Aku akan menerima apa adanya bagaimana keadaan mu,karna aku mencintai mu. jadi, tenang lah .-marisa chantika putri(icha).
Icha mengigit bibir bawahnya sembari mondar-mandir ia terus mengucapkan doa karna mendapat kapar kalau dirga kembali ngamuk dan kritis,ia terus melirik ruangan rawat dirga ,dan terus menghela nafasnya.
Ceklek
"dokter gimana keadaan dirga!"tanya icha to the point ,saat dokter fikri keluar setelah menangani dirga .dokter fikri tersenyum tipis dan menatap icha.
"dia sedang tidur ,saya tadi memberinya obat tidur agar ia lebih tenang ,jika kamu ingin menemuinya silahkan "ucap dokter fikri lalu ia pergi bersama para perawat,icha langsung masuk dan ia menatap nanar dirga dan ia meringis saat melihat ruangan yang umm berantakan ,icha berjalan perlahan dan memandangi dirga.
"dirga kamu kok tempramental tadi ,aku takut"lirih icha dan menggenggam tangan dirga yang telah berbalut perban.
Setengah jam berlalu akhirnya nampak dirga telah bangun,icha langsung memasang wajah cerahnya secerah mungkin dan semanis mungkin,lalu kelopak mata dirga mulai bergerak dan terbuka sempurnah.
"hai dirga"sapa icha dengan senyuman manisnya,dirga mengerutkan dahinya lalu membalas senyum icha ,ia mengulurkan tangannya untuk mengusap pipi icha lembut.
"sayang kamu gak papa kan mana yang sakit" tanya dirga dengan suara lemahnya ,icha tersenyum ia menyentuh tangan dirga yang ada di pipinya.
"icha ma-"
"udah dirga kamu ngapain minta maaf gak guna banget hahha" kekeh icha .
"cha aku aneh banget yah,aku mengerikan kamu benci yah sama aku" lirih dirga ,icha membeku lalu ia menghela nafasnya .
"dirga dengerin aku ,aku minta maaf soal yang tadi aku juga udah tau tentang rahasia terbesarmu, dirga aku menerima mu apa adanya, bagimana keadaan mu,karna aku mencintai mu. jadi tenanglah." ucap icha dan tersenyum dirga termenung lalu ia tersenyum tipis dan menghela nafasnya .
"cha tadi ada kata yang umm gimana gitu, tolong diulangi"
"hah! Apa ! Kata apa !? "ucap icha kikuk dan ia mengaruk tekuknya ,dirga terkekeh dan mencubit pipi icha gemas.
"dirga kepala kamu diperban, pusing gak "tanya icha dengan suara pelan ,dirga langsung tersenyum kikuk,pusing? Bagaimana rasanya pusing ia kurang tau ,sakit kepala ia tak pernah merasakannya.
"enggak ,cha" lirih dirga dan memandang wajah icha yang menunduk dan hening, dalam ruang itu menjadi hening tak ada yang ingin membuka pembicaraan dirga hanya terpejam dan icha terus menggenggam tangan dirga.
"cha apakah aku ini terlihat aneh,cha apa salah ya kalo aku bersikap posesive sama kamu salah yah"tanya dirga dengan mata masih terpejam,icha memandang dirga dengan senduh.
"siapa bilang dirga posesive setau icha yah dirga itu , cuek ,bodo amatan orangnya,kaku,gak ada kata posesivenya oh yah tambah lagi dirga itu bucin hahhaha"kekeh icha sembari membayangkan betapa cueknya dirga.
"tapi aku sering dengar dari teman-teman kamu ,kamu sering bilang kalo aku itu posesive suka ngatur,cemburuan dan lain-lain,i see and i listening what you say, baby,"ucap dirga dengan tatapan tajam miliknya ,icha langsung gelagapan dan bibirnya keluh untuk berbicara.
"anu,itu juga fakta tapi itu gak menonjol lebih menonjolnya sikap cuek kamu,apa lagi sama temen aku adoh cuek banget tak tersentuh,lagian icha tu aneh sama dirga masak icha cuma ngobrol dengan cowok dirga sampe ngancem tu cowok, adek kelas lagi yang diancem parah-parah."cerocos icha .
KAMU SEDANG MEMBACA
DIRCHA(Selesai)
Genç Kurgu•Belum direvisi maaf jika chapter gak jelas, tanda baca kurang pas, dan banyak typo. Pertemuan yang bisa dibilang biasa aja dan umm singkat, namun terkesan luar biasa menurut dirga ,seorang cowok yang bisa dibilang memiliki paras bak dewa yunani bah...