-ada sesuatu pertanyan maka akan ada jawabannya-
-autor-
...
"baiklah, apa yang lo mau lo tanya?" ucap dirga menatap lembut icha.
"kenapa dirga dingin kek es batu?" tanya icha
"karna--"
"udah dari lahir cha gue ini adalah tetangganya dirga dari bayi, jadi gue tau sifat dia yang udah dingin dari lahir. Bahkan saat dia di ajak ke taman bermain dia malah diem aja berdiri ditengah-tengah kek patung selamat datang." ucap zaki dengan santainya memotong ucapan dirga. Dirga menoleh dan mendengus mendengar celotehan zaki, walau ucapannya itu benar.
"apa dari lahir, seriously?" ucap semuanya kecuali dirga.
"iya emang dari lahir, kenapa gak seneng udah pergi sana."ucap dirga dengan tanpa ekspresi. Semua langsung mendengus dan berdecak.
Icha memangut-mangutkan kepalanya."kenapa dirga kerumah icha saat itu, dan kenapa dirga ngeklaim icha sebagai pacarnya dirga?" tanya icha.
"yah karna aku disuruh mama papa buat ikut mereka terus kenapa aku ngeklaim kamu sebagai pacar karna aku suka kamu sejak awal kita bertemu dan aku mau membuat kau menjadi milikku." ucap dirga santai dan mendapat tepuk tangan dari teman-temannya.
"kenapa saat itu dirga meluk cewek dicafe, disaat kita lagi bertengkar?"
"nah gue setuju cha ama pertanyaan lo, iya kenapa lo meluk cewek beduaan di cafe di saat lo sama icha bertengkar!?." ucap winda dan menatap tajam dirga.
"dia itu sepupu aku dari LA, dia kesini mau liburan. Dan percayalah cha dia yang meluk aku duluan, dan kamu ngeliat itu ditengah-tengah sehingga kamu salah paham." ucap dirga dan menundukkan kepalanya, icha menghela nafasnya dan tersenyum.
"oke, pertanyaan selanjutnya kenapa dirga selalu nyakitin diri jika ada masalah?"
"yaelah nih anak, cha dirga itu cuma mau ngerasain rasa perih, pedih, sakit kecuali sakit hati. Jadi yah gitu."ucap zaki semua menoleh ke zaki, termasuk dirga dan icha dari mana manusia alay ini tau.
"kenapa pada liatin gue. Oh, gue tau, kalian pasti kagumkan ama kegantengan gue ya ampun tenang-tenang abang zaki bakalan mau diajak foto. ayo siapa yang pertama?" ucap zaki dan memasang pose-pose bak seorang model. Membuat semua orang mengernyit jijik.
"percaya diri banget lo setan." decak rey.
"kenapa gak seneng, haha bodo amat hidup-hidup gue hahah." ucap zaki sembari tertawa renyah.
"gila tu anak." guman mereka semua.
"dari mana lo tau?" tanya dirga dengan tampang serius.
"dirga gue ini sahabat lo dari orok ampe sekarang, jadi gue tau semua tentang lo dirga. Karna lo masih inget gak saat lo ngilang ampe tiga hari dan mama papa lo nyariin lo, papa mama lo bilang kalo lo bakalan nyakitin diri lo karna mama dan papa lo gak mau nurutin permintaan lo buat ngasih lo adek cewek. Sumpah ngakak gue tau gak, hahaha anjir ngakak so hard gue!, ngambeknya sampe ngilang alias kabur dari rumah sampe tiga hari. Parah-parah." ucap zaki dan tertawa ngakak sampai ia memegangi perutnya.
"bacot setan!" umpat dirga dan melempar kan bantal ke zaki, bukannya marah zaki malah tertawa.
"saat itu kalian umur berapa?" tanya ijal sembari menahan tawanya.
"4 tahun hahah anjir sakit perut gue!" ucap rey dan terduduk dilantai.
"diem lo juki!" geram dirga, icha terkekeh.
"eh tunggu, kenapa dirga mau ngerasain rasa sakit?. Sumpah gue gak ngerti." ucap mavin.
"dirga itu mengalami CIPA, atau penyakit gak bisa mengalami rasa sakit dan cenderung lebih baperan atau lebih mengutamakan perasaan. Sehingga disaat dia sakit hati maka ia akan merasakan sakit lebih sakit dari pada ditusuk pisau dan sakit hatinya terkesan berlebihan" jelas icha sambil menatap dirga sontak mendapatkan toyoran dirga.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIRCHA(Selesai)
Novela Juvenil•Belum direvisi maaf jika chapter gak jelas, tanda baca kurang pas, dan banyak typo. Pertemuan yang bisa dibilang biasa aja dan umm singkat, namun terkesan luar biasa menurut dirga ,seorang cowok yang bisa dibilang memiliki paras bak dewa yunani bah...