Rintikan hujan yang awalnya hanya gerimis berubah menjadi deras seperti mendukung suasana yang sedih saat ini.
"icha hiks,kamu -"ucap dirga sembari memeluk nisan yang terpampang jelas nama marisa chantika putri binti Ariansyah Ridwan.
"cha maafin aku,icha aku pengen ikut kamu cha didalam sana pasti gelap kan,icha please hiks...hiks cha aku hancur cha jangan pergi"isak dirga ia terlihat sangat kacau disaat icha dimasukan kedalam liang kubur dirga ngamuk seperti orang gila tapi bisa ditahan oleh ijal ,mavin ,rey dan ferdy mereka berempat menahan dirga yanh terus meronta terus menangis ia tak bisa menerima kenyataan ini .
"dirga ,udah biarin icha tenang disana yah ikhlasin ,omm juga udah ikhlasin dia "ucap papanya icha ,dia menenangkan dirga dengan mengusap kepala dirga yang sudah basah tubuhnya basa kuyup karna hujan makin deras.
"dirga gak bisa ngikhlasin icha omm,tuhan gak adil kenapa icha yang ia ambil kenapa omm,hiks"lirih dirga.
"dirga itu takdir ga ,lo jangan ngomong kek gitu"vano ikut berjongkok disamping dirga,ia juga terlihat kacau ia menyesal karna tak dapat membuat kenangan terindah didetik terakhir kehidupan adiknya.
"udah dirga kamu harus pulang yah ,ayo"ucap vano ia menarik tangan dirga .
"gak mau,gue mau nemenin icha ,dia sendiri disini !"teriak dirga seperti orang strees.
"dia sudah gak ada dirga,dia pergi, biarin adek gue tenang ,ikhlasin bisa enggak mungkin adek gue bukan jodoh lo!"bentak vano dan terus menarik tangan dirga karna ini juga untuk kesehatanya .
"gak mau ,dia takut sendirian disana gelap ,icha ku sendirian,icha! "dirga merontah-rontah karna ia terus ditarik vano,mata dirga menjadi gelap kepalanya berat dan...
Brakk
•"icha!, jangan pergi ,icha! Kamu udah janji dengan aku gak bakal ninggalin aku,icha~a"
•
"icha!,hah! Hah! Hah!"teriak dirga dan bangun dengan keringat bercucuran,ia melihat sekeliling tempatnya terbangun.
"hah! ...hah! Dimana gue" ucap dirga.
"dirga ! Astaga lu bikin kaget aja tau gak "ucap zaki yanh datang tergopoh-gopoh.
"gue dimana zaki dan icha kemana"tanya dirga ke zaki.
"lo ada dirumah sakit dirga dan icha~"zaki menunduk dalam ia mengigit bibirnya.
"dia kenapa jangan ngengantung ngomongnya bangsat"ucap dirga penuh emosi.
"dia koma ,dia sempat keritis karna kondisinya meburuk dirga ,dia kehilangan banyak darah ,tapi kondisi nya kata dokter ia punya kesempatan hidup 50% dan sisanya yah lo tau sendiri ,tapi gue percaya icha itu cewek kuat dia aja masih bisa sadar ketika ditimbun batu dan reruntuhan selama 13 jam dia kuat dirga"ucap zaki untuk menyakinkan dirga agar temannya itu tidak gila.
'jadi itu mimpi,icha ...icha ku masih hidup'batin dirga.
"oh iya lu kebo banget yah lu pingsan selama 2 hari gila lo" ucap zaki sembari menoyor kening dirga .
"apa!"syok dirga .
"gak usah pakek kaget-kagetan lu ,abis icha ngenutup mata lu langsung kek orang gila terus lo pingsan untuk ambulanya ada dua jadi lo ,tangan luka lo tu yah kan icha udah bilang kalo dia gak suka tangan lo luka dan masih keras kepala dari batu es"cerocos zaki kek ibu-ibu nyerocosin anaknya.
"icha dimana zaki"dirga gak peduliin cerocosan zaki yang penting dia bertemu dengan gadisnya.
"diruangannya lah "ucap zaki dirga langsung mencabut infusanya ia tak perduli darah segar mengalir ditanganya ,zaki melongo dengan kelakuan temanya itu yang tak tau rasa sakit ato luka.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIRCHA(Selesai)
Teen Fiction•Belum direvisi maaf jika chapter gak jelas, tanda baca kurang pas, dan banyak typo. Pertemuan yang bisa dibilang biasa aja dan umm singkat, namun terkesan luar biasa menurut dirga ,seorang cowok yang bisa dibilang memiliki paras bak dewa yunani bah...