12.pertengkaran

956 49 0
                                    

-gue emang salah ,gue emang nggak bisa ngendaliin emosi gue ,dan gue emang pemaksa ,tapi gue tulus cinta sama lho ,jangan maini perasaan gue -



Bugh

"Dirga!"
Icha berteriak dan menutup mulutnya karna tiba-tiba dirga memukul dino .pria yg sedang berbicara dengan icha adalah dino atau nama lengkapnya dino agung cahya dia merupakan waketos yang ramah dan baik.

"dirga udah ,kamu ni apaan sih pakek acara mukul orang tanpa sebab !" teriak icha dan menarik dirga untuk menjauh dari dino yang sudah babak belur.

"kenapa kamu belain dia ,denger ini aku udah ngomong sama kamu jangan deket sama cowok lain atau senyum dengan cowok lain aku enggak suka,"bentak dirga ,icha hanya menatap dirga ,icha ingin menyela tapi dirga sudah memotong omonganya.

"...gue emang salah,gue emang nggak bisa ngendaliin emosi gue ,dan gue emang pemaksa ,tapi gue tulus cinta sama lho ,jangan maini perasaan gue ,cha" dirga menatap senduh ke arah icha lalu pergi tapi sebelum ia pergi ia menatap dino.

"sekali lagi gue liat lho ,nyentuh milik gue,hidup lho enggak akan tenang"ucap dirga sinis lalu pergi .icha hanya menatao kepergian dirga dengan senduh bahkan air matanya menetes namun segera ia bersihkan ,dan ia mendekati dino dan meminta maaf ,lalu ia langsung mencari dirga.

Tanpa disadari ada tiga cewek yang mendengar pertengkaran itu yaitu lia ,sumi dan sindy karna mereka berada tak jauh dari lab biologi .

"icha emang salah sih , menurut gue seenggak nya dia jangan deket sama cowok lain"ucap sindy .

"tapi dirga juga salah malah main baku hantam tiba-tiba ,possesive banget jadi cowok gila,tapi gue kasian juga liatnya senduh kek gitu ,seakan-akan gue liat konflik drakor  aja," ucap lia seraya mengelap keringatnya karna habis membersihkan ruang olahraga.

"intinya mereka berdua salah ,dan si waketos yg nggak tau apa-apa kena imbasnya,jujur gue kasian mukanya yg manis kek gitu jadi bonyok gegara dirga" ucap sumi seraya meneguk air mineral karna dehidrasi akibat membersih kan gudang .

Icha berlari mencari dirga disepenjuru sekolah ,namun nihil dirga tak ketemu ,dan satu-satunya tempat yg belum ia datangi adalah diatap  tempat telarang  ,icha berjalan menaiki tangga sembari menengok kanan kiri dan belakang lalu ia membuka pintu .

"dirga ,kamu ada disini" ucap icha pelan ia melihat disekeliling atap yg kotor dan banyak dedaunan .

Bugh

Bugh

Icha mendengar suara tinjuan entah apa itu ,lalu ia mendekati suara itu dan membulatkan matanya saat ia melihat dirga sedang memukul tembok sampai tembok itu retak dan tangan dirga dipenuhi darah segar yang mengalir dikedua tanggannya.

"dirga ! Jangan melakuim hal bodoh ,jangan nyakiti diri kamu dirga itu hiks...darah,hiks dirga tangan kamu berdarah hiks," ucap icha menangis bahkan tubuhnya bergetar ,icha tak bisa melihat darah ketika dia melihat darah  dimana pun ia langsung menagis .dirga mengentika pukulannya ketika ia mendengar tangisan icha lalu ia menatap icha datar dan mengelap air matanya .

"aku nggak papa  jangan nangis " dirga lansung berjalan meninggalkan icha .icha lansung terduduk lemas dan menangis  .

"hiks,hiks dirga maafin icha" tubuh icha bergetar,entar berapa banyak air matanya turun  sehingga matanya bengkak .icha menatap kosong kearah depan dengan air mata yg terus mengalir hari ini ia tak belajar ,ia bolos karna tampilanya sudah  kusut rambut acakan ,hidung merah,mata bengkak ,dan rok kotor karna debu ,ia berdiri dan terhuyung ke depan karna ia tak makan seharian ,ia berjalan dan turun dari atap ,karna bel sudah bunyi dari tadi .ia berjalan ke kelasnya dan melihat dirga duduk hanya ia sendirian semua siswa sudah pulang ,icha menatap dirga  lalu ia menunduk lalu ia berjalan  dan mengambil tasnya ,dirga masih setia bisu  ,icha memakai tasnya dan langsung pergi keluar kelas ,ia sudah lelah matanya bengkak ,kepalanya pusing .icha lagi-lagi terhuyung ke depan kalo saja tidak ada yg menahan nya ,dan yaps siapa lagi kalo bukan dirga dia menahan icha lalu ia menarik icha menuju parkiran dan langsung memasukan icha ke dalam mobilnya.dirga menjalankan mobilnya ,icha menatap luka dirga yg belum dibersihkan bahkan darahnya sudah mengering ,dengan keberanian yg tersisa icha menyentuh tangan dirga.

DIRCHA(Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang