Matahari meninggi
Ku baca suratan hatimu di hari yang tidak lagi pagi.
Dan jari jari ini bergerak sendiri untuk menuliskan sepatah dua patah kata hati.Kali ini tulisannya adalah tentang bintang inspirasi.
Kita jadi pandai merangkai kata hati semenjak kehadirannya ada di sini, di dalam hati.Debaran dalam hati.
Rasa menanti.
Patah hati.Membuat kita meramu rasa yang persisnya hanya bisa kita rasakan sendiri.
atau mungkin juga getarannya bisa sampai di hati insani yang pun melewati perjalanan ini.Karena kita merajut rasa untuk meracik rasa bahagia, kecewa dan pahit akan cinta menjadi sebuah pelajaran istimewa yang suatu kali akan membawa kita bahagia.
Ataupun terluka.Hahahaha..
paling tidak, apabila satu kali cinta tidak membawa bahagia tapi luka..
kita tidak lupa bahwa satu waktu kita pernah melewati masa yang sama dan kita mampu melaluinya.menghapus benci pada diri karena terlalu pandai mencintai.
membunuh rindu yang mengisi hari.
berdamai dengan memori yang selamanya tidak dapat mati.Terimakasih pada bintang inspirasi.
Karenanya kita mampu melukis isi hati dengan cara yang pribadi.Menjadi seniman hati.
Tanpa bintang inspirasi,
Dengan apa penulis akan merangkai kata lagi?Tidak dapat berdusta.
Sepanjang masa hidup ini hanya akan ada seseorang istimewa yang mampu membuatmu merajut rasa dalam kata.
Mengubah rasa, nestapa, bahagia dalam kata.
Tanpanya, kata kata yang tertulis jadi tanpa makna.
Tanpa nyawa.
Mati rasa.Entah kita akan bersama dan memilikinya dan terus berkarya atau menyimpannya dalam memori dan rahasia hati selamanya.
Semesta yang mengurung jawabnya.
Paling tidak, kita beruntung pernah memilikinya. memilikinya membuat kita mampu memberi nyawa pada setiap kata.
Mencipta karya yang penuh rasa.Untukmu : Dandelion yang menulis dengan siulan riang burung kecil di padang.
Dari : Peri yang akan terus menuliskan kata selama angin masih ada.
27 Juli 2020
12:25
