Hei kamu.
aku tau pastilah aku di saat saat ini.
Bukankah sudah ku katakan, tiada partner sebaik aku.
Untuk sisi hatimu yang biru.
Yang ambigu di ramu.
Yang paling bersahabat dengan luka hatimu yang seringkali terbentur lalu.
Dengan rasa rasa yang kau bangun dengan ekspektasimu.
Dia mungkin tak cinta kamu.
Dia cinta hatinya.
Dia mungkin baik saja setelah bisu.
Tanpa tau bisu selalu meninggalkan jejak luka yang tidak terkata.
Demi tak ingin terluka.
Namun ketakutannya membuat kamu terluka.
Selalu kamu yang tersisa.
Tertinggal di sana.
Di balik jutaan kata yang tidak terucap.
Di balik sisaan luka yang mulai timbul mengendap.
Di balik jutaan harga yang tak di pandang mata.
Salah siapa?
Terlalu cinta atau terlalu betah terluka?
10/10/2019
02:18
