30. sorry

685 23 1
                                    

Ceklek

Suara pintu terbuka nampak seorang pria berjaket hitam memasuki ruangan yang berbau obat itu, waktu sudah menunjukan pukul 2 dini hari.

Pria itu memandangi gadis yang terlihat tenang dengan tidurnya, pria itu duduk disebuah kursih dan mengusap surai gelap milik gadis itu.

"sorry," lirih nya dan langsung pergi dari ruangan itu.



"cha bangun udah pagi ini, astaga woy anak gadis." teriak vano sembari menepuk-nepuk jidat icha, icha mengerutkan dahinya dan membuka perlahan matanya.

"berisik bang." guman icha dan menutup mata dengan lenganya.

"eh, neng mau pulang gak lo. Kek suka banget sama rumah sakit. Gak takut apa lo ama suster ngesot, suster ngerayap, suster ngerangka, sus--"

"aish, bacot banget si loh kak, gak ada hantu suster yang ada hantu berwujud manusia yaitu kak vano," gerutu icha dan mendudukan tubuhnya, vano terkekeh dan mengusap kepala icha awalanya pelan penuh kasih sayang tapi lama kelamaan cepat dan seperti ingin menjenggut rambut icha.

"aish kakak jangan di jambak rambut icha, aish nyebelin tau liat nih rambut icha udah berantakan tambah berantakan jadinya, issh."gerutu icha dan memukul dada bidang kakaknya.

"udah jan banyak bacot, cepetan lu mandi dan ini baju ganti dipakai yah, abang tunggu di luar." ucap vano dan keluar dari ruang rawat icha.

Skip

"udah kan ayo," ucap vano dan menarik tangan icha, icha hanya pasrah dan mengikuti vano.

Diperjalanan hanya terjadi keheningan vano memang tipe manusia kalo lagi nyetir bakalan diam dan kalo diajak ngomong jarang ditanggepin. Icha memandangi keluar jendela dan seketika dahinya berkerut melihat sahabatnya dan dirga tengah duduk di sebuah taman dan ada tambahan anggota dia seorang gadis yang saat itu tak sengaja menabrak icha.

Icha memegang dahinya mengingat nama gadis itu, namun tiba-tiba mobil berhenti dan icha langsung menoleh ke vano yang menatap lurus ke depan dan dapat terlihat rahangnya mengeras, icha meringis karna tak biasanya kakaknya seperti, icha mengikuti pandangan kakaknya dan ia melihat seorang gadis yang nampaknya seumuran dengan kakaknya, tengah duduk berdua bersama seorang laki-laki dan kelihat romantis banget.

"ka-"

Ceklek

Blamm

Icha memejam kan matanya dan sedikit terlonjak karna ulah kakaknya, segitunya dia marah icha bersumpah demi apapun ia tak pernah melihat kakaknya semarah itu kalau marahpun dia palingan jadi cerewet karna keturunan mama.

Icha hanya diam memandangi kakaknya yang memang tak jauh dari tempat para teman-temannya duduk, ah icha jadi melupakan gadis yang dekat dengan dirga ia memandangi teman-temannya yang nampak seperti biasa.

Humf

Icha menghela nafasnya, dan seketika membulatkan matanya ketika melihat kakaknya bersiap mau baku hantam, segera icha keluar dari mobil.

"bang vano!!!" teriak icha dengan mata berkaca-kaca, membuat semua orang melihat ke arah icha termasuk para sahabatnya dirga dan gadis itu.

Vano tak memperdulikan teriakan icha dan terus memukul pria yang entah siapa.

Srettt

"kak vano, apaan sih. Kak udah lepasin kak, jan urusin hidup orang kak!" bentak icha dengan tatapan tajam.

"hidup orang matamu, dia itu pacar gue, cha!"bentak vano dan menunjuk ke seorang wanita cantik icha sempat tertegun dan lalu menatap senduh kakaknya.

DIRCHA(Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang