Part; 20

521 66 10
                                    

Sebelum baca, dengerin ost pertama akang  Niel ya:)))

Suara Niel lembut banget yalord😭

dijamin kalian kagak napak habis denger suara akang Niel:")





Ini akhir pekan, Jihoon tidak bisa menikmati akhir pekannya dengan santai.

Laptop dipangkuan Jihoon serta dokumen-dokumen berserakan diatas tempat tidur Daniel.

Yang dilakukan Jihoon Ini hanya sebagai pengalihan.

Jihoon meraih cangkir dimeja nakas dan meminum tehnya sedikit.

Dengan begini Jihoon tidak akan sibuk dikantor besok karena pekerjaannya ia selesaikan hari ini.

Tangan mungilnya menaikkan letak kacamatanya yang meluncur dari hidungnya dan kembali membaca dokumen-dokumem itu saat Daniel meliriknya dari sofa yang mengarah di televisi.

Sofa besar ada dua dikamar Daniel, satu mengarah keluar dinding kaca dan kebalkon dan satunya lagi mengarah ke televisi besar dikamar Daniel.

"apa kau tidak akan membuatkanku sarapan Ji?"

Diam.

Dan Jihoon tidak akan menjawab pertanyaan Daniel.

Itu hanya sia-sia. Sudah empat hari Daniel dan Juga Jihoon tidak berbicara kecuali dikantor untuk masalah pekerjaan.

Dan itu yang Lucas ingin Jihoon lakukan, mendiamkan Daniel selama seminggu. Memang sepele tapi hasil siapa yang tahu akan seperti apa.

"kau tidak mengobatiku lagi" keluh Daniel mematikan tv didepannya yang menayangkan berita cuaca hari ini.

Kaki panjangnya yang berbalut training hitam itu melangkah kearah tempat tidur.

Daniel duduk dihadapan Jihoon yang sibuk dengan laptopnya tidak memperdulikan Daniel yang melihat Jihoon.

"katakan sesuatu" rengek Daniel mengambil salah satu kaki Jihoon yang bersila membuat Jihoon terkejut mendapatkan tindakan itu.

"apa kau akan membiarkan tumpukan baju itu bersarang sampai ada tikus disana?" adu Daniel ketika melihat kearah toilet yang pintunya terbuka dan terlihatlah tumpukan kemeja mereka yang sudah empat hari ini tidak disentuh.

'aku bukan pembantumu brengsek!' rutuk Jihoon dalam hatinya yang saat ini mati-matian menahan ingin mencakar wajah Daniel.

"ayolah! Katakan sesuatu!" geram Daniel saat Jihoon dengan acuh menarik kakinya dan kembali mengerjakan pekerjaannya.

"hahhhh apa aku melakukan sesuatu yang membuatmu kesal?"

Dan Daniel tahu suara Jihoon tidak akan keluar. Daniel mengerang frustasi dan mengacak rambutnya karena Jihoon mendiamkannya.

heii! Setelah dipikir-pikir Daniel tidak berbuat sesuatu yang fatal.

Daniel berusaha kembali mengingat kejadian direstoran.

Dengan cepat Daniel mengumpulkan dokumen-dokumen sialan itu dihadapannya dan meletakkannya di bawah dengan kasar.

Lalu meraih laptop yang ada dipangkuan Jihoon lalu menutup laptop itu dan melempar kesampingnya.

Daniel mendekat dan membawa tangannya menyentuh bahu Jihoon.

"argh" Daniel menunduk saat bahu kanannya nyeri karena yang ia lakukan sebelumnya dengan tiba-tiba.

Pemuda itu melihat kearah Jihoon kembali walau sakit dibahunya tidak berkurang, dan Jihoon hanya memandang Daniel dengan datar.

"kumohon katakan sesuatu jika ada yang salah" sendu Daniel.

I'll be there for you, I'm here for you (NIELWINK)√ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang