ucap mamaku panjang lebar tanpa memperdulikan tempat yang sekarang ada banyak orang disini, aku menoleh ke dafa yang tersenyum dan memang benar penampilannya gak rapih amat sih dia memakai hoodie berwarna biru tua dan celana trening dengan warna yang hampir sama.
"aih, mamaaaa, icha tu cuma kerja kelompok bukannya jalan-jalan mam, lagian hari ini puanas buanget tau nggak, nanti mam lain kali aku makek baju yg feminim tapi kalo aku makek baju kek gitu entar disangka temen aku mau kondangan. kan nggak buanget mamz." ucap ku dengan sengaja berlebihan, mama ku berdecak dan mengangkat tangannya aku tersenyum lalu menyalimi mama dan papa ku lalu omm dan tante yg baru aku kenal itu dan aku hanya melewati orang menyebalkan itu dan dafa mengikuti apa yang kulakukan.
Lalu aku menarik dafa keluar, namun aku masih belum pergi karna masih mau melihat penampilan ku dikaca rumah yah aku emang cuek dengan penampilanku sih tapi gak secuek itu kali sampe gak peduli sama muka aku ini, tapi tiba-tiba aku mendengar kalo tu si dirga bilang yg aku yakini kalo ia mengatakan sesuatu ke papanya yg aku mendengar kalo ia mau satu sekolah dengan ku dan satu kelas dengan ku, aku mematung ditempat.
"what!"ucap dafa ternyata bukan aku saja yg mendengar itu tapi si dafa juga .
Aku langsung mengajak tu anak pergi ke tempat kerja kelompok nantinya yaitu dirumah rey. Lalu aku sama dafa langsung pergi menuju rumah rei.Icha pov end
***
Hy ini cerita pertama ku ,kalo ada kesalahan ato nggak jelas kasih tau yah ,
Jangan lupa vote dan coment yah makasih 😊
By: indah pTBC
KAMU SEDANG MEMBACA
DIRCHA(Selesai)
Teen Fiction•Belum direvisi maaf jika chapter gak jelas, tanda baca kurang pas, dan banyak typo. Pertemuan yang bisa dibilang biasa aja dan umm singkat, namun terkesan luar biasa menurut dirga ,seorang cowok yang bisa dibilang memiliki paras bak dewa yunani bah...