Part; 3

589 71 6
                                    

Jihoon masih menduduki kursi kerjanya, padahal jam makan siang sudah lewat 10 menit yang lalu.

"Jihoon, kenapa masih di sini?"

"masih ada beberapa laporan yang belum aku selesaikan, dan kau menyuruhku menyerahkan sesudah jam makan siang"

"ku kira kau sudah menyelesaikannya, mau makan bersama di cafe depan??"

"kau sudah tahu jawabannya Mr. Kang"

"astagaa lupakan apa yang kau pikirkan tentang mereka ketika melihat kita, ayolah Park Jihoon sekali saja"

"maaf pak, aku bawahanmu"

"ck kau sekretarisku, apa salahnya ketika kita makan bersama?"

"keluar dari ruanganku pak, kau menggangguku"

Daniel mendengus mendengar jawabanJihoon padanya, dan keluar dari ruangan sahabatnya itu.

Ruangan mereka sebelahan, tidak heran Daniel bisa keluar masuk ke dalam ruangan itu, dan tentunya Daniel yang mengatur itu semua, agar ruangan Jihoon bersebelahan dengan ruangannya.

"uhh akhirnya~" Jihoon meregangkan kedua tangannya ke atas, jari-jarinya terasa ingin patah. Satu jam setelah jam makan siang, dan jam makan siang sudah selesai lima menit yang lalu.

Ia keluar dari ruangannya, dengan dokumen di sebelah tangannya.

Jihoon mengetuk pintu itu sebentar, dan langsung memasukinya tanpa perintah dari dalam.

Jihoon tidak tahu harus bagaimana sekarang, ia ingin pergi dari sana, tapi langkahnya membatu.
Ia ingin memisahkannya, tapi ia sadar dengan tempatnya.

Aku tidak berhak marah bukan melihatnya berciuman?

Aku bukan siapa-siapa di sini.

Ini, bukan urusanku.

Hati sialan!  Berhenti merasa terluka!!

Dan sekarang apa yang harus ia lakukan ketika pria itu membuka mata melihatnya?

"eoh Jihoon-ah?"

Daniel membulatkan kedua opsinya melihat sang sahabat yang ada di depan pintunya, tentu saja canggung yang akan terjadi. Tapi tidak dengan wanita yang di sebelah Daniel, ia malah terlihat kesal dan juga tersenyum miring melihat pemuda itu.

"hmm aku mau mengantar dokumen yang kau minta pak" Jihoon berjalan ke arah meja Daniel, sang pemilik duduk di sofa di ruangan miliknya,dengan sang kekasih tentunya.

Setelah ia meletakkan dokumen,ia melihat sebentar pasangan itu,

"maaf mengganggu kalian, permisi" ucapnya seraya sedikit menundukkan kepalanya dan pergi dari sana.

Daniel memperhatikan gerak-gerik Jihoon, ia merasa bersalah, heiii kenapa aku harus merasa bersalah?  Kenapa aku malah memikirkannya? Sadar Kang Daniel, ada apa denganmu?-kdn

Ia menggelengkan kepalanya untuk menghilangkan semua pemikiran yang tidak masuk akalnya itu.

"niel, kita nanti makan malam bersama, kau bisakan??"

"tentu"

Daniel melupakan janjinya, janji pada seseorang yang selalu ada di sisinya.

Jihoon masih di depan pintu kerja Daniel, tentu ia mendengar perkataan Daniel barusan.

Kau mungkin melupakan janjimu.

Mungkin.
.
.
.
.
.
Masih dengan situasi yang sama malam ini, duduk di beranda apartemen di temani dengan secangkir teh yang mungkin akan membuatmu tenang.

I'll be there for you, I'm here for you (NIELWINK)√ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang