Ku susuri gelap malam menuju perbatasan pantai hitam.
Tanpa penerangan, tanpa sinar rembulan dan cahaya kecil dari sayap bependar milik kunang-kunang.
Ketakutan yang begitu mencekam karena tempat ini selalu menggoreskan luka luka seperti ujung pisau yang menghujam.
Namun malam ini akan ku tahklukan bayang-bayang yang seolah mengancam karena harus ku temui dia yang mungkin sebentar lagi akan mati tenggelam.Sudah ku katakan untuk rela menunggu dalam diam.
Namun dengan segala semu harapnya ia melangkahkan kakinya menuju dermaga kematian.Angannya mencipta harapan.
Harapan kepada makhluk yang dikiranya akan menghantarkannya keluar dari semua kepiluan, kesendirian dan jawaban dari semua pertanyaan.Dengan sisa-sisa kehancuran hatinya ia memberanikan diri, sekali lagi untuk belajar mencintai.
Sebuah keberanian yang tidak dapat dimiliki semua orang yang memiliki hati yang pernah mencintai sepenuh hati namun harus kandas tersakiti.Aku menemukannya!
Benar saja cinta kali ini hampir saja membunuhnya.
Menenggelamkannya dalam kegelapan yang paling gelap.
Memberikan romansa dan harapan akan sebuah jalan yang seolah mengarah menuju pintu gerbang kebahagiaan.Semut hitamku, sayangku.
Bahagia bukanlah semu.
Dan cinta tidak melulu menipu.
Namun mungkin semesta ingin kita lebih bersabar menunggu yang ditakdirkan untukmu.Pastinya cinta tidak akan membuatmu ragu dan membandingkan dirimu.
Karena pastilah kamu yang nomor satu.
pastinya cinta tidak akan membuatmu berlarut sendu dan meragu karena ia akan membuktikan bahwa rasa hatimu itu semu.Mari kembali,
Ku tatih kau sekali lagi walau aku pun tidak pandai lekas berlari meninggalkan tempat ini.Pelan-pelan saja, kita nikmati sejenak keinginan dan kesunyian dermaga kematian di pantai hitam.
Tidak semua kelam dan mencekam.
Karena dari tempat ini kita akan selalu belajar sudut pandang baru dari cinta yang keliatannya kejam.Untuk semut hitamku yang hampir tenggelam namun tetap bertahan,
Kamu tidak sendirian. 🐜🧚🏻♀️11 Mei 2024
