Haii!! Indah nepati janji buat update pas lebaran^o^.
Oke indah gak mau banyak bacot karna di penutup banyak bacotnya.
Oke selamat membaca
Happy reading😁.
O(≧▽≦)O
Seorang gadis tengah memandang satu persatu sahabatnya dengan tatapan datar, setelah ia mendengarkan bagaimana teman-temannya merencanakan prank gila mereka.
"Udah gitu aja,"ucap icha datar, semua mengangguk.
"gitu aja, gak ada apa kalian videoin gitu kan biar bisa di tonton bareng ya kan."ucap icha semua hanya tersenyum kikuk.
"gak terfikir kan hahah."ucap lia sembari mengaruk tekuknya tertawa canggung.
"Ck, dan juga kalian bener-bener gila kalian sampe ngelibatin kak vano yang notaben orang paling susah diajak kerja sama, sumpah kalian cocok jadi sutradara. Dan icha sampe gak ngeliat ada nya bau-bau prank gila-gila totalitas banget intinya semua prank satu minggu ini icha jalani dengan prank kalian astaga sades kalian. Dan yah icha gak mau balikan sama dirga enak aja."ucap icha, sontak dirga membulatkan matanya dan berjalan mendekat ke icha ia mengenggam icha erat.
"Sayang jan kek gitu, aku gak mau kita beneran udahan itu cuma prank sayang. Ingetan kamu kan udah kembali berarti kamu inget gimana aku saat kamu ninggalin aku."ucap dirga semua menatap adegan dua sejoli hanya mengerjabkan mata karna sifat dirga ke icha sangat berbeda.
"Ck, yaudah mangkanya dirga kalo ngomong jan tajem bener kek piso."decak icha dan dirga langsung memeluk icha.
"itukan sekenario mereka aku cuma ikut aja."ucap dirga sok polos.
"ingin ku menyela tapi sayang ucapannya benar."ucap mavin sembari bersendekap dada.
"Haha ingin ku berkata kasar, memaki kalian semua karna mengibahi ku sebagai penganggu kalian."decak nisa semua menoleh ke belakang tepat nisa di sofa dengan menatap mereka tajam.
"Eh, fakta itu kalo aja lo gak kami tahan pasti ancur kejutan ini."ucap rey.
"iya, gak seru."ucap ijal.
"gak seru!, apanya! coba kalian ajak gue. Gue jamin makin seru hoho. Lagian gue udah nyium bau-bau prank saat gue ngedatengi kalian di cafe, jadi gue ngomong kek gitu."ucap nisa semua langsung menatap jengah ke nisa.
"kenapa liatin gue, kalian itu gak tau gini-gini gue ini bisa baca raut wajah kalian tapi gue tutupin aja dengan wajah bego gue."ucap nisa sembari tersenyum miring.
"gak percaya gue."ketus zaki.
"oh, yaudah kalo gak percaya. Gue gak maksa."ucap nisa datar.
"gue percaya nis."ucap icha, wajah datar nisa seketika berubah dengan wajah sumringan.
"hehe kok gue seneng yah ada yang percaya sama gue."ucap nisa.
"Iya karna lo selalu cerita sama gue kalo lo udah tamat sma lo mau kuliah di jurusan physikolog. Jadi lo selalu baca artikel tentang cara ngebaca raut wajah orang."ucap icha sontak nisa mengangguk antutias.
"ihh lo kok inget sih,"ucap nisa dan menutup wajahnya malu, sementara icha hanya terkekeh.
"ck, bisa malu lo curut hahha. Eh? Icha ada lagi satu pertanya di benak gue cha, lo semaleman dimana aja niatnya jam 12 malem eh terlanksana jam 12 siang."ucap winda dan nisa mendengus sebal.
"kepo banget sih, lagian ini tepat kok ichakan lahir tepat jam 12 siang bukan malem."ucap icha sembari terkekeh.
"kemana kamu?" ucap dirga datar dan icha malah senyam senyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIRCHA(Selesai)
Teen Fiction•Belum direvisi maaf jika chapter gak jelas, tanda baca kurang pas, dan banyak typo. Pertemuan yang bisa dibilang biasa aja dan umm singkat, namun terkesan luar biasa menurut dirga ,seorang cowok yang bisa dibilang memiliki paras bak dewa yunani bah...