Angin yang berdesir selalu mampu menggerakan perahu kayu.
Angin yang berdesir selalu mampu merayu bongkahan kayu yang semakin rapuh di makan waktu.
Angin yang berdesir selalu mampu membuat perempuan yang duduk di perahu kayu tersapu kenangan lalu.
Tak solid berpijak di batas perasaan dan akal rasional seorang humanis.
Ah, masakan angin yang berdesir itu mampu membuat hatimu berdesir lalu?Kalut di tipu rasa hati yang ambigu.
Mari beranjak dari perahu kayu.
Jangan kau mati di serang rindu,di bunuh pilu dan mati dalam asa mu yang abu.Ayo bergegas, sayang.
Pelangi menunggu.
