14.kritis

1.1K 41 1
                                    

-Kenapa harus pakek acara nyakiti diri kan aku jadi panik-




Icha mengigit kukunya saat dokter pribadi dirga memeriksa dirga ,icha terus saja berdoa semoga dirga tidak apa-apa.

"umm dokter gimana keadaan dirga"tanya icha saat dokter itu keluar dengan raut senduh.

"dirga dia harus dibawa kerumah sakit ,saya belum memastikan semuanya kalo saja kamu terlambat maka nyawanya sudah hilang"ucap dokter yang bernama tag fikri setiawan adiwijaya.

"apa ,tapi keknya orang tua nya dirga enggak ada dirumah kata pembantunya ,orang tuannya dirga ada di amerika"ucap icha menunduk .

"ini salah icha ,kalo icha enggak ninggalin dirga pasti dirga fine-fine aja ,sekarang hiks"ucap icha serta air mata yg turun ,dokter fikri mengelus puncak kepala icha lembut lalu menghapus air matanya.

"kamu jangan salahin diri kamu ini takdir,tenang saya keluarga dirga saya adik dari ayahnya dirga jadi kamu tak perlu khawatir ,kalo boleh saya minta bantuan ke kamu "ucap dokter fikri icha langsung mendongak

"kamu temenin dirga yah bisa "ucap dokter fikri ,icha mengangguk ,lalu dokter fikri memanggil ambulan untuk menuju kerumah sakitnya.

Rumah sakit~
Icha mondar-mandir didepan ruangan UGD .

Kring~
Tut
"hallo "

"cha lu dimana semua pada nyariin lu!"teriak orang yang disebrang sana.

"Rey jangan pakek acara teriak-teriak dong ,ini yg nelpon sindy kok lu yg ngomong"ucap icha ,yaps yang nelpon icha adalah rey nada suara rey sangat panik dan mendengar suara berisik keknya semua orang pada panik .

"enggak usah plin-plant dimana lu ,lu tau gak gue tu udah anggep lu kek adek gue sendiri gue panik cha dimana lu!"ucap rey dengan meninggikan suaranya ,dengar ini icha tak suka dibentak catat temen-temen.

"hiks...hiks...jangan bentak dong hiks..."tangis icha biasanya icha tak pernah menangis cuma gara-gara dibentak tapi entah kenapa ketika ia dibentak rey ia menjadi takut ,karna rey itu orangnya gk pernah marah sekali marah yah gitu .

"cha ,aduh maaf oke sekarang lu dimana kasih lokasinya entar aku jemput yah jangan nangis "ucap rey yg kini melembut.

"ic-icha ada di rumah sakit adiwijaya hiks dirga sakit hiks rey kesini please hiks icha takut"ucap icha sembari menangis .

"apa! Oke tenang gue kesana jangan kemana-mana oke "ucap rey dan langsung mematikan telponya.icha memasukan telpon nya disaku dan terus berdoa semoga dirga baik-baik saja..

Disekolah~

"udah ketemu ichanya "ucap winda seraya memegang tangan rey.

"udah win dia dirumah sakit adiwijaya"ucap rey menunduk.

"APA!"teriak winda, ijal,mavin,lia,sindy,sumi bersamaan.

"kok icha kenapa rey ,dia sakit apa"ucap lia dengan raut wajah panik .

"bukan icha yang sakit tapi dirga "ucap rey makin menunduk,semua syok ,kok bisa icha bersama dirga..

"udah nggak usah pakek aja kaget-kagetan intinya kita kerumah sakit "ucap sumi yang langsung lari menuju keparkiran diikuti oleh ijal dkk dan lia dkk.

≥﹏≤

Dokter keluar dari ruang UGD ,dengan sigap icha mengampiri dokter itu,icha menatap bertanya ke dokter fikri.dokter fikri menghela nafanya lalu icha melihat dirga dibawa oleh perawat yang berarti dirga pindah keruangan yang berbeda.

DIRCHA(Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang